Pages

Tuesday, January 31, 2012

Masjid Quba


Wisata Haji (4)  
Oleh : Ida Nur Laila



Selanjutnya saya ajak anda berziyarah ke masjid Quba. Alhamdulillah Allah mengizinkan kami dua kali mengunjungi dan sholat dua rekaat di masjid Quba.
Masjid Quba adalah masjid pertama yang didirikan oleh Nabi, sesampainya beliau hijrah ke Madinah.
Rasulullah SAW pada tahun 1 Hijriyah atau 622 M di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Dalam Qur’an disebutkan bahwa masjid Quba adalah masjid yang dibangun atas dasar takwa (QS. At Taubah:108).
Allah s.w.t memuji masjid ini dan orang yang mendirikan sembahyang di dalamnya dari kalangan penduduk Quba' dengan Firman-Nya:
“Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri.......” (At Taubah, 108).


Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang pertama yang membangun menara masjid ini. Sakarang renovasi masjid ini ditangani oleh keluarga Saud. Mengutip buku berjudul Sejarah Madinah Munawarah yang ditulis Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, masjid Quba ini telah direnovasi dan diperluas pada masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz pada 1986.
Renovasi dan peluasan masjid ini menelan biaya sebesar 90 juta riyal (sekitar Rp 21,3 miliar) yang membuat memiliki daya tampung hingga 20 ribu jamaah. Sekarang masjid ini berukuran sangat luas dan memiliki bangunan yang sangat indah.
Masjid Quba memiliki 19 pintu. Dari 19 pintu itu terdapat tiga pintu utama dan 16 pintu lainnya. Tiga pintu utama berdaun pintu besar dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya sebagai pintu masuk jamaah perempuan. Di seberang ruang utama mesjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar mengajar. Di samping masjid tersebut juga terdapat ratusan makam yang menurut kisah terdapat beberapa makam sahabat di dalamnya. 
Saat akan memasuki bagian dalam masjid, sebaiknya memperhatikan petunjuk di dinding luar masjid. Itu adalah penunjuk pintu masuk yang dikhususkan bagi jamaah laki-laki atau perempuan. Akan terpampang pada sebuah plakat yang ditempelkan ke dinding pintu masuk untuk jamaah laki-laki maupun perempuan. Tidak diperbolehkan mengambil gambar di dalam masjid.

lantai 2
Shalat dua rakaat di Masjid Quba, pahalanya sama dengan melakukan Umroh. Jamaah berwudhu dan niat sholat sunnah dua rekaat sejak dari tempat pondokan atau hotel. Kemudian berangkat ke masjid dan sholat dua rekaat, maka bagi mereka pahala umrah. Demikian yang diterangkan oleh pembimbing.
Sebagaimana tersebut dalam hadist yang riwayatkan Tirmizi, Rasulullah pernah bersabda “ Barang siapa yang mengambil wudhu di rumahnya dan mendirikan salat di dalamnya, maka ganjarannya sama dengan umrah”.
Jadi kalau para jamaah haji yang ada di Mekah bisa melakukan Umroh setiap hari , di Madinah juga bisa memperoleh pahala umrah dengan shalat dua rakaat di Masjid Quba ini.  Hal ini bisa dilakukan berkali-kali jika anda tinggal cukup lama di Madinah.
Sebagai tanda kecintaan dan balas budi terhadap masjid ini, diceritakan dalam hadist yang disampaikan Ibnu Umar Radiallahu anhu dan diriwayatkan Bukhari. Nabi Muhammad SAW setiap hari Sabtu, kadang hari Senin,  berjalan kaki dari rumahnya untuk shalat dua rakaat di masjid ini. Dalam cerita yang lain, Rasulullah sering salat sunat di Masjid Quba untuk menunggu Sayyidina Ali, yang rumahnya berada di belakang masjid ini.

Lantai 2
Kali pertama berziyarah, saya sholat di lantai satu. Saat itu teman-teman banyak yang sholat di lantai dua. Karena saya bersama nenek yang tidak kuat naik tangga, maka saya sholat di lantai satu. Sedikit berdesakan dengan jamaah lain yang berkunjung dari berbagai negara. Setelah sholat kami duduk di halaman dan berfoto bersama untuk kenangan rombongan, sembari menunggu seluruh jamaah berkumpul lengkap.
Beberapa hari kemudian kami rombongan dua belas orang berziyarah lagi ke Masjid Quba. Berangkat dari hotel, kami menyewa mobil dengan iuran masing-masing 5 riyal. Ada seorang teman yang menggenapkannya menjadi 100 riyal sesuai harga sewanya. Jadilah kami menikmati  duduk berdesakan dalam satu mobil. Namun kami nikmati perjalanan dengan kegembiraan.
Interior kubah
"Senangnya jika tinggal di Madinah...bisa sering-sering ziyarah ke masjid Quba...” kata seorang teman.
“ ...dan mendapat pahala umrah, subhanallah...” sambung yang lain. Kami semua setuju. Perjalanan terasa singkat dengan canda tawa yang bermanfaat.

Interior dalam masjid lantai 2
Tiba di masjid, saya memilih sholat di lantai dua. Ruangan beralas karpet tebal, terasa sejuk dengan AC yang memadai. Bentuk tegas lengkung jendela dan pintu, arsitektur khas yang sederhana dan enak dipandang. Sungguh luas dan nyaman untuk sholat dan duduk bertilawah. Kami bahkan sempat sholat dhuha. Tersedia banyak mushaf yang dapat kita pinjam untuk bertilawah.
Tidak ada yang akan merasa terganggu kita berdiam agak lama. Kecuali tentu supir taksi yang sudah menunggu kami di bawah. Betapapun kunjungan kami tidak lebih dari satu jam, namun kami sangat bersyukur telah berkesempatan mengunjungi masjid Quba dan sholat di dalamnya mengikuti sunnah Rasulullah. Semoga Allah karuniakan pahala umrah kepada kami, amin.

Penulis di halaman masjid -dokpri
(Bersambung)


5 comments:

  1. masya Allah indah sekali,
    *baca postingan ini sambil berdoa semoga diberi kesempatan oleh Allah juga untuk ke sana aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiin saya doakan mbak Shika sampai berhaji dan umrah dan ziyarah ke masjid quba.

      Delete
  2. MasyaALLAH, indahnya pahala yang ALLAH janjikan. Semoga ALLAH akan segera memberikan kami kesempatan untuk bersujud disana. doaian ya mak Ida

    ReplyDelete
  3. Subhanllah selalu bersemangat menunggu postingannya bu ida nurlaila kereeenn mengikuti dah ^-^

    ReplyDelete