Suatu hari
saya sedang di sebuah salon muslimah. Tak sengaja saya mendengar percakapan di
kursi samping saya. Percakapan yang cukup membuat saya mengangkat kepala dan mengalihkan
mata saya dari majalah kesehatan di hadapan saya.
“Betul mbak
segini?”
Tak terdengar
jawaban. Mungkin hanya anggukan.
“Yakin?
Potong bob?” sang hairstylis
sepertinya meragukan gadis custumernya.
“Iya mbak,
segitu kok, tadi sudah berniat!” yang menyahut keras justru suporternya, kawan
gadis yang akan potong rambut.
Saat itu
saya masih menulikan telinga dan fokus pada artikel tentang hypertensi di hadapan saya.
Kres ...
kres ... kres ...
“Rambutnya
boleh saya minta mbak? Sayang sih?” itu suara lantang gadis suporter.
“Naah cantik
kan ...! Hore rambutku sekarang lebih panjang dari rambutmu!” masih suara gadis
suporter. Inilah yang membuatku memalingkan wajah memandang mereka.
Menyadari
saya menatap mereka, gadis suporter memberi penjelasan.
“Rambutnya
tadi panjang sampai tungkai bu!”
Terkejut
saya memandang potongan rambut yang berserakan di lantai. Iya betul panjang
banget. Saya
tersenyum melihat wajah gamang di samping saya. Gadis cantik imut dengan
potongan gaya bob diatas bahu. Senyum tipisnya sama dengan yang kulihat saat
tadi ia memasuki ruangan dengan balutan kerudung biru benhur.
“Saya juga
pernah memotong rambut dari sepinggang menjadi pendek, saat kuliah” kataku,
entah dengan maksud menghibur atau sekedar berbagi, ”rasanya senang dan sedih”
Saya sendiri
tidak yakin, apakah ungkapanku akan menguatkan hatinya, ataukan ia tak butuh
dikuatkan.
“Sudah
bilang sama bundanya apa belum?”
Tiba-tiba
saya iseng bertanya. Kuingat ibuku dulu suka komentar atau campur tangan dalam
urusan potong rambut demikian pula aku terhadap anak perempuanku, setidaknya
sampai mereka usia SMP.
“Kalau
bilang, pasti dilarang” katanya datar, masih dengan senyum tipis.
Ia mohon
ijin keluar ruangan setelah membenahi kerudungnya. Kulihat wajah cantik yang
gamang menghilang dari balik pintu.
Hmmph.
Entah
mengapa aku mengambil nafas berat.
***
Apakah
berlebihan jika saya tengah melihat sebuah pemberontakan
kecil?
Rambut
sebatas tungkai, kira-kira sejak kapan orang tuanya merawatnya?
Mungkin sejak
ia balita tak pernah dipotong. Kubayangkan sang ibu yang selalu menyisir dan
merawat rambut si anak. Nanti jika libur semester tiba, si anak akan pulang
mudik dan apakah yang akan terjadi di rumah?
Ingatanku
melayang pada masa saya diujung kelas 6 SD. Saya pergi membuat pas foto untuk
wisuda. Saat itu kakak sedang sakit dan ibu menunggui di RS. Saya pergi sendiri
ke studio foto. Saat melihat hasil fotonya jelek dengan rambut yang tak rapi. Ibu
memaksakan diri meninggalkan kakak untuk mengantar saya. Kami foto ulang
setelah memotong rambut terlebih dahulu. Hasilnya memang lebih rapi.
“Foto ini
akan kamu pakai seumur hidup” kata ibuku yang selalu memperhatikan detail.
Kemudian saya
ingat saat kelas lima SD, saya ingin memanjangkan rambut. Ibu tidak sepakat
karena mengenali saya termasuk gadis yang malas sisiran. Jadi ibu memotong
rambut saya sesuai dengan seleranya. Pendek banget. Kenyataan itu membuat saya
menangis seharian di depan kaca. Tidak terima dengan mahkota saya yang raib oleh
gunting rambut. Esoknya saya sekolah dengan mata bengkak dan bungkam terhadap
olok-olok teman saya.
Kejadian
masih berulang saat SMP. Ibu membawa saya ke salon dan memaksakan model O kappa O kappa. Itu model yang saya tahu
kemudian dari komiknya Maruko-chan. Sebenarnyalah
semacam potong bathok. Dan saya masuk
sekolah dengan rasa malu yang sangat.
Kapok.
