Wisata Haji (4)
Oleh :
Ida Nur Laila
Selanjutnya
saya ajak anda berziyarah ke masjid Quba. Alhamdulillah Allah mengizinkan kami
dua kali mengunjungi dan sholat dua rekaat di masjid Quba.
Masjid
Quba adalah masjid pertama yang didirikan oleh Nabi, sesampainya beliau hijrah
ke Madinah.
Rasulullah
SAW pada tahun 1 Hijriyah
atau 622 M di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah.
Dalam Qur’an disebutkan bahwa masjid Quba adalah masjid yang dibangun atas
dasar takwa (QS. At Taubah:108).
Allah
s.w.t memuji masjid ini dan orang yang mendirikan sembahyang di dalamnya dari
kalangan penduduk Quba' dengan Firman-Nya:
“Sesungguhnya
masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama
adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya
terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri.......” (At Taubah, 108).
Masjid
ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah
orang pertama yang membangun menara masjid ini. Sakarang renovasi masjid ini
ditangani oleh keluarga Saud. Mengutip buku berjudul Sejarah Madinah Munawarah yang ditulis Dr. Muhammad Ilyas
Abdul Ghani, masjid Quba ini telah direnovasi dan diperluas pada masa Raja Fahd
ibn Abdul Aziz pada 1986.
Renovasi
dan peluasan masjid ini menelan biaya sebesar 90 juta riyal (sekitar Rp 21,3
miliar) yang membuat memiliki daya tampung hingga 20 ribu jamaah. Sekarang
masjid ini berukuran sangat luas dan memiliki bangunan yang sangat indah.
Masjid Quba
memiliki 19 pintu. Dari 19 pintu itu terdapat tiga pintu utama dan 16
pintu lainnya. Tiga pintu utama berdaun pintu besar dan ini menjadi tempat
masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para
jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya sebagai pintu masuk jamaah perempuan.
Di seberang ruang utama mesjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar
mengajar. Di samping masjid tersebut juga terdapat ratusan makam yang menurut
kisah terdapat beberapa makam sahabat di dalamnya.
Saat
akan memasuki bagian dalam masjid, sebaiknya memperhatikan petunjuk di dinding
luar masjid. Itu adalah penunjuk pintu masuk yang dikhususkan bagi jamaah
laki-laki atau perempuan. Akan terpampang pada sebuah plakat yang ditempelkan
ke dinding pintu masuk untuk jamaah laki-laki maupun perempuan. Tidak
diperbolehkan mengambil gambar di dalam masjid.
lantai 2 |
Shalat
dua rakaat di Masjid Quba, pahalanya sama dengan melakukan Umroh. Jamaah
berwudhu dan niat sholat sunnah dua rekaat sejak dari tempat pondokan atau
hotel. Kemudian berangkat ke masjid dan sholat dua rekaat, maka bagi mereka
pahala umrah. Demikian yang diterangkan oleh pembimbing.
Sebagaimana
tersebut dalam hadist yang riwayatkan Tirmizi, Rasulullah pernah bersabda “ Barang
siapa yang mengambil wudhu di rumahnya dan mendirikan salat di dalamnya, maka
ganjarannya sama dengan umrah”.
Jadi
kalau para jamaah haji yang ada di Mekah bisa melakukan Umroh setiap hari , di
Madinah juga bisa memperoleh pahala umrah dengan shalat dua rakaat di Masjid Quba
ini. Hal ini bisa dilakukan berkali-kali
jika anda tinggal cukup lama di Madinah.
Sebagai
tanda kecintaan dan balas budi terhadap masjid ini, diceritakan dalam hadist
yang disampaikan Ibnu Umar Radiallahu anhu dan diriwayatkan Bukhari. Nabi
Muhammad SAW setiap hari Sabtu, kadang hari Senin, berjalan kaki dari rumahnya untuk shalat dua
rakaat di masjid ini. Dalam cerita yang lain, Rasulullah sering salat sunat di
Masjid Quba untuk menunggu Sayyidina Ali, yang rumahnya berada di belakang
masjid ini.
Lantai 2 |
Kali
pertama berziyarah, saya sholat di lantai satu. Saat itu teman-teman banyak
yang sholat di lantai dua. Karena saya bersama nenek yang tidak kuat naik
tangga, maka saya sholat di lantai satu. Sedikit berdesakan dengan jamaah lain
yang berkunjung dari berbagai negara. Setelah sholat kami duduk di halaman dan
berfoto bersama untuk kenangan rombongan, sembari menunggu seluruh jamaah
berkumpul lengkap.
Beberapa
hari kemudian kami rombongan dua belas orang berziyarah lagi ke Masjid Quba.
Berangkat dari hotel, kami menyewa mobil dengan iuran masing-masing 5 riyal.
Ada seorang teman yang menggenapkannya menjadi 100 riyal sesuai harga sewanya.
Jadilah kami menikmati duduk berdesakan
dalam satu mobil. Namun kami nikmati perjalanan dengan kegembiraan.
Interior kubah |
“
...dan mendapat pahala umrah, subhanallah...” sambung yang lain. Kami semua
setuju. Perjalanan terasa singkat dengan canda tawa yang bermanfaat.
Interior dalam masjid lantai 2 |
Tiba di
masjid, saya memilih sholat di lantai dua. Ruangan beralas karpet tebal, terasa
sejuk dengan AC yang memadai. Bentuk tegas lengkung jendela dan pintu,
arsitektur khas yang sederhana dan enak dipandang. Sungguh luas dan nyaman
untuk sholat dan duduk bertilawah. Kami bahkan sempat sholat dhuha. Tersedia
banyak mushaf yang dapat kita pinjam untuk bertilawah.
Tidak
ada yang akan merasa terganggu kita berdiam agak lama. Kecuali tentu supir
taksi yang sudah menunggu kami di bawah. Betapapun kunjungan kami tidak lebih
dari satu jam, namun kami sangat bersyukur telah berkesempatan mengunjungi
masjid Quba dan sholat di dalamnya mengikuti sunnah Rasulullah. Semoga Allah
karuniakan pahala umrah kepada kami, amin.
Penulis di halaman masjid -dokpri |
(Bersambung)
masya Allah indah sekali,
ReplyDelete*baca postingan ini sambil berdoa semoga diberi kesempatan oleh Allah juga untuk ke sana aamiin
amiin saya doakan mbak Shika sampai berhaji dan umrah dan ziyarah ke masjid quba.
DeleteMasyaALLAH, indahnya pahala yang ALLAH janjikan. Semoga ALLAH akan segera memberikan kami kesempatan untuk bersujud disana. doaian ya mak Ida
ReplyDeleteamiin semoga tercapai mak
DeleteSubhanllah selalu bersemangat menunggu postingannya bu ida nurlaila kereeenn mengikuti dah ^-^
ReplyDelete