Friday, October 11, 2013

TITIP DOA DI TANAH SUCI


Kenangan umrah bersama ibuku tercinta

Bahwa balasan kebaikan adalah kebaikan, barangkali mudah untuk mendengarnya, atau mengatakannya. Namun ternyata tidak mudah untuk melakukannya. Atau bahkan sekedar menyadarinya.

Seorang tamuku malam ini saat tahu saya akan berangkat umrah, menitip doa untuk anak lelakinya yang sedang menjadi ujian baginya.

" Mohon doa ya bu, agar dia menjadi anak sholih, anak yang berbakti dan mau mendengarkan orang tua. Beberapa minggu ini saya sedang suntuk. Masak HP saya diambil....bla...bla..."

Ia curhat dengan mata dan hidung merah menahan tangis. Tangis seorang ibu yang luka hatinya.
" Kalau saya dengar ceramah bu Ida, tidak boleh mengatai anak ini itu, ya saya tahu,  saya sadar. tapi kenyataannya saya juga suka lupa. Kadang saya sumpahi dia. Nek kamu seperti itu sama orang tua, kamu itu mau jadi apa...? Habis gimana bu, dua Hp barunya dibanting hancur. Lalu dia ambil Hp saya. Kartunya dibuang. Dua hari saya minta, tidak diberikan bilangnya sudah di buang. Kan saya jadi dongkol..."


Panjang lebar cerita hal ikhwal si anak. Setelah tahu sebagian masalahnya, aku sampai pada kesimpulan:

" Ibu, saya bantu dengan doa di tanah suci. Tapi ibu bantu dengan berubah sikap agar doanya membawa hasil. Pertama, ibu tidak boleh membandingkan dia dengan kakaknya. Sesungguhnya ia punya perasaan yang halus seperti namanya. Jadi dia mudah tersinggung dan sakit hati jika dibandingkan dengan kakaknya. Ibu jangan lagi memuji atau menyebut nama kakaknya di depannya. 

Kedua, ibu ikhlaskan semua kebaikan ibu padanya, jangan diundat-undat ( disebut-sebut). Bersihkan hati ibu dari rasa jengkel dan dongkol padanya. Isi dengan rasa cinta dan sayang. Karena selama ibu dongkol padanya, dia juga dongkol pada ibu. jika ibu menyayangi dia, insya Allah akan berbalas sayang. 

Ketiga, jangan menyumpahi dia dengan kata-kata keburukan. jika ibu sedang dikasari atau dia bersikap tidak baik pada ibu, sumpahi dia dengan kebaikan. Katakan saja : apapun yang kamu lakukan, ibu tetap sayang kamu, ibu doakan kamu jadi anak sholih, sugih, sukses, mikul duwur mendem jero sama orang tua.
jika ibu mau lakukan tiga hal ini terus, sebulan lagi insya Allah ibu akan melihat perubahan sikap anak ibu..."

Saya kenal ibu ini, orang yang banyak bicara dan juga suka mengomeli anaknya.
Saya yakinkan bahwa balasan kebaikan adalah kebaikan. Jadi ibunya yang harus memulai dengan membuang semua sikap negatifnya jika mengingini anak menjadi lebih baik.

Merpati di pelataran masjidil haram 
Kupikir ajaib juga ya jika berdoa di tanah suci, di tempat yang mustajab, trus terjadi perubahan yang drastis pada yang didoakan.

Hmm semoga memang demikian. Bukankah Allah Maha Mengabulkan doa.
Namun upaya manusiawi jika tidak dilakukan....mungkin akan tertunda pengabulannya.

Maka untuk semua ibu yang minta didoakan untuk kebaikan anaknya, sedangkan anaknya sedang menjadi ujian baginya, pertama saya akan doakan ibunya dulu. Agar ibunya menyadari kesalahannya, bertaubat dan memperbaiki sikap kepada anaknya. 

Barulah saya doakan untuk kebaikan anaknya. Karena seringkali titipan doanya adalah agar anaknya diberi kesadaran, kebaikan, mau jadi anak sholih yang berbakti....tapi ibunya lupa minta didoakan agar menjadi ibu yang baik....

Hmm saya sendiri, akan berdoa agar saya diberi petunjuk dan istiqomah untuk menjadi ibu yang baik. Barulah saya mendoakan anak saya menjadi anak-anak yang baik.

Saya berdoa agar saya menjadi anak yang berbakti pada ibu saya dan ibu mertua saya, barulah saya akan memohon anak saya berbakti kepada saya.

Kira-kira begitu ya untuk semua yang titip doa.

Btw kuingat pesan seorang ustad:
"Jika titip doa di tanah suci, yang di tanah air juga bertaqarublah kepada allah. jangan hanya minta didoakan tapi yang di sini malah tidak ada usaha. tetap makshiyat terus, tidur terus dan nggak ada amalnya...."

Hmm bener juga ya...
Yuuk untuk semua yang telah titip doa, bantu yang sedang mendoakan kita dengan semua amal kebaikan. sesungguhnya Allah melihat usaha kita untuk merubah nasib. 


 April 2013


8 comments:

  1. selain doa memang kita juga harus melakukan ikhtiar ya mak. kan katanya Allah tdk akan merubah nasib hambanya jika hamba tsb tdk melakukan usaha utk merubah dirinya sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. naah betul banget...titip doa doang lain jika dengan usaha juga...

      Delete
  2. betul ya bu ida.. seorang ibu harus berusaha untuk menjadi baik dulu, kalo ingin anaknya 'berubah' jadi anak yang (lebih) baik. semoga allah memberi kekuatan kepada semua ibu untuk menjadi ibu terbaik bagi anak2nya.. O:)

    ReplyDelete
  3. Makasih nasehatnya mak. Aku juga nih harus banyaaak sekali belajar utk jd ubu yg baik buat anak2. 2 anakku anak yg baik, sayang aku agak temperamen. Huhuu... *istigfar

    ReplyDelete
    Replies
    1. hu hu hu...dirimu tentu sudah sangat berusaha untuk dua jagoanmu mak...

      Delete
  4. Ademnya nasihat mak ida ini, makasih atas peringatan yang secara tidak langsung menyadarkan saya bagaimana seharusnya menjadi dan bersikap sebagai orang tua. Semoga ALLAH membalas segala kebaikan yang mak ida tebarkan lewat blog ini. Love u mak ida ^_^

    ReplyDelete