Saya berjanji
tak akan memaksakan model rambut apapun pada putri-putri saya. Yah, kenyataanya
saya mengajari mereka memakai kerudung sejak bayi. Namun untuk model rambut,
saya suka menyarankan ini itu, kemudian keputusan ada di tangan mereka.
Kembali pada
gadis cantik tadi.
“Semester
berapa dik?’ tanyaku padanya saat bersamaan membayar di kasir.
“Semester 7
bu," masih dengan senyum tipisnya. Kerudung biru benhur seolah tak menunjukkan
beda antara rambut setungkai atau sebahu. Tapi saya menduga ada yang berbeda
dalam perasaan gadis itu.
Apakah ia
puas bisa menentukan nasibnya sendiri tanpa campur tangan orang tua? Apakah ia
menyesal? Apakah itu wujud kemenangan sebuah pemberontakan atas dominasi orang
tua?
Pertanyaan-pertanyaan
tadi hanya bergulung-gulung saja di fikiran saya. Tanpa pernah menemukan
jawaban sebenarnya. Hanya gadis itu yang tahu makna acara potong rambutnya.
“Seperti
menebang pohon ya, menanamnya puluhan tahun dan hanya butuh satu jam untuk
menumbangkan ... “
Di dalam
tadi saya sempat berkomentar seperti itu. Sesungguhnya saya menyesali ucapan
itu. Khawatir menyinggung perasaan gadis itu. Tapi ia tetap tersenyum tipis
penuh misteri.
Bagaimana kisah
anda dan putri anda? Atau kisah anda dan ibu anda dalam urusan potong rambut?
soal potong rambut kalo sama ibu aku lebih sepaham mak, kalo sama ayah,hmm,,ayahku sukanya aku berambut pendek,,
ReplyDeleteBegitu ya. Ayah juga punya usul saking sayangnya
Deleteihh sayang banget ya Mak, rambut sepanjang itu....
ReplyDeletehehe begitulah mbak ninik, setiap orang boleh punya pendapat dan menentukan nasib rambutnya sendiri hehe
DeleteMak sejak kecil saya juga sering memanjangkan rambut, tapi tidak ada kewajiban sih, bahkan ibu saya membebaskan gaya rambut saya. Saat menikah saya bertemu dengan lelaki pengagum rambut panjang. Demi menyenangkan suami saya rawat rambut saya hingga sepinggang. Sempat berontak dan memotong rambut tanpa sepengetahuannya, ternyata malah berujung percekcokan. Alhamdulillah saat ini suami sudah menerima keadaan, bagaimanapun model rambut saya dia tidak pernah protes. Namun saya tetap berpedoman bahwa rambut adalah mahkota wanita, sebaiknya kita jaga dan rawat dg baik.
ReplyDeletewaah suaminya kan sayang ya mak
DeleteSama kayak ibuku, dulu rambutku dilarang dipotong, maunya panjang.
ReplyDeleteklo dipotong harus ada persetujuan ibuku..hehe
ibuku pernah marah2 sama tanteku yg sudah motong rambutku tanpa bilang2 dulu.
hiihihi, klo inget sampe sekarang sy suka khawatir motong rambut, takut ibu ngambek lg kayak dulu itu.
Yang pinter bujukin ibunya mak Melly
Deletesaya juga sempat sepinggang mak rambutnya, tapi terus setelah punya anak dipotong pendek biar ga ribet :)
ReplyDeleteKalau ibu, alhamdulilah cukup demokratis untuk urusan rambut, biasanya hanya memberi saran saja. Tapi keputusan tergantung kami. Kalau saya penyuka rambut panjang tapi setelah punya anak akhirnya memutuskan untuk pendekin rambut karena supaya ga ribet. Suami juga ga masalah dengan panjang dan pendeknya rambut :)
Deleteemang ya, kalau udsah beranak haha...mendingan rambut pendek. habis melahirkan biasanya pada rontok. sediih.
Deletebukan sama ibu malahan mba, sama ayah, mau ikutan ibu kriting spiral malahan ga boleh, kalau mau potong rambut juga harus ijin beliau he he he...
ReplyDeletewaah ayahnya perhatian banget mak Fitri
Deletejadi inget kalo dulu nyobain gaya potongan rambut baru mama selalu komentarnya "kenapa ga di model oval aja si?" oval memang bentuk rambut beliau mbak dari dulu mbak.. lha yg namanya anak muda kan suka pengen eksperimen gitu :P
ReplyDeletemak Muna, saya juga suka eksperimen hehe
Deletejadi ingat sewaktu suami ada pekerjaan di luar kota dan ketika kembali rambut anakknya sudah dipotong oleh mbahnya, kecewa banget meskipun sekarang rambutnya sudah panjang lagi.
