"Ada banyak cara
kecil untuk meluaskan dunia anak-anak. Cinta buku adalah yang terbaik dari
segalanya."
Jacqueline Kennedy
“Assalamu’alaikum.....”
“Bu
Ida...mau pinjam buku....”
Suara
riuh anak-anak tetangga menjadi akrab di telinga sejak saya mengumumkan membuka
perpustakaan di rumah. Perpustakaan untuk warga sekitar dan siapa saja pecinta
buku adalah mimpi lama yang baru terwujud pasca gempa DIY tahun 2008.
Lhoh apa hubungannya dengan gempa?
Gempa
itulah yang menyegerakan kami pindah ke rumah baru di pelosok Bantul,
Jogjakarta. Lingkungan yang sungguh tepat untuk mewujudkan rumah buku yang kami
cita-citakan.
Masyarakat
di lingkunganku campuran unik antara tradisional dan modern. Sebagai sebuah
desa, masih ada orang tua yang buta huruf latin. Masih ada juga anak-anak putus
sekolah yang memilih bekerja nukang atau mburuh
mengikuti orang tuanya. Namun demikian, tidak sedikit yang telah mengenyam
bangku perguruan tinggi atau bahkan telah menjadi sarjana.
Kusaksikan
anak-anak usia TK-SD yang terkadang menghabiskan waktunya tak keruan. Orang tua
mereka terlalu sibuk mencari penghidupan, baik sebagai buruh tani atau
bangunan. Anak-anak sepulang sekolah tidak punya alternatif selain sepedaan atau
bermain kelereng dan layang-layang. Ada juga yang telah kecanduan game online.
Di malam hari, orang tua telah lelah dan tak mampu membimbing anak-anak untuk
belajar. Yang terjadi ada saja nilai rapor yang tidak memuaskan atau bahkan
tinggal kelas.
Pilu
hati melihat situasi itu, kami menggelar beberapa kegiatan untuk membangun kesadaran
dan budaya belajar, baik untuk anak-anak maupun orang tua. Di pengajian ibu-ibu
pekanan, seringkali kubawakan setumpuk buku dan majalah, agar mereka mau
meminjam dan membacanya di rumah. Yah tanpa jemput bola begini, hanya satu dua
yang mau mampir ke perpustakaan. Hanya anak-anak SD dan remaja yang rajin
datang melihat dan meminjam.
Mengelola
perpustakaan membutuhkan kiat untuk menarik pengunjung. Mereka akan bosan jika
hanya itu-itu saja buku yang disajikan. Pengadaan buku baru-sekalipun terbitan
tidak baru- akan membuat pengunjung datang dan datang lagi.
Ruang baca yang nyaman |
Nih
saya enggak pelit kok membaginya:
1.
Menjadi marketing buku dari berbagai penerbit atau distributor,
dengan begitu saya dapat harga murah dan selalu mendapat info program promo.
Terutama untuk ensiklopedi yang harganya berjut-jut...
2.
Berteman dengan penerbit selain mendapat info promo juga
sering mendapat gratisan buku yang diterbitkan hihi...
3.
Berteman dengan para penulis yang suka bagi-bagi buku baru mereka #wah
ngarep nih...eh saya juga suka membagi buku gratis kok!
4.
Mengikuti komunitas penulis, ada banyak even lomba atau
GA berhadiah buku baru...lumayan dapat gratisan.
5.
Secara berkala mengunjungi toko buku atau rajin menengok
pameran buku.
6.
Follow twitter penerbit atau toko buku dan siap-siap
memburu info diskon.
7.
O iya saya juga suka berburu buku dan majalah bekas di
pasar buku bekas ini...lumayan banget....
Tambahkan sendiri yah kiatmu di komen...
Pameran adalah salah satu yang membuat nafsu belanja buku tak terkendali...terutama saja buku obralan heheh....
Pameran adalah salah satu yang membuat nafsu belanja buku tak terkendali...terutama saja buku obralan heheh....
Koleksi Ensi diperoleh dengan kiat khusus |
Banyak pameran digelar dan banyak yang sering kami kunjungi. Pameran buku adalah salah satu yang paling favorit. Di Jogja secara rutin digelar book fair maupun Islamic book fair.Anak-anak selalu menagih untuk mengunjungi. Biasanya banyak acara tambahan yang menarik. Sesekali bahkan saya diminta mengisi salah satu acara.
Kalau ditanya: Bagaimana peranan event pameran, IKAPI dan penerbit dalam meningkatkan kecerdasan masyarakat ?
Maka
lantang saya akan menjawab: penting bingiits...! (Seperti gayanya anak muda
sekarang hihi...).
Secara
langsung atau tidak langsung, event pameran oleh IKAPI dan penerbit sangat
berperan dalam mencerdaskan masyarakat. Event pameran adalah titik temu antara
penerbit dan masyarakat. Penerbit dapat mempublikasikan aneka produknya dan
masyarakat dapat berinteraksi secara langsung. Dari interaksi tersebut penerbit
dapat pula mencari tahu apa yang diinginkan masyarakat dan masukan terhadap
produknya.
