Pages

Sunday, August 25, 2013

REVO BERJANJI SELALU BERBUAT BAIK



SERI DIALOG BANTAL :

Revo dan senyum manisnya

Mendidik anak bukanlah perkara yang mudah. Membersamai Revo, bungsuku, aku terus saja belajar dan bersabar. Karakter setiap anak tidaklah sama. Dan Revo, sungguh sebuah keunikan dari anakku.

Menjelang tidur se5malam, aku bacakan cerita tentang nabi Muhammad kepada bungsuku Revo (5 tahun). Setelah cukup mengantuk ia berdoa menjelang tidur :
" Bismika Allahumma ahya wa bismika amuut..dengan namaMu ya Allah aku hidup dan tidak mati..."
Aku terkejut mendengar arinya...
" Dik, kok tidak mati...?"
" Iya...aku takut mati, aku nggak mau mati..." katanya.
" Ke
napa takut mati, kalau mati kan masuk syurga, ummi mau kok mati...karena semua kita juga akan mati..."
" Kalau masuk neraka gimana...aku kan banyak jahatnya..."
Revo menangis terisak.


Revo saat ngambek

" Lho Revo kan anak baik, ayo terus berbuat baik, insya Allah masuk syurga..."
" ...tapi tadi aku jahat sama ummi...trus kemarin waktu pergi, aku jahat sama bang Difa..."
" Kalau berbuat tidak baik, kita cuma minta maaf, menyesal dan tidak mengulanginya lagi..."
" Tapi minta maaf itu sulit, Mi..." ia masih saja menangis.
Hmm ternyata anak kecil sudah merasakan sulit minta maaf.
" Umi bantu ya untuk minta maaf. Sekarang umi minta maaf sama Revo, Revo minta maaf sama umi..." Aku menjabat tangannya, memeluk dan menciumnya.
" Maaf ya umi..." Revo masih menangis.


Revo dan bang Difa

" Ayo sekarang minta maaf sama bang Difa..." kataku sambil membimbingnya ke kakaknya.
" Maaf ya bang..." Revo masih terisak. Abangnya mengiyakan.
" Kok masih nangis...?"
" Kalau besok aku jahat lagi gimana...? Aku itu sulit untuk tidak jahat...?" tangisnya makin menjadi.
" Nanti umi ingatkan ya...? Umi akan bilang : Revo, katanya mau masuk syurga...ayo yang baik perbuatannya..." tapi Revo tetap menangis...

Aku mencari akal membujuknya.
" Revo, anak kecil itu belum berdosa. Kalau berbuat nakal, ibunya yang berdosa....” kataku.
“ kalau bang Difa nakalin aku, berdosa apa tidak ? “ Difa berusia 10,5 tahun.
“ Belum. Nanti kalau sudah se kak Hamda (klas 2 SMP), baru bertanggungjawab atas perbuatannya. Kalau nakal baru dosanya ditanggung sendiri.”
“ Jadi gak papa aku jahat, kan yang berdosa Umi, yang masuk neraka Umi...” kata Revo berhenti menangis.
Waah tetapi kenapa kesimpulannya menjadi seperti ini.....
“ Revo inginnya di syurga sama Umi, atau Umi masuk neraka ? “
“ Aku mau di syurga sama Umi, aku mau sama Umi selamanya. Aku sayang sama Umi...” kata Revo sambil memelukku.
“ Kalau Revo sayang Umi, dan ingin Umi di syurga, Revo kalau akan berbuat nakal atau tidak baik, ingat-ingat...jangan sampai membuat Umi masuk neraka...” kataku.
“ Mau berjanji ya mulai malam ini, Revo selalu berbuat baik...kita janji akan bersama-sama di syurga...ayo toss dulu !”
Revo mengangguk dan kami toss merayakan janjinya.
Ku elus-el;us dadanya, sambil berdoa dengan jelas :
“ Ya Allah, berilah kebaikan pada putraku Revo. Bersihkan hatinya sehingga selalu ingin berbuat baik dan jauhkan dari perbuatan jahat. Ditunjukkan setiap jalan kebikan bagi Revo dan jauhkan dari gangguan setan...Amin....! ” Revo tersenyum kuelus-elus dadanya.
“ Ya mi...sudah geli...ah !”

Revo dan Abi
Kegembiraan tergambar di wajahnya. Dan tak lama kemudian dia terlelap dengan damai. Kupandangi kepolosannya dan berdoa :
“ Ya Allah, mudahkan putraku menjalani kehidupannya dalam kebaikan....Amin “
Semoga janji dan keasadaran Revo untuk menjadi baik terjaga selamanya, amin.

Mertosanan kulon, 7 Oktober 2012.
(Salah satu dialog bantal antara aku dan bungsuku)



2 comments:

  1. Duuh, ikutan mewek :) Ikut mengamini do'a do'a yang baik ya mbak

    ReplyDelete
  2. Terimakasih Miss fenny...
    semoga kita istiqomah menjadi bunda sholihah.
    Salam kenal ya...

    ReplyDelete