Setiap hari
Senin, anak-anak melaksanakan upacara bendera.
Saat itulah
pakaian upacara dikenakan lengkap, seragam merah putih, rompi, sepatu, kaus
kaki, ikat pinggang, dasi dan topi.
Dulu Revo
kurang suka mengikuti upacara. Biasanya di tengah acara ia akan mogok,
melarikan diri ke kelas anau pindah jongkok di pinggir menonton...haha.
Para guru
maklum dengan anak kelas satu yang belum ngeh
ini dan tidak dipaksa mengikuti acara sampai selesai.
Pernah suatu ketika, Revo tidak lengkap kostumnya dan berdiri di barisan anak-anak yang memakai atribut tidak lengkap. Ia lupa memakai topi dan dasi.
Barisan
spesial ini masih harus tinggal di lapangan saat anak-anak lain telah bubar. Mereka
akan mendapat sedikit ceramah tambahan tentang disiplin. Lalu menyanyikan lagu
Indonesia Raya sambil hormat bendera.
Ada peristiwa
lucu yang diceritakan abangnya yang kelas 6 saat Revo ikut barisan hukuman.
Seorang Ustadz
bertanya dengan nada tegas:
“Siapa yang
kepanasan karena harus baris lebih lama?’
Tentu saja
tak ada anak yang berani menjawab karena mereka mengerti bahwa itu bagian dari
hukuman. Tapi Revo dengan polosnya mengangkat tangan.
“Saya...saya
nggak kuat berdiri kepanasan...’
Tentu saja
ustadz tersenyum dan semua anak lain menahan tawa atas kepolosan Revo yang
tidak merasa dihukum. Lucunya Ustadz menjawab:
“Ya sudah,
kamu boleh masuk kelas, tapi besok hari Senin pakai baju lengkap ya mas Revo...”
“iya...aku
janji...” lalu Revo ngacir berlari menyusul temannya yang sudah masuk kelas.
Semua masih
menahan tawa. Dan setelah selesai acara tambahan menyanyi dan hormat bendera,
mereka terbahak-bahak membicarakan aksi Revo.
Suatu
ketika, saya sengaja mengikuti upacara bendera di sekolah Revo. Kulihat barisan
anak kelas satu yang paling tidak tertib. Jika capek, ada yang jongkok. Ada yang
berbisik-bisik...dan ya ampuuuun...cara hormat benderanya bikin geli.
Sekalipun
guru sudah mencontohkan cara hormat yang benar, namun namanya juga
anak-anak...ada bermacam-macam gaya.
Gaya hormat Bendera |
Di sekolah Revo, setiap hari Senin juga ada pengumuman star of the week dari tiap kelas. Biasanya yang terpilih adalah siswa yang mengalami kemajuan dalam bidang tertentu, sekalipun mungkin juga bukan yang terbaik di kelas itu.
Revo pernah
menjadi star of the week saat ia
berhenti melarikan diri dari kelas dan mulai mengikuti semua pelajaran dan
aktivitas dengan utuh.
Saya berusaha
mengingat berbagai kelakuan saya saat upacara bendera. Sewaktu SD, saya sering
pingsan jika mengikuti upacara. Lalu saat SMP, saya lebih tertib. Walaupun
kadang sambil bagi-bagi makanan dan diam-diam makan camilan seperti kacang
goreng, permen, kedelai goreng...
Semasa SMA
lebih sering menjadi petugas upacara, atau bertugas di ruang UKS karena saya
anggota PMR.
Upacara
bendera bagi seorang siswa adalah kenangan berjuta warna. Kini saya justru
menangis saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam berbagai kesempatan resmi.
Gambaran
kehidupan Indonesia yang carut marut membuat saya sedih dan prihatin saat
menyanyikan lagu kebangsaan. Dalam dada terasa gemuruh cinta tanah air dan
panggilan untuk menyelamatkan negeri ini dengan cara apapun yang saya bisa.
Anehnya, 12
tahun mengikuti upacara bendera hingga lulus SMA, justru belum pernah sekalipun
diliputi rasa haru biru seperti ini.
Nah
bagaimana menurut anda? Adakah upacara bendera dapat menumbuhkan patriotisme?
Tentang kisah
sebuah patriotisme bisa anda baca di sini.
Tentang Revo
dan sekolahnya di sini.
Upacaranya yang semangat ya :)
ReplyDeletehihi namanya juga anak-anak mak
DeleteBetul Mak, upacara itu punya sejuta kenangan, dan kenangan paling indah itu baru kita sadari setelah kita jarang melakukan aktivitas itu...
ReplyDeleteSaya sampai sekarang masih sering nangis kalau lagu mengheningkan cipta diperdengarkan, atau lagu gugur bunga saat upacara hari Pahlawan...
Menulis komen ini sambil membayangkan.. T_T (Terharu..)
duuh jadi ikut terharu mak
DeleteIya Mak. Sekarang kalo dengar Indonesia Raya dilantunkan dalam sebuah acara yang saya ikuti, rasanya terharu. Dulu mah tidak :D
ReplyDeleteBtw waktu SMP mak Ida bandel juga ya ahahaha upadara sambil ngemil. Sy dari dulu anak yang patuh kalo upacara bendera, gak pernah macam2 .. :)
kepala sekolahnya nyebelin mak, kalau pidato lamaa...anak-anak merasa gembira kalau bisa sambil nyemil dian-diam...
Deletewkwkwk... jadi inget zaman sekolah dulu bu, paling ga suka sama upacara bendera
ReplyDeletewaah ternyata ya mak...
DeleteHormatnya gak lihat ke Bendera. Hahahah.
ReplyDeleteGurunya kudu sabar ya, Bu. :D
hihi namanya anak-anak...hormatnya lucu2
DeletePas awal kerja, upacaranya kan setahun sekali baru berasa deh kehilangan upacara bendera dan rasanya gimana gitu bu.
ReplyDeletehihi yuuk upacara sendiri...
Deleteaku pernah nangis waktu upacara bendera, entah rasa patriotisme yang mendalam atau kelelahan..hehehee
ReplyDeleteapa dimarahi pak guru...? hihi
Deleteumii..yang mengharukan kemarin ketika aku upacara hardiknas..... gak tau kenapa rasanya miris dengan pendidikan di negri ini, saya sebagai bawahan tentu hanya bisa melaksanakan apa yg sudah di plot2 oleh atasan, meskipuun dengan cara yang sedikit lebih segar.. bukan sombong sih, tapi saya cuma ingin, mereka menikmati hak nya sebagai manusia pembelajar dan menikmati prosesnya untuk mencari ilmu :)
ReplyDeletesalam saya umii :)
Bu guru kecil, teruslah membawa kesegaran untuk pendidikan di Indonesia, suatu saat apa yang kau lakukan akan terangkat dan menyinari Indonesia lebih luas lagi....teru teruslah berbuat memberi yang terbaik untuk murid-murid
Delete