ReplyDeleteIni embahnya bahkan ikutan hehe
Deleteini sayaaaa. tapi bukan sama ibu saya melainkan ayah. ayah lebih suka saya berambut panjang jadi dari kecil rambut saya panjang. lulus SMA dengan niat "memberontak", saya potong sebahu. ayah sebel banget dan bilang rambut saya jelek-jelek terus. terus saya malah menyesal karena mengecewakan ayah. sampai sekarang, meski berjilbab, panjang terus lagi deh rambutnya.. :D
ReplyDeleteduuh sayang banget sama ayah...semoga sehat selalu tuh rambutnya dan ayahnya mak Annisa
Deleteanak kedua saya, sepertinya tdk terlalu suka dgn rambut panjang. Inginnya dipotong, tapi ayahnya melarang. Ayahnya lebih suka anak perempuan dgn rambut panjang. Kalau saya sih, terserah anak saya saja. Apapun modelnya kalau memang tdk model yg aneh2 tdk apa2
ReplyDeleteMak Santi, ternyata ya, orang tua pengin lihat anaknya dengan penampilan tertentu. Semua karena sayang ya
Deletesaya tidak pernah punya masalah dengan model rambut dan alhamdulillah punya kebebasan untuk mengaturnya. termasuk ketika saya memutuskan untuk botak akibat terlalu banyak rambut yang rontok pasca kemo. Untungnya, suami, Bo, et Obi mendukung mak, jadi saya PD aja :)...memng urusan rambut bukan perkara sederhana..inget waktu smp pernah memutuskan untuk memotong pendek rambut keritingku dan tidak pantas sama sekali hehehe...tapi karena keputusan sendiri, konsekuensinya pun saya yang tanggung :)
ReplyDeletengebayangin mama bo potong pendek, pastilah kribo haha. Saya salut dengan mak indah yang luar biasa. menginspirasi banyak orang. sukses untukmu mak
DeleteKalau saya sih rambut antara ortu sama aku gak sepaham banget. Ortu pengennya model gini, aku maunya model lain, lagian rambut aku susah diatur dan dimodelinnya. Terlalu tebal terkadang bikin kesal juga.Pengen rambut pendek ortu pengennya aku rambut panjang. Pengen dikeriting ortu pengennya lurus. Macam2 aja
ReplyDeletehttp://reretaipan88.blogspot.com/2018/06/asiataipan-taipanqq-taipanbiru-7-bagian.html
ReplyDeleteTaipanbiru
TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsasusun
• Domino99
• Poker
• BandarPoker
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
Daftar taipanqq
Taipanqq
taipanqq.com
Agen BandarQ
Kartu Online
Taipan1945
Judi Online
AgenSakong
elazığ
ReplyDeletegümüşhane
kilis
siirt
sakarya
LPMU
Ağrı Lojistik
ReplyDeleteÇorlu Lojistik
Kars Lojistik
Antalya Lojistik
Rize Lojistik
WO7HP
denizli evden eve nakliyat
ReplyDeletekars evden eve nakliyat
çorum evden eve nakliyat
kars evden eve nakliyat
malatya evden eve nakliyat
JEYB
BC296
ReplyDeleteYalova Lojistik
Şırnak Evden Eve Nakliyat
Çanakkale Evden Eve Nakliyat
Bartın Evden Eve Nakliyat
Erzincan Evden Eve Nakliyat
6186A
ReplyDeleteÇerkezköy Marangoz
Aydın Şehirler Arası Nakliyat
Kırklareli Şehir İçi Nakliyat
Huobi Güvenilir mi
Iğdır Şehir İçi Nakliyat
Tokat Şehir İçi Nakliyat
Mexc Güvenilir mi
Urfa Şehir İçi Nakliyat
Mardin Evden Eve Nakliyat
7244E
ReplyDeleteVan Şehirler Arası Nakliyat
Edirne Şehirler Arası Nakliyat
Diyarbakır Evden Eve Nakliyat
Çerkezköy Parke Ustası
Muş Lojistik
Eskişehir Evden Eve Nakliyat
Çankırı Evden Eve Nakliyat
Ardahan Şehirler Arası Nakliyat
Coinex Güvenilir mi
5506F
ReplyDeletebinance indirim
D917439252
ReplyDeleteücretli show sitesi