Pagi ini, tiba-tiba Revo tentang istilah dzalim. Dia sedang di kamar mandi, saya menunggui di luaran.
"Umi, dzalim itu apa?"
Saya harus berfikir sejenak, mencari jawaban yang tepat.
"Dzalim itu jika mengambil hak orang lain tanpa izin."
"Kalau dzalim pada binatang?"
"Iya ada juga"
"Misalnya apa?:
"Misalnya, kita kan mengurung Sushi, kemudian malah enggak memberi makan dan minum. Namanya dzalim sama sushi (kucingnya Revo)."
Dia berdiam diri. Tanpa suara dari dalam kamar mandi.
"Kalau Malin Kundang, dzalim sama ibunya, kenapa?"
"Karena ia tak mau mengakui ibunya" jawabku.
Revo menimpali, masih dari dalam kamar mandi.
"Dia malu kan, sama istrinya, karena ibunya tua dan miskin!"
"Iya. Kalau umi tua dan miskin, apakah kamu akan malu punya umi?"
Tanyaku.
"Enggak, aku enggak malu. Umi kan belum tua, dan kaya"
Haha...
Namanya juga kanak-kanak.
***
Dialog pagi ini dengan Revo, mengingatkanku pada kisah sekitar 38 tahun silam.
Aku masih SD saat peristiwa serupa Malin Kundang, terjadi di kampungku.
Salah seorang pemuda yatim dari keluarga kurang mampu, merantau ke Jakarta. Entah apa yang dikerjakannya, saya masih terlalu kecil untuk memahaminya.
Yang kutahu, setelah sekian waktu, ia pulang membawa perempuan. Konon calon istrinya.
Yang memprihatinkan adalah, ia meminta seluruh keluarga besar bersandiwara untuknya.
Karena malu pada calon istrinya yang anak kota, ia mengaku sebagai anak dari tantenya, yang hidup sedikit lebih baik secara ekonomi. Tak juga bisa dibilang kaya.
Tantenya hanya tinggal bersebelahan dengan gubugnya yang reyot. Dimana tinggal berjubel ibu dan 5 saudaranya.
Ia memanggil tantenya biasanya bulik, sekarang ia panggil mami. Calon istrinya diinapkan di rumah tantenya itu. Dan 8 anak tantenya juga harus mengganti panggilan Mamak dengan Mami.
Beberapa hari sandiwara itu menjadi pembicaraan khalayak. Beberapa orang dewasa dan anak yang penasaran, termasuk saya, datang menyambangi untuk melihat perempuan dan anak durhaka itu.
Anak yang tak mau mengakui ibu dan saudaranya.
Singkat cerita, namanya persekongkolan, rupanya tak pernah diridhoi Allah. Entah siapa yang membocorkan, maka gadis Jakarta itu akhirnya mengerti cerita yang sesungguhnya.
Ia marah dan bergegas pulang ke Jakarta, dengan menumpang bus malam. Tak jelas bagiku alasan kemarahannya.
Apakah ia tersinggung karena dibohongi. Atau kah ia kecewa, karena lelaki idamannya berasal dari keluarga miskin. Bahkan sangat miskin.
Sekali lagi, saya terlalu kecil memahami kerumitan itu. Mengapa seseorang tega berbuat demikian pada keluarganya sendiri.
Banyak orang mencibir dan cerita ini menjadi buah bibir.
Di pasar, di warung atau di kebun. Bahkan tak habis menjadi bahan cemohan dan tertawaan di siang dan sore hari saat perempuan yang kurang kerjaan berkumpul sembari mencari kutu atau menyuap anak bayinya.
Adapun pemuda desa itu, karena malu, pergi lagi entah kemana. Saya pun tahu kabar selanjutnya bertahun kemudian. Hidupnya tak juga membaik.
Apakah kini masih ada kisah serupa Malin Kundang?
Wallahu a'lam..
Astaghfirullah. Semoga tidak ada lagi yang seperti itu nggih, bu.
ReplyDeleteYaaay Revo akhirnya muncul juga. Lama ngga muncul, kangen dgn cerita Revo hehe
ReplyDeleteEntah kenapa rasa malu dan harga diri memang terkadang membuat prang berbuat nekat.... ada sedikit maklum kenapa si pemuda desa melakukan itu
ReplyDeleteSedih banget rasanya kalau punya anak seperti malin kundang
ReplyDeleteJual Basket Rattan Synthetic Update
ReplyDeleteJual Keranjang Rattan Synthetic Update
Jual Keranjang Buah Rattan Synthetic Update
Penawaran Rotan Update
Penawaran Rotan Alami Update
Penawaran Rotan Natural Update
Penawaran Rotan Sintetis Update
Penawaran Rattan Synthetic Update
Penawaran Sofa Rotan Update
Penawaran Kursi Rotan Update
Penawaran Meja Rotan Update
Penawaran Lounger Rotan Update
Penawaran Ayunan Rotan Update
Penawaran Daybed Rotan Update
Penawaran Kursi Malas Rotan Update
Penawaran Pot Rotan Update
Penawaran Vas Rotan Update
Penawaran Tempat Tidur Rotan Update
Penawaran Dipan Rotan Update
Penawaran Basket Rotan Update
Penawaran Keranjang Rotan Update
Penawaran Keranjang Buah Rotan Update
Penawaran Sofa Rattan Update
Penawaran Kursi Rattan Update
Penawaran Meja Rattan Update
Tulisannya bagus, salam kenal ya :)
ReplyDelete