Pages

Sunday, November 10, 2013

Sensasi Water World


gambar pinjam dari sini
Anda tentu tak asing dengan film fenomenal Waterworld. Film sains fiksi tahun 1995. Film ini dibintangi oleh Kevin Costner yang juga memproduksinya. Waterworld dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 28 Juli 1995. Film ini berkisah pada masa depan, es di kutub telah mencair, dan Bumi seluruhnya dilapisi oleh air.
Berikut cuplikannya : Pada suatu waktu pada masa depan, es di kutub mencair, dan menaikkan permukaan laut, hingga Bumi hampir seluruh permukaannya tertutup oleh air. Manusia yang selamat telah melupakan masa lalu mereka. Beberapa mereka masih percaya di antara orang yang lain bahwa Dryland atau tanah yang kering masih ada. Para manusia yang selamat bisa diklasifikan menjadi empat yaitu : Smokers, Atoll Dwellers/Penghuni Atol, Kaum pengembara,dan Slaver. Cerita ini bermula ketika seorang pengembara (diperankan Kevin Costner) menukar tanah yang didapatnya untuk mendapat uang. Pengembara ini adalah manusia genetis yang mempunyai sirip dan insang, yang juga disebut "Ichthyo Sapiens", atau manusia ikan....
Wah selengkapnya sinopsis lihat di sini  ya...karena saya akan ulas hal lain.
Sejauh mata memandang
Mengapa saya mulai dari Waterworld...?
Sensasi water world ini bisa kita alami lho di pulau Jawa ini, tepatnya di Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Rawa pening adalah wilayah rawa yang luasnya 2.670 hektaremenempati cekungan terendah wilayah Kecamatan AmbarawaBawenTuntang, dan Banyubiru.
Waah luas banget kan, sejauh mata memandang hanya air hingga kaki Gunung MerbabuGunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Makanya saya jadi ingat film waterworld dan berkhayal apakah di sini juga ada manusia ikan yang berkaki selaput....


Bambu-bambu yang menandai karamba dan jaring nelayan
Asal mula nama Rawa Pening ("pening" berasal dari "bening"). Bukan pusing ya.  Menurut legenda, Rawa Pening terbentuk dari muntahan air yang mengalir dari bekas cabutan lidi yang dilakukan oleh Baru Klinthing. Cerita Baru Klinthing yang berubah menjadi anak kecil yang penuh luka dan berbau amis sehingga tidak diterima masyarakat dan akhirnya ditolong janda tua ini sudah berlalu..... selengkapnya legenda ini bisa dibaca di sini .
Duuh kok malah saya kutip sana-sini !
Berperahu menuju  tengah rawa
Rawa pening ini bisa menjadi tujuan wisata edukatif untuk keluarga. Biasanya kan kita hidup di darat, nah rawa pening menyajikan sensasi dunia air lengkap dengan segala kekayaan vegetasinya. Mengajak anak-anak menyusuri rawa dengan perahu bermesin yang selalu siap sedia, adalah keasyikan yang tak ada di tempat lain. Sepanjang jalan juga disuguhi tontonan barisan bebek yang mungkin juga menonton kita. Uang sewanya juga murah kok.
Bebek ini bercermin, mencari makan dan menonton para wisatawan.
Kita akan menyaksikan para penduduk sekitar hidup dia atas air, beraktivitas dengan sampan, mengunjungi tempat menjaring ikan yang mereka bangun secara khusus dan juga karamba. Karamba itu tempat bertanam ikan dengan media air yang tersedia, dibatasi saja oleh jaring agar ikan tak kemana-mana. Saat kami mendekat, ada salah satu jaring yang sedang diangkat dengan kerekan. Jaring itu sungguh besar, kami ikut tegang menantikan ada berapa perolehan nelayan yang telah memasang jaring sejak fajar tadi. Ternyata...(menahan nafas)...hanya 1 ekor ikan!
" Zong...zong...!" anak-anak memekik dengan sedih.
Kampung Rawa adalah sebuah desa wisata yang telah dikelola dengan apik oleh kelompok petani dan nelayan setempat. Untuk mendukung Visit Jateng Year 2013 pada tahun 2011 KSP Artha Prima bersama paguyuban Kampoeng Rawa yang beranggotakan 12 kelompok petani, nelayan yaitu 325 petani nelayan telah sepakat untuk membuat, mengelola dan mencanangkan AGROWISATA KAMPOENG RAWA menjadi Agrowisata dengan arti luas meliputi wisata alam, perikanan, pertanian, industri, dan kuliner.
Jika anda berkendara dari Jogja menuju Semarang, anda akan mendapati gapura kampung rawa ini di kanan jalan dengan sangat mudah. Masuk sekitar 100 m dari jalan raya, dapat ditemukan area kampung rawa yang terdiri dari berbagai sarana. konon area wisata ini diurug dan dipadatkan untuk mendapatkan tempat membangun fasilitas wisata yang nyaman.
Jangan khawatir kelaparan. Banyak saung makan tersedia. Wisatawan dapat menikmati santapan menu istimewa bersama keluarga, dengan sensasi pondok-pondok yang terapung diatas Danau Rawapening dan pemandangan alam yang eksotik serta udara yang sejuk, eh waktu kami di sana tengah hari panas juga....
Untuk yang suka rapat, seminar, meeting atau mau nikahan...juga ada ruang pertemuan dengan berbagai kapasitas. Waah seruu membayangkan menikah di kawasan rawa.
Memancing, berlatar saung-saung tempat makan
Jika suka memancing, dapat juga menghabiskan waktu dengan kegembiraan sederhana ini. Tinggal menyewa alat pancing beserta umpannya. Ikan hasil pancingan dapat dibawa pulang, tentu dengan membayar harga perkilonya. Kami bahkan minta digorengkan sekalian...tinggal nambah biaya goreng, sepanjang perjalanan pulang dapat menikmati ikan segar hasil tangkapan yang gurih renyah...dan sehat.
Menu istimewa adalah produk asli Danau Rawapening yang dipanen dari puluhan keramba nelayan yang berada di Danau Rawapening seperti Nila, Gurami, Lele, dll serta aneka hidangan dari daerah lain khas Indonesia .