Adapun IKAPI, Ikatan
Penerbit Indonesia sebagai asosiasi profesi penerbit satu-satunya di Indonesia
yang menghimpun para penerbit buku dari seluruh Indonesia, sungguh sangat
mulia telah menfasilitasi pameran buku. Diantaranya dalam waktu dekat adalah
Pameran buku Bandung 2014 yang digelar mulai tanggal 29 Agustus hingga 4
September di Bandung.
Melalui
event pameran, IKAPI membantu memberikan alternatif kegiatan dan wisata edukatif
untuk keluarga. Berbagai kegiatan yang digelar panitia maupun penerbit seperti
aneka lomba, dialog tentang kepenulisan, temu penulis, bedah buku, lomba story telling...sungguh sangat menarik Ada saja orang yang terinspirasi menjadi
penulis gegara bertemu dengan penulis yang memikat hati.
Saya
termasuk orang tua yang senang mengajak anak mengunjungi pameran buku.
Anak-anak juga senang karena mereka boleh memilih buku yang mereka sukai. Banyak
inspirasi tulisan hanya dari melihat judul-judul buku...apalagi kesempatan
memborong obralan langsung dari penerbit.
Dan
ternyata bukan hanya keluarga, beberapa sekolah sering menggiring siswanya
untuk bersama-sama mengunjungi pameran buku. Kutahu juga perpustakaan sekolah
sering memborong saat pameran. Teman-teman yang memiliki perpustakaan juga
saling bertukar info buku menarik dan harga obralan.
Di dunia penuh kemajuan teknologi informasi ini, tidak mudah untuk menumbuhkan kecintaan membaca buku. Anak-anak telah dengan mudah membaca komik dan aneka informasi melalui tablet atau smartphone. Namun menurut saya, buku tetap tak tergantikan. Lebih mudah menyeleksi kelayakan sebagai bacaan anak-anak. Nah sebagai orang tua ...jangan lelah berjuang!
Kita berharap anak-anak bukan
hanya menjadi pecinta buku, suatu saat kelak mereka menjadi penulis buku yang
ikut mencerdaskan bangsa.
Seperti quote dari penulis hebat ini:
Seperti quote dari penulis hebat ini:
" Hanya satu generasi
pembaca yang akan melahirkan satu generasi penulis."
Steven Spielberg (pinjam kata bijak dari sini.)
Steven Spielberg
Selamat dan sukses buat IKAPI yang
rajin menyelenggarakan pameran buku. Semoga menjadi sumbangsih dalam
mencerdaskan bangsa. Amiin.
O ya bagi yang berkunjung dan meninggalkan jejak komen saya doakan punya perpustakaan pribadi yang berkah, amiin
Waaaah, bukunyaaaaaa ituuuuu buaaanyaaak buangeeettt,,,, udah pada kriting ni rambut, hhehehe semoga beruntung ya mak :D
ReplyDeleteiya Aida makruf...ini mengumpulakannya lamaaa juga...makasih amin doanya
Deletewaaaah bukunyaa banyaaak dan tempatnya kereeeen, adem kayaknya baca disanaaaa
ReplyDeleteayuuk main dan baca...boleh pinjam atau dapat kenang-kenangan untuk yang bawa oleh-oleh...#halah
DeleteTerima kasih sudah menginspirasi ya bu Ida....
ReplyDeletemakasih juga kunjungannya bu Agustin.
Deletepengen punya perpustakaan sendiri seperti bu ida..kapan ya terwujud?
ReplyDeletesemoga terwujud...yang penting dimulai dulu mak.
DeleteBuku-buku saya belum trsusun dan terbagi dengan baik, Mak... Rumah perpustakaan sudah ada, tapi belum lemari belum mencukupi. Selain itu warga disekitar saya masih sedikit yang minat baca. Bagaimana ya caranya, menumbuhkan minat baca mereka? Ditunggu tulisannya Mak...:)
ReplyDeleteemang jatuh bangun untuk menumbuhkan minat baca...udah digratisin masih tambah acara lomba menulis, mewarnai. pelatihan menulis...bioar pada datang dan minat membaca.
DeleteO gitu...terimakasih, senang dapat tipsnya...manfaat sekali :)
Deletesaya juga pengeeeen banget punya perpustakaan buat warga di sekitar saya, Bu. minat baca di daerah saya masih tergolong rendah sekali...
ReplyDeleteyuuk dimulai saja bunda...walau dari sedikit buku
DeleteTambahan buat tips cari buku murahnya mbak.
ReplyDeleteMbak coba cari-cari yang dijual di toko online biasanya ada banyak kok mbak yang murah-murah. Atau mbak bisa langsung pasang iklan "mencari buku murah". Semoga perpustakaannya dapat menjadi jendela dunia bagi warga sekitar mbak :)
waah makasih banyakl ya udah ditambahin tipsnya...amiin untuk semua doa kebaikan
DeleteSama2 mbak, mbak bisa juga lakukan kampanye yang mau menyumbang buku, biasanya ada juga kok yang mau sumbangkan bukunya apalagi tau untuk perpustakaan umum :)
Delete