Kumpulan Emak blogger (KEB) memang
membawa berkah. Gara-gara KEB , saya pernah menuliskan efek dasyat menjadi
anggota KEB. Termasuk saat ini, dari KEB saya tahu ada GA mak Aryani
Noviana Sari dalam rangka memperingati
ulang tahun empieee.net.
Temanya tentang Birthday...duuh susah ya mengingat satu
persatu mana yang paling berkesan dari 46 tahun usiaku....Daripada pusing, saya
ceritakan Birthday yang takkan pernah terlupakan insya Allah selamanya...ulang
tahun pernikahanku yang ke 20.
Mulai dari kisah penikahan ya, kami menikah tepatnya tanggal
7 Juli 1991. Waktu itu masih sama-sama berstatus mahasiswa. Suamiku mencari
nafkah dengan menulis di berbagai media cetak, selain mengelola sebuah buletin yang
pada masa jayanya mencapai oplah 60.000 eksp. Nah rencana untuk penghidupan
kami...gaji rutinnya dari buletin itu. Ini yang dikatakan waktu melamarku :
“ ...gajiku Rp.20.000 perminggu, cukup nggak untuk hidup
berdua...?”
Waa...masak aku bilang nggak cukup. Namanya sedang berbunga-bunga,
maka kujawab dengan mantabb :
“ Cukup....”.
Itu di mulut.
Dalam hati aku bilang : “ Aku dari berjualan baju dan
kerudung bisa mendapat paling tidak Rp.50.000 perbulan. Orang tuaku masih
memberi uang Rp.60.000 perbulan dan aku mengajar mengaji mendapat honor Rp.22.500
perbulan (seperti yang pernah kutulis di My First Salary ...)”
Sssstt ...!!
Hehey itu dalam hati ya, jangan bilang-bilang
suamiku. Nyatanya saya juga tahu kalau beliau menulis naskah rutin di majalah, dapat honorlah Rp.35.000. Yang cukup besar kalau menulis di Republika,
bisa Rp.125.000 untuk satu kali dimuat...walaupun jarang-jarang. Jadi Rp.20.000
perminggu itu mungkin untuk mengetes kesungguhanku dan ujian apakah aku
tergolong cewek matre atau tidak...hehey buktinya aku lulus...horeee!
7 Juli 1991 |
Begitulah suka duka dan jatuh bangun kami jalani....pindah kontrakan hingga 6x dan punya anak di setiap rumah kontrakan, jadi anak kami setengah lusin....
Kata suamiku alasan kami pindah kontrakan kadang karena salah
paham. Maksudnya pemilik rumah yang salah dan kita yang faham. Salahnya pemilik
rumah selalu menaikkan uang kontrakan dan fahamnya kami, karena tidak kuat
membayar maka kami memilih pindah...hehey menangnya sendiri ya?!
Terkadang kami juga kesulitan ekonomi, hingga suamiku pernah
mengajar di 6 kampus sekaligus, disamping terus menulis buku. Demikian pula
aku......
Sekarang tinggal senyum-senyum mengenangnya.
Oleh karena semua jungkir balik itu, kadang kami tidak ingat dengan ulang tahun pernikahan, kadang ingat juga dan merayakan dengan hal yang sederhana seperti beli durian dan dimakan berdua...
Pada tahun
2011, saat dua dekade pernikahan kami, suamiku sedang di Jakarta pada hari H. Beliau
mengirim pesan singkat.
“ Selamat
ulang tahun pernikahan, kadonya buka blog abi ...”
Bergegas saya menghidupkan komputer dan mencari kado ultahku...taraaa!
Kutemukan
sebuah puisi yang membacanya membuat air mataku berlinangan. Cinta, kepercayaan
dan kesetian suamiku adalah kado seumur hidup yang tak ternilai harganya. Buat anda
yang ingin tahu..ini ya kukutipkan puisinya dari Blog:
7 Juli 2011 |
Duapuluh Tahun Kebersamaan Kita
Posted by pak cah on
July 7, 2011
Untuk isteriku – Ida Nur Laila
Apakah masih ada gunanya
mengingat peristiwa pernikahan
bagi orang yang sudah mulai tua seperti kita ?
Duapuluh tahun lalu
tujuh juli seribu sembilanratus sembilanpuluh satu
terucap janji hati untuk saling mencintai
untuk saling menyayangi untuk saling mengasihi untuk saling
mempercayai untuk saling menasihati. Untuk tidak saling melukai
untuk tidak saling membenci untuk tidak
saling mendendam untuk tidak saling meledakkan kemarahan
Duapuluh tahun lalu
tujuh juli seribu sembilanratus sembilanpuluh satu
terucap janji hati untuk saling mengerti untuk
saling memahami untuk saling menghargai untuk saling memaklumi
Untuk tidak saling mencaci maki untuk tidak saling membiarkan untuk
tidak saling mendiamkan untuk tidak saling bermuka masam
Duapuluh tahun lalu
tujuh juli seribu sembilanratus sembilanpuluh satu
terucap janji hati untuk saling menguatkan dalam kebaikan untuk saling
mengikhlaskan segala yang kurang untuk saling menyempurnakan segala
kelemahan
Apakah masih ada gunanya
mengingat peristiwa pernikahan
bagi orang yang sudah mulai tua seperti kita ?