Ada banyak macam permainan untuk anda dan keluarga. Untuk si kecil tersedia arena mandi bola, kereta kelinci, trampolin dan becak mini. Untuk sekeluarga dapat naik becak bendi. Revo suka sekali mengendarai becak mini yang keren ini.

Revo suka main dengan 'harimau'
Ada beberapa patung yang dijadikan hiasan dan bisa dipakai teman berfoto seperti patung harimau dan gajah. Ada juga sarana bermain berupa motor ATV dengan treknya. 
Bebek air berbaris menanti pengunjung.
Untuk bermain di arena air, ragamnya juga banyak :
Perahu karet, Perahu Kayu, Perahu Motor, Bebek Air, Becak Air....
Main becak air sungguh asyik.

 
 Mushola juga ada, di sebelahnya area toilet yang cukup bersih. Jadi kita mampir sholat nih.

Memancing juga asyik
Enceng gondok sudah sejak lama merajai rawa pening. Memanfaatkan daunnya yang melimpah, telah dilakukan percontohan kambing fermentasi yang diberi makan tanaman enceng gondok yang difermentasikan. Lokasi kandang juga dapat ditengok di Kampung rawa tersebut.

Enceng gondok yang merajalela di permukaan rawa
Ada aturan setiap pengunjung wajib mengambil enceng gondok untuk membantu mengendalikan perkembang biakan tanaman yang bikin 'gondok' ini. Sebenarnya juga telah ada upaya untuk mengembangkan kerajinan dari enceng gondok ini, seperti tas tangan dan topi. Hasil pengolahan tersebut dapat diperoleh di toko suvenir dengan harga yang terjangkau. kami juga mengambil beberapa rumpun enceng gondok yang bisa diraih. Anak-anak sungguh tertarik dengan tanaman air ini. Jadi bisa jadi bahan ceramah biologi yang menyenangkan.
 
Ada istilah baru yang kami kenal: One Village One Product (OVOP)

Untuk mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera, mandiri, berkemampuan dan berdaya saing tinggi yang dilandasi dengan gerakan "Bali Ndeso Mbangun Deso"maka Agrowisata perikanan Kampoeng Rawa telah dimasukkan dalam instruksi Gubernur Nomor 518/23546 tanggal 30 Desember 2011 tentang Produk Unggulan Daerah Pedesaan melalui pendekatan One Village One Product (OVOP) yang berbasis Koperasi di Jawa Tengah.
Maka KSP Artha Prima beserta anggotanya siap untuk mensukseskan Visit Jateng Year 2013 untuk mensejahterakan dan memperkuat perekonomian masyarakat. 



Seekor bangau bersembunyi di rumpun enceng gondok.
Menjelang petang kami meninggalkan kampung rawa yang telah menorehkan kesan kegembiraan dan banyak pelajaran. Mendung menggantung di langit Ambarawa, memulai rinai hujan.
Selamat tinggal dan semoga sukses Kampung rawa !

10 comments:

  1. teman2 kampretos sering banget jepret di rawa pening,memang bagus banget ya mbk,,penasarannnnn ^^

    ReplyDelete
  2. wah keren gitu mbak pemandangan di rawa pening..phutu puthunya keren...paling favorit yang bunga enceng gondok putih itu...hua...like that banget..

    ReplyDelete
  3. wah keren gitu mbak pemandangan di rawa pening..phutu puthunya keren...paling favorit yang bunga enceng gondok putih itu...hua...like that banget..

    ReplyDelete
  4. Makasih kunjungannya mak Hanna dan mama kinan...ayooo ke sana...

    ReplyDelete
  5. wah wah.. tak kiro beneran ngebahas film, rupanya rawa pening.. asik juga ya buat rekreasi :)

    ReplyDelete
  6. Hehe saya tuh nggak terlalu maniak film...jadi jarang bahas film...

    ReplyDelete
  7. waaaks baru baca postingan yang ini, oktober yang lalu saya juga ke sana bu, pemandangan yang indah sampai kepikir kepengen masa tua tinggal disana... hehehe

    ReplyDelete
  8. makasih kunjungannnya mak Bunda Kanaya...lha jadi hidup diatas air....

    ReplyDelete
  9. maksudnya pengen tinggal di Ambarawa gitu bu hehehehe

    ReplyDelete
  10. oo kirain jadi manusia rawa hehe amin semoga terwujud harapannya.

    ReplyDelete