Pages

Monday