saat aku tidak lagi dapat sering-sering menemanimu memasak, sarapan pagi
bersama anak-anak,
membersihkan rumah dan merapikan taman
Saat aku semakin jarang menemanimu berbelanja keperluan harian keluarga
dan
menemani tumbuh kembang anak-anak kita
Aku hanya menerima kabar darimu dan dari anak-anak, lewat sms :
“Kami baru selesai shalat berjamaah”
“Kami baru selesai tilawah”
“Kami baru selesai membaca ma’tsurat shugra bersama-sama”
“Malam ini Hamda membangunkan untuk shalat malam”
“Sepekan ini Amar telah selesai mengkhatamkan Al Qur’an”
“Hari ini Azka puasa sunnah”
Sejuk sekali terasa di dasar hati, mengalir air membasah di pipi
engkau selalu menjaga dan menemani anak-anak kita dengan sepenuh jiwa
Bukankah seharusnya itu kita lakukan bersama
Penulisnya numpang nampang |
mengingat peristiwa pernikahan
bagi orang yang sudah mulai tua seperti kita ?
Mungkin sekedar mengurangi beban perasaan yang selalu saja tiba,
pagi-pagi buta
mataku menatap fotomu yang aku pasang di kamar kontrakan
hanya itu yang selalu menemaniku di Jakarta
engkau masih selalu cantik di mataku, sama seperti dulu
Bahkan di hari ini, hari bersejarah dalam kebersamaan kita,
nyatanya aku tidak berada di sampingmu, sekedar mengucapkan i love you
atau membelikan kue untuk mensyukuri duapuluh tahun kebersamaan yang
sangat berkesan
Namun aku merasa selalu dekat, bahkan sangat dekat dan teramat dekat
semakin tua usiaku, semakin nyata ketidaksanggupanku
menjalani sisa hidup ini tanpamu
Mungkin aku berlebihan, namun senyatanya aku hanya lelaki yang lemah
yang menjadi kuat karena kebersamaanku denganmu
Hari-hari kita lalui di jalan Tuhan, sesungguhnyalah waktuku sudah habis
di jalan itu
pengertianmu yang selalu menguatkan langkahku
Apakah masih ada gunanya
mengingat peristiwa pernikahan
bagi orang yang sudah mulai tua seperti kita ?
tujuh juli seribu sembilanratus sembilanpuluh satu
aku mengambilmu dari rumah orang tuamu
Kini aku semakin merasakan tepatnya keputusanku waktu itu
bahwa aku memang harus membawamu ke Yogyakarta
dan menempatkanmu di kota tempat kelahiranmu
Enam buah-cinta kita telah mengokohkan kebersamaan pada sebuah keyakinan
: hidup ini sangat indah dan sangat berarti, maka harus kita nikmati
sebagai jalan meniti surga-Nya nanti
Duapuluh tahun lalu
tujuh juli seribu sembilanratus sembilanpuluh satu
aku hanya lelaki empatpuluh sembilan kilogram, kurus namun sangat berani
Di jalan Tuhan kita mengikatkan diri, berikrar dengan kalimat suci
Wonogiri telah menjadi saksi, duapuluh tahun kebersamaan ini sangatlah
berarti
Sungguh aku tidak pernah menyesali
Semoga Tuhan selalu memberkahi perjalanan kita, hingga ke surga-Nya
bersama-sama
Ya, bersama-sama, selamanya…
Selamanya !
Pancoran Barat, 7 Juli 2011
Huu...huu...huu.
saya malah mewek membacanya...tapi bahagia lho.
Naah itulah
hadiah terkeren yang kuterima dari suamiku. Apalagi kemudian dicetak menjadi
buku, jadi makin monumental. Ini lho bukunya:
KADO MONUMENTAL |
Waw malah promo!
Tulisan ini
saya buat spesial untuk merayakan ulang tahun Blog mak Aryani
Noviana Sari anggota KEB. Sesama anggota harus saling ngedukung jika punya gawe. So,
saya coba tengok-tengok blog empieee.net.
Wow! Wow! Wow!
Begitu membuka
link lomba saya terpana melihat tampilan cantik ceria empieee.net. langsung terlintas dalam hati :
“ Dija
banget!” Dija itu anak keduaku yang
kuliah di Unpad semester 5. Karena tinggalnya jauh Dija tidak menjadi
ilustratorku. Yang biasa melukis untuk blogku itu kakaknya, si nomer 1.
Tapi ini sungguh Dija banget. Saya sukaa...
Penasaran
saya cari tahu nih... hobbynya jalan-jalan, belanja, pecinta drama Korea dan mie Ramen. Persis
Dija-ku. Lha tapi...tapi...di blog kok saya nggak nemu nama asli neng cantik si
empunya blog ini siapa ? Hehey...terserah dong, kan boleh beken pakai nama
samaran atau nama panggilan....
