Oleh : Ida Nur Laila
Awalnya, sel telur
yang telah mengalami proses kematangan, ovulasi dan penyuburan dengan
ukuran diameter kira-kira 0,1 mm mengalami pembuahan. Sel telur ini merupakan
salah satu sel terbesar dalam tubuh manusia.
Bertemulah sel telur yang diperkirakan mengandung 40.000 hingga 60.000
gen dengan sperma yang telah mengalami kematangan dan penyuburan dalam sebuah
proses zygote. Sperma berukuran 0,05 mm, dengan jumlah gen yang diperkirakan
sama dengan sel telur, bentuknya lonjong dengan ekor yang panjang menyerupai
rambut halus. Baik sel sperma maupun sel telur mengandung 23 pasang kromosom.
Pada proses konsepsi, sperma yang dipancarkan oleh calon
ayah mencapai jumlah dua puluh juta sel, bahkan sampai lima ratus
juta. Sperma sebanyak itu hanya beberapa lusin saja yang bisa
mencapai sel telur yang mengapung diujung atas saluran telur. Pada haid yang teratur bersiklus 28 hari, proses ovulasi (pelepasan sel telur) biasanya terjadi
diantara hari ke lima dan hari ke 23
siklus dengan rata-rata pada hari ke sebelas.
Sperma menempuh perjalanan sejauh lebih kurang 18 cm
untuk menjumpai sel telur dan membutuhkan
waktu kira-kira satu jam. Setelah terjadi pembuahan atau zygote, terjadi
penyatuan dua inti dan sel yang baru terbentuk memiliki 23 pasang kromosom,
separuh dari ayah dan separuh dari ibu. Meskipun para ibu yang mengandung calon anak, namun
pada sisi genetik ibu tidaklah menyumbang lebih banyak dari ayah. Pada saat itu
juga terjadi kombinasi variasi genetik yang membawa karakter individual dengan
persatuan tertentu yang memiliki peluang 1: 300.000.000.000.000. Betapa
banyaknya kemungkinan variasi genetik itu !
Bagaimana bentuk wajah, jenis kelamin, warna kulit, warna
rambut, jenis rambut, warna mata, kecenderungan untuk menjadi besar atau kecil,
kurus atau gemuk, kuat atau lemah dan
bahkan karakter dasar calon bayi, juga bakat atau kepandaian, sangat ditentukan oleh hasil kombinasi
genetic yang memiliki peluang variasi sedemikian besar tadi. Mungkin juga anak yang terlahir tidak mirip
dengan ayah atau ibunya, tapi justru muncul kemiripan dengan kakek atau nenek
dari fihak ayah atau ibu. Mungkin ada sifat-sifat atau ciri-ciri tersembunyi
dari ayah atau ibu yang muncul pada keturunannya.
Sungguh setiap manusia memiliki keunikan, tidak bisa
disamakan satu sama lain, sekalipun mereka anak kembar satu telur atau kembar
identik. Baik dari sisi kepribadian, tanda-tanda fisik kemampuan intelektual
maupun kejiwaan. Betapa Maha Kuasanya Allah yang tidak pernah menciptakan sidik
jari atau sidik telinga yang sama diantara milyaran manusia. Maha sempurna Allah yang telah menciptakan manusia fii
ahsani taqwiim, dalam sebaik-baik bentuk.
No comments:
Post a Comment