Sarapan pagi
adalah salah satu hal penting dalam hidupku. Sungguh lho, kalau sedang puasa,
tanpa makan seharian terasa nikmat saja, bahkan saat tidak sempat makan sahur. Namun
saat tidak meniatkan puasa, ketinggalan belum sarapan, jam 9 pagi sudah
gemetaran tak keruan. Eh cuma aku atau anda juga demikian?
Apa yang
anda bayangkan saat mengucapkan ‘sarapan’?
Kalau
hari-hari ini, kata itu telah membuat aku ‘hidup’ di pagi hari. Maklum
emak-emak dengan banyak anak, perasaan tanggung jawab itu membuat lupa pada
semua ngilu dan pegal-pegal saat bangun tidur.
Pastilah saya
melompat jika kesiangan, karena si nomer 3 dan 4 sudah duduk manis di kursi makan di dapur jam 05.45. Apalagi
hari-hari ini si nomer 3 membawa rombongan jejaka belajar bersama menghadapi Unas...waah
acara sarapan pagi tak kalah ramai dengan warung makan.
Tapi, itulah
kebahagiaan, saat melihat anak-anak menanti, memesan makanan dan menghabiskannya
dengan lahap. Artinya bagiku adalah kata-kata:
“Umi aku
sehat...”
“Umi aku
bersemangat hari ini...”
“Umi
masakannya enaak...”
Walaupun kata-kata
itu tidak selalu terucap. Seringkali hanya singkat:
“Terimakasih Mi....” saat kuulurkan nasi dan lauk-pauk.
“Terimakasih Mi....” saat kuulurkan nasi dan lauk-pauk.
Jika si
nomer 3 dan 5 menambah dengan pesan:
“Bungkusin
aku untuk makan siang di sekolah...” itu artinya masakanku sedang lebih enak
dan cocok dengan selera mereka. Yuhuu...!
Anak-anak
sebenarnya telah membayar makan siang di Sekolah, namun jika sarapan terasa
menarik, mereka memilih membawa makanan dari rumah. Dan kejadian ini bukan
hanya sekali dua kali. Perasaan seorang ibu bangga saat anak-anak menyukai
masakannya...tapi kalau sering-sering kan boros juga haha...
Menu apa
yang menjadi pilihan saat sarapan?
Anak-anak
suka jika aku membuat nasi kucing. Eh apaan tuh?
Nasi
berbungkus daun. Lauknya oseng tempe super pedas dan telur dadar atau secuil
bandeng, itulah nasi kucing. Anak-anak kadang makan dua bungkus sekaligus.
Menu lain
adalah, nasi goreng...pastilah banyak temannya ya, terutama jika nasi kemarin
sore masih banyak hihi. Lauknya telur dadar, ayam goreng, abon atau nugget.
Kadang juga
sempat siapkan soto atau sop. Tapi anak-anak kurang suka sarapan berkuah,
katanya cepat kenyang tapi cepat lapar. Wokee...kan emak ini nurut saja selera
anak-anak. Sayur kuah yang disukai selain itu adalah opor ayam, kare telur dan
sambal goreng kentang ala mercon.
Sarden, kornet, balado terong juga pilihan menarik.
Sayurannya
kapan dong?
Kalau punya
stok, suka saya masakin sambal tumpang atau pecel madiun hmmm kebayang baunya
yang mengundang...duuh jadi laper ngomongin makanan melulu.
Hampir tidak
pernah saya menyiapkan sarapan roti, tapi si nomer 1 selalu sarapan roti atau
selain nasi...memang dasarnya gadisku ini anti makan nasi...Kesukaannya beberok terong ekstra pedass...
Beberok terong |
Menu diatas
adalah jadwal Senin sampai Jumat. Kalau Sabtu? Ah gak jauh beda haha...Cuma karena
sebagian libur jadi lebih santai. Apalagi Ahad saat kami di rumah, lebih senang
keluar jajan wisata kuliner.
Ada banyak
tempat menarik untuk sarapan bersama keluarga di Jogja. Misal datang ke Sunday morning
di kawasan kampus UGM. Menu andalan lontong opor dan mie rebus. Halah mau makan
mie saja pakai jauh-jauh. Iya soalnya di rumah jarang-jarang diijinkan makan
mie instan.
Bikin lapar mata |
Akhir Maret
kemarin kami sarapan di kawasan tempat wisata Imogiri. Seruu loh, banyak
kuliner tradisional yang menarik. Betul menggoda selera. Harganya juga
terjangkau. Menunya ada bubur, lontong opor, pecel, bakmi lethek, brongkos,
aneka sayur, telur coklat, rendang daging, bakmi jawa, terancam, oseng daun
pepaya, mangut lele....duuh jadi lupa saking banyaknya.
Suasana wisata kuliner sarapan tradisional |
Pokoknya
melihat displaynya saja sudah bikin lapar mata. Anakku saat ditanya rekapan
perhitungan oleh mbak kasir, ternyata mengambil lauk dua-tiga macam. O ya ada nasi Pandan unti yang mak nyuss.
Nasi pecel dan Wedang Uwuh. |
Mie Lethek Sarndakan |
Nasi pandan unti |
Minumannya
ada yang spesial: Wedang uwuh...artinya tuh minuman sampah...haha. Penasaran? Datang
sendiri dah sarapan pagi di kawasan parkir wisata makam raja-raja Imogiri.
Semua yang
di atas adalah sarapan jasmani, namun jangan lupa sarapan ruhani dengan sholat
dan berdoa di pagi hari, bekal untuk seharian agar kuat mental dan menjadikan
hari kita sebagai ibadah.
Selain itu,
bekal cinta untuk ananda yang akan berangkat sekolah bagiku bukan hanya sarapan
dan uang jajan, tetapi senyum manis, sapaan sayang penuh motivasi dan inspirasi
dari orang tua...tentu membuat anak kita
merasa berangkat dengan kebahagiaan.
Jadi jangan
pernah memberi omelan untuk sarapan pagi ya...kalau omelet telur sih boleeh
banget.
Mau dong novel iniih...
Saya kalau sarapan belinya gudeg pinggir jalan Bu, hahaha. Rp 5.000 gudeg tahu dibungkus bisa buat makan 2 kali. Nasinya masak sendiri. Beras 3 kg bisa buat makan 20 hari. Lumayan ngirit lah Rp 130.000 bisa buat bahan makan hampir satu bulan. :p
ReplyDeletewaah patut ditiru nih...dimana gudeg yang enak dan murah meriah itu?
Deletesaya suka sambel tumpang hehehe
ReplyDeleteyuuk ke rumah tak masakin sambel tumpang...
Deletesarapan bagi saya dan keluarga penting mak ^_^ ehhehe :D
ReplyDeletesama doong toss ya
DeleteAihhh...jadi pengin ke Sunmor Makkkk...
ReplyDeleteAyuuk bobok di rumahku ajak anak dan suami, ntar pagi tak anter wiss seruu loh
Deletesaya sama saja bu, kalau tidak sarapan pasti keliyengan.. hehe..
ReplyDeletesetuju sekali dengan yang terakhir, tentang sarapan ruhani.. itu tidak boleh ketinggalan pastinya..
:)
makasih utari sudah setuju haha
DeleteMak..aku ketagihan pecel Yogya..rasanya pas bgt di lidah.
ReplyDeletesesama hobi nih pecel lotek yuuk tak traktir
Deleteaku datang...
ReplyDeleteWah menarik sekali sarapan paginya....
*sungguh ini bikin aku ngiler
Keren bangettttt
Aseli....
pengen nyobain sesekali....
Semoga bukunya jadi milik mbak ya... :)
Ditunggu :D Pengumumannya maksudku hehehe
yaaah siip ayooo boleh ke jogja dan sarapan gratis di rumahku...ntar bisa barter buku
Deleteomelet itu menu yang paling sering kami makan buat sarapan hehehe ketauan cari yang simple ya mbak
ReplyDeleteomelet memang enak mak Lidya...
Deletehmmm,,,bikin ngiler mak,,,
ReplyDeleteayuuk sarapan di rumahku mak
Deleteaiiihhh mak menu sarapan atau makan siang kah xixixii, sarapan di rmhku paling berat itu nasi goreng. Selebihnya hanya roti, omelet, bubur ayam atau hanya minum jus saja :D
ReplyDeleteyaa makan pagi doong...kan ini cowok2 doyan makan
Deleteaku sama dengan ibu, ga bisa kalau ga sarapan.bisa masuk angin kalau ga sarapan (kecuali puasa)..mungkin lantaran terbiasa, karena ibuku ga mengizinkan anaknya berangkat aktivitas ke luar rumah kalau belum sarapan...bahkan ibuku ga sungkan untuk menyuapi satu-satu anaknya+suaminya kalau bandel ga mau sarapan hihi...^^
ReplyDeletehihi ibu yang luar biasa deh....
Delete