Eh akhirnya nemu juga namanya di postingan tahun 2012 edisi ulang tahun .
Ketika saya
tengok jumlah postingan selama setahun...wow...wow...wow...Fantastik!
Sungguh produktif mak Novi ada 264 postingan dalam setahun.
Sungguh produktif mak Novi ada 264 postingan dalam setahun.
Apa yaa...Blogger keren ini sudah sangat kreatif dengan tampilan blognya. Ramai ceria tapi mudah
untuk memilah atau memilih kalau mau tengok-tengok pilih artikel karena
penataan ruangnya cukup informatif. Setiap postingan sarat gambar menandakan
beliau hoby memotret dan...dipotret! Dan jika mau dunia drama korea beserta
artis-artisnya...mungkin ini blog yang tepat ya.Jadi sarannya apa ya...yang penting terus berkarya...nanti makin menemukan jatidiri sejalan dengan usia.
Kalau diminta kasih kritik....kira-kira sedikit bocoran identitas seperti kota tempat tinggal...hehey jangan-jangan sayanya yang nggak nemu. Padahal udah diobok-obok lho.Saya Cuma tahu asalnya Jogja...sama dong dengan saya!
Demikian ya
para pembaca budiman, kisah birthday-ku yang nyasar kesana-kemari.
The end.
Puisinya Keren abis..
ReplyDeleteSemoga keluarganya selalu utuh dan bahagia hingga berkumpul di Surga Kelak..
dan.. sukses untuk GAnya.. semoga menang..
makasih kunjungannya Senyum Syukur
ReplyDeleteAaah manisnya :)
ReplyDeleteSuka sama "prinsip salah paham"-nya hihihi.
SUkses ya Mak :)
makasih doanya mak Mugniar...'salah paham' ini versi kontraktor yang mau menangnya sendiri...
ReplyDeletePuisinya bagusss banget, mak! Ya Allah, i hope one day i have husband who will treat me like this :')
ReplyDeletemakasih kunjungannya Lie-elnie
ReplyDeleteDijamin langsung meleleh ya Mak
ReplyDeleteSo sweet banget :)
hehe Esti Sulistyawan, berkalikali baca masih meleleh. makasih kunjungannya.
ReplyDeleteSubhanallah mbak... puisinya menyentuh banget... semoga mbak sekeluarga senantiasa diberkahi di jalan-Nya :)
ReplyDeleteIni kunjungan perdana saya, salam kenal ya mbak :)
salam kenal juga Monika Yulando Putri. semoga sukses selalu ya...
ReplyDeletegemetar bacanya..keren banget keluargamu mak...
ReplyDeletemakasih kunjungannya mak...fluktuasi kehidupan tetap terjadi dan semua harus diperjuangkan...
ReplyDelete*OOT* eh loh mak, yang di sebelah kanan, kerudung putih itu, salah satu putrinya kah? kok aku kaya kenal ya, seperti teman semasa kuliah di Yarsi dulu :D
ReplyDeletebtw pas bikin puisinya, Abi nya pasti juga sambil berurai airmata ituuuh .. soswit ;)
yang kerudung putih itu salah satu peserta seminar...saya juga lupa namanya...
ReplyDeletebtw apa itu OOT ? makasih ya sudah berkunjung
ReplyDeletepuisi yang romantis dari suami yang romantis.... *ngiri*
ReplyDeletesalam..
Mak Nova Novili...masing2 suami punya keunikan...makasih kunjungannya
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteOOT itu Out Of Topic, mak Ida yg caem ;)
ReplyDeleteoo baru tahu OOT bu dokter...maklum udah mak-mak paruh baya kadang ketinggalan bahasa gaul...makasih kunjungan kedua
ReplyDeleteYa ampunnn.. aku jadi ikut terharu >,< sebuah keluarga idaman banget :)
ReplyDeleteInspiratif banget mak.. Sukaaaa banget.
Makasih udah di obok-obok empieee.net nya ^^
Makasih masukannya juga..
Sukses terus ya mak ^^ salam buat Dija hihihih..
selamat juga GAnya. sukses selalu blognya, makin produktif dan manfaat.
ReplyDeleteikutan manggil mak ah... selamat mak atas GAnya. Puisinya emang bikin mewek deh. untung gak sampai nangis guling-guling. hehehe...
ReplyDeleteHalo mak.. ditunggu alamat dan no telpnya untuk pengiriman hadiah ya mak ^^ DM di twitter atau tinggalin coment di http://www.empieee.net/2013/12/list-peserta-giveaway-my-november-d.html
ReplyDeletePuisinya sukses bikin saya mewek :(
ReplyDeleteIndah sekali, saya share di fb ya mak?
Ohya salam kenal, saya follow ya blog nya. Pengennya sih di follow balik :p
alhadulillah, makasih kunjungannya Ita Zahar, nanti saya folbeck ya, silahkan kalau mau posting di wall.makasih juga Empieee dan qhe falkhi.
ReplyDelete