Saya senang mengajak anak-anak mengunjungi
pameran buku, terutama yang digelar di Jogja kota tercintaku. Book Fair dan Islamic Book Fair adalah yang lumayan besar eventnya. Dari situlah saya dengar tentang IKAPI.
Memang sih sewaktu sekolah SD dan
menghafal singkatan nama-nama organisasi di Indonesia, pernah juga menghafal
nama IKAPI.
Kini setelah menjadi blogger dan
penulis, saya mencari tahu lebih jauh tentang apa, siapa dan sepak terjang
IKAPI.
Hari Buku |
Apa dan siapa IKAPI?
Nih saya kutipkan untuk pembaca:
“ Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi)
adalah asosiasi profesi penerbit satu-satunya di Indonesia yang menghimpun para
penerbit buku dari seluruh Indonesia. Ikapi didirikan pada tanggal 17 Mei 1950
di Jakarta. Para pelopor dan inisiator pendirian Ikapi adalah Sutan Takdir
Alisjahbana, M. Jusuf Ahmad, dan Nyonya A. Notosoetardjo. Pendirian Ikapi
didorong oleh semangat nasionalisme setelah Indonesia merdeka tahun 1945.”
Ternyata sejarah berdirinya IKAPI
bertaut langsung dengan jatuh bangunnya bangsa ini mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan. Kini IKAPI telah berusia 64 tahun dan berada dibawah kepemimpinan Dra. Lucya Andam
Dewi, M.Si. pada periode kepengurusan 2010-2015.
Jika pada awal berdiri hanya
beranggotan 13 penerbit, kini beranggotakan 1125 penerbit tersebar di 24
propinsi.
Sejak berdirinya, IKAPI telah
merumuskan cetak biru cita-cita dalam mencerdaskan bangsa dan memajukan dunia
perbukuan di Indonesia. Pada tahun 1956 dirumuskanlah Panca Daya IKAPI.
1.
Usaha memperluas
kesempatan membaca dan memperbesar golongan pembaca dengan jalan mendirikan
perpustakaan desa;
2.
Usaha mengembangkan
penerbitan buku pendidikan dan pengajaran dengan menarik biaya alat pengajaran.
3.
Usaha menyebarkan hasil
cipta sastrawan indonesia dengan jalan mengekspor hak cipta dan mengekspor
buku;
4.
Usaha melindungi hak
cipta serta membantu penerbitan buku universitas dan buku-buku kategori
kesusastraan;
5.
Usaha mengembangkan
industri grafika bagi keperluan pencetakan buku.
Adapun Visi Ikapi adalah:
Ketua Ikapi menjadi Presiden of APBA -Credit |
Menjadikan industri penerbitan buku di
Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan dapat berkiprah di
pasar internasional.
Misi ?
Ikut serta mencerdaskan kehidupan
bangsa melalui upaya penciptaan iklim perbukuan yang kondusif, pengembangan
sistem perbukuan yang kompetitif, dan peningkatan profesionalisme asosiasi
serta para anggotanya sehingga perbukuan nasional mampu berperan secara optimal
demi mempercepat terbentuknya masyarakat demokratis terbuka dan bertanggung
jawab.
Melihat apa yang telah dilakukan IKAPI
selama ini untuk melandingkan Panca Daya, tak dapat kita bayangkan penerbitan
di Indonesia tanpa IKAPI.
Tetapi apakah semua telah mengenal
IKAPI?
Hmm saya kok kurang yakin. Mungkin
perlu survey untuk memastikan data yang valid. Tapi kasat mata saja, banyak
masyarakat yang belum tahu ketika saya tanya. Mungkin sekali ada banyak
penerbit yang belum bergabung karena belum tahu tentang apa dan bagaimana kiprah
IKAPI.
Inilah tantangan bersama untuk IKAPI bisa lebih berdaya dalan upaya mencerdaskan bangsa ini.
Terobosan seperti parade ngeblog, ini
bagian dari sosialisasi efektif tentang hal-ikhwal IKAPI. Para blogger turut
mengaduk-aduk informasi tentang IKAPI melalui website resmi serta berbagai
sumber lainnya. Jika saja setiap artikel blog minimal dikunjungi 500 orang,
semoga 106 postingan setiap hari telah dibaca berapa ribu orang saja.
Kedepan bisa berkembang lebih variatif lagi
dalam pengenalan IKAPI melalui dunia maya.
Kegiatan IKAPI DKI |
Peran apa yang diharapkan dari IKAPI
dalam mengembangkan dunia baca tulis di Indonesia?
Sebenarnya panca daya IKAPI telah
mencerminkan peran yang luar biasa jika dapat dilaksanakan.
IKAPI
telah mendirikan Akademi Literasi dan Penerbitan Indonesia (ALINEA) dengan mata
kursus Writing & Publishing Academic Book dan Copyediting Skills sebagai
upaya meningkatkan kemampuan para penulis serta editor untuk menghindarkan
hal-hal yang tidak patut dalam penulisan dan penerbitan buku edukasi. Selain
itu, IKAPI juga membuka kerja sama bagi IKAPI Daerah dalam penyelenggaraan
lokakarya ataupun pelatihan editorial di daerah yang materi dan pematerinya
akan didukung dari ALINEA-IKAPI.
Berbagai lomba, kursus dan seminar
kepenulisan adalah langkah konkrit yang tentu sangat bermanfaat. Yang perlu
ditingkatkan adalah bagaimana agara setiap event yang digelar dapat menyentuh
lebih banyak lapisan masyarakat, utamanya generasi muda maupun seluruh
stakeholder dalam melandingkan MISI IKAPI untuk mencerdaskan bangsa.
Pameran buku dalam sekala yang lebih
kecil dapat diselenggarakan hingga tingkat kecamatan, syukur sampai tingkat
desa. Apalagi jika disertai event yang dapat meningkatkan minat baca masyarakat
dan peran serta penerbit.
Perpus keliling dengan motor-Credit |
Perpustakaan keliling bisa diperbanyak
dengan “motor buku” yang akan lebih menjangkau ke titik-titik masa dan
komunitas. Perpustakaan keliling digelar di sudut pasar, di sudut puskesmas
atau di halaman masjid setiap hari jumat. Itu contoh titik masa untuk menjemput
para pembaca.
Adapun seandainya saya menjadi pengurus
IKAPI, maka terobosan yang akan saya lakukan adalah:
1.
Melakukan pendataan dan
pembinaan seluruh penerbit yang ada di Indonesia dan menawarkan keanggotaan
kepada mereka. Industri buku edukasi masih menyerap porsi yang besar dalam
penerbitan di Indonesia. Pembinaan dan pengawasan serta sanksi pelanggaran akan
menjadi lebih baik jika semua penerbit telah bergabung dengan IKAPI. Sebagai
contoh kasus beberapa buku pelajaran yang “kebobolan” dengan konten yang kurang
mendidik atau bahkan disisipi ideologi komunis. Apa yang dilakukan IKAPImelalui ALINEA dapat lebih dioptrimalkan lagi.
2.
Terkait dengan panca daya
pertama, usaha memperluas kesempatan membaca dan memperbesar golongan pembaca
dengan jalan mendirikan perpustakaan desa, saya akan mengusulkan untuk
pendirian perpustakaan hingga tingkat RT dan “motor buku”.
Masyarakat secara
swadaya didorong untuk memiliki kemaupan dan kemampuan menciptakan rumah baca
di masing-masing RT untuk dapat menjangkau lebih banyak pembaca dan menyediakan
bacaan yang sesuai dengan kultur dan kebutuhan setempat.
IKAPI dapat memfasilitasi kerjasama
pengadaan buku perpustakaan dengan penerbit yang berada di bawah naungannya.
Saya pribadi telah merintis
perpustakaan di rumah untuk warga sekitar, namun belum tahu dari pintu mana
dapat mengakses kemitraan dengan IKAPI maupun penerbit.
Semoga IKAPI dan perbukuan di Indonesia
makin maju. Karena buku tetap tak tergantikan sebagai bagian penting dalam
mewujudkan cita-cita proklamasi dan termaktub dalan Pembukaan UUD 1945: mencerdaskan kehidupan bangsa.
Yuuk semua membantu mewujudkan!
<< kantornya udah anggota IKAPI
ReplyDelete... eh ga da yg tanya ya?
IKAPI ada program buku buat sekolah terpencil ga Bu? Terima kasih.
ReplyDeletekalau ada hari buku bagi2 buku gratis asyik tuh mbak :)
ReplyDeletealinea itu adanya di mana mbak?
ReplyDelete