Acara berlangsung seru |
Berencana
melakukan perjalanan bersama rombongan, artinya harus menyiapkan diri untuk
sesuatu yang tak terduga.
Dan itulah
yang saya alami hari Ahad pagi ini.
Kami bersama
rekan–rekan sekecamatan Banguntapan bermaksud piknik ke Pantai Goa Cemara.
Salah satu pantai yang eksotik karena memiliki lorong-lorong dari hutan cemara
yang kanopinya telah saling bertautan.
Sejak
beberapa hari yang lalu saya telah membuat pengumuman di kampung dan pada hari
Sabtu mendapat laporan dari operator lapangan bahwa ada 30 peserta dari
kampungku.
Aku meminta
mereka berkumpul jam 06.00 karena rencana keberangkatan jam 06.30.
Whoa...busnya
datang jam 07.30 setelah kami capek mengobrol di bawah sinar mentari pagi dan
memakan nasi kotak sarapan.
Saya yang
agak nervous dan berkali-kali menelepon panitia sie transportasi.
Dan begitu
bus datang...jeng-jeng...ternyata busnya kecil dan hanya mampu memuat 26 orang.
Padahal peserta telah membengkak menjadi 43 orang....
Saya meminta
satu bus lagi, dan sedang dikoordinasikan apakah masih ada atau tidak. Jadi kami
putuskan untuk mencegat di tempat yang disepakai sambil menunggu kabar ketersediaan
tambahan armada.
Sementara
sebagian berdiri berjejalan dulu sampai ke tempat transit.
Saya mencoba
plan B yaitu menambah armada dengan mobil yang ada di rumah. Kuminta anakku
mengantarkan mobil visto, biarlah aku yang akan menyetir, toh tidak terlalu
jauh. Satu lagi masih ada Pajero, cuma kesulitan saya cari supir.
Dua supirku
semua punya urusan. Sudah 5 orang teman yang bisa menyetir kutelepon dan tak
ada yang bisa.
Eh seorang
tetanggaku menawarkan suaminya yang juga sopir. Alhamdulillah ada harapan.
Sekalipun ternyata ia tidak bisa, namun dia sanggup mencarikan tetangganya yang
juga supir. Walah berputar-putar ya.
Dalam
penantian di perempatan jalan itulah, Revo rewel karena sudah jam 08.30 dan
kami belum juga beranjak. Seorang teman
yang membawa motor Tossa dengan bak belakang yang diberi atap, menarik minat Revo,
dan iapun sukses ikut tanpa rewel walaupun saya sedikit khawatir tentang
keselamatan berkendara.
Alhamdulillah
ada satu bus yang sengaja dipesankan untuk kami sehingga semua bisa terangkut
bahkan cenderung longgar. Kubatalkan pesanan supir untuk membawa mobil dari
rumah.
Aku? Hadeuh,
karena terlanjur dianteri mobil, jadi aku berangkat menyetir bersama ibu dan
seorang teman. Azka yang kemarin meminjam mobilku seharian mengsms:
“Umi
hati-hati ya nyetirnya ...nggak usah ngebut....”
Duuh rasanya
terharu yang diingetin sama anak sulungku.
Paduan hutan cemara dan ombak laut selatan |
Setelah
menanyakan rute, aku menyempal untuk membeli bensin. Dalam perjalanan singkat
aku merasa ada yang tidak beres dengan mobil visto. Setiran dan rodanya
bergetar. Di pom bensin kulihat sebentar tak ada yang salah dengan ban depan
kanan yang menurutku guncangannya sangat tidak biasa.
Kusempatkan
SMS anakku:
“Kenapa
mobilnya kok geter-geter...?” tak lama Azka menjawab.
“Ya itulah
dia...”
Whoaa
rupanya dari kemarin ia sudah mengetahui problem ini, cuma belum lapor padaku
saat pulang semalam
Tiap dipakai
jalan kecepatan 60 km perjam, getaran makin kuat. Sepanjang jalan aku memutar
otak untuk mencari solusi. Kulihat di depanku ada mobil teman, aku menelepon
dan berhasil membuat janjian untuk nebeng di mobilnya, biarlah mobilku
kutinggalkan di suatu tempat.
Kami
berhenti di jalan Parang Tritis dekat pertigaan Tembi.
Temanku
meminta suaminya membawa mobilku, dan oper muatan kami menumpang di mobilnya.
Hihi satu
mobil akhirnya disesaki 10 orang....
Begitulah, singkat
cerita kami sampai di pantai Gua cemara.
Kucari
rombongan lain dan terutama Revo yang konon malah ketiduran di motor Tossa. Ternyata
Revo tidak ada di bak belakang motor itu. Rupanya di perempatan Palbapang,
mereka bertemu mobil Visto dan karena mengira aku yang berkendara, Revo minta
pindah ke mobil....jadi ia justru ikut temanku yang membawa mobilku...halah!
Anak-anak yang mau maju dapat doorprize |
Revo dapat panci yang bisa untuk helm |
Bisa juga untuk main pasir |
Walaupun
dengan kecepatan 30-40km/jam, suami rekanku ini tetap melajutkan perjalanan ke
Goa Cemara dengan mobil yang bermasalah pada ban depan kanan. Ban sudah sobek
di sisi dalam dan minta ganti.
Itulah yang
menyebabkan getaran mengerikan saat dinaiki dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Hingga
pulangnya, kami kembali menumpang mobil temanku tadi dan suaminya tetap membawa
mobilku, dengan merayap tentu saja. Untungnya, alhamdulillah beliau orang yang
sabar.
Hmm
beginilah jika melakukan perjalanan, semestinya dikoordinasikan kepastian
hingga ke jumlah orang dan jumlah kendaraan. Yang terjadi jika hanya berdasar
perkiraan adalah situasi tak terduga. Alhamdulillah semua masih bisa
dikendalikan. Perjalanan selamat dan acaranyapun lancar menyenangkan.
Tak ada yang
kusesali, karena itulah tabiat perjalanan, tak ada yang selalu nyaman. Namun
selama kita menikmati dengan pikiran positif dan kegembiraan...yang terjadi
akan menjadi kenangan indah tak terlupakan.
Jadi apakah
ini bisa disebut refreshing? Yah, tetap
refreshing sajalah. Terutama karena Revo bisa puas memanjat pohon cemara dan
main pasir. Apalagi pulangnya membeli 3 ekor kelomang. Hiburan murah yang
menggembirakannya.
Yang gembira memanjat selama acara itu Revo |
dari informasi yg saya dapat, cemara udang yang tumbuh di goa cemara dan kuwaru, ditanam sekitar tahun 90an oleh masyrakat desa parangtritis. Tujuannya utk mencegah abrasi pantai. Kini, usaha mereka alhamdulillah bermanfaat.
ReplyDeleteSubhanallah berjasa sekali karena menjadi tempat yang sungguh nyaman untuk bermain di pantai ...makasih infonya.
Deletewah bagus ceritanya mak, deg2 an dengan perjalanan yg kurang nyaman. Smoga pesertanya nggak kapok coz happy ending..hehehe..
ReplyDeletehihi iya mak...alhamdulillah happy ending
DeleteUdah lama ga maen ke pantai. Paduan hutan sama ombaknya cantik, ya, mak. :)
ReplyDeleteayuuk ke jogja mak, ntar tak anter ke goa cemara
DeleteWah saya belum kesitu, terakhir ke Jogja saya ke Baron, Krakal, Sundak, dan Indrayanti.. :) Bismillah semoga suatu saat nanti bisa kesana lagi.. amiin..
ReplyDelete(Ada yg mau menampung saya..???)
aku siap menampung dan menemani dan mentraktir haha
DeleteWisata dengan rombongan memang harus siap segalanya.cek and recek harus matang. Ya pengalaman dan mencari solusi terbaik sudah dilakuakan sehingga selamat dan happy semua..jadi ingin ke sana nih..
ReplyDeletemakasih kunjungannya mak, pengalaman adalah guru terbaik
DeleteAh, serunya liburan rame-rame hehehe. Saya kadang kesal aja sih kalo rombongan itu pasti ada aja yang terlambat ngumpul. padahal sebelumnya sudah diwanti-wanti jangan kesiangan. yo tetep aja hehehe tapi yang penting kan asyik alhamdulillah :))
ReplyDeleteserunya rombongan mak, harus saling toleransi
DeleteAnak-anak selalu tahu cara menikmati hidup. hehe....
ReplyDeleteJangan tinggi2 panjatnya, nak.
Eh.. komentar salah fokus ya. hihi...
Meski kondisi mobil tidak maksimal, acara tetap jalan dan alhamdulillah lancar ya mbak.
iya mak susi...belajar dari anak nih...alhamdulillah lancar
Deleteindah banget ya,,itu revo main sama eyang ya???
ReplyDeleteiyaa, Revo main pasir sama eyangnya
DeleteRevo pandai memanjat ya mbak
ReplyDeleteiya mak, cemara asyik buat di panjant. bawahnya pasir jadi kalau jatuh gak sakit kalii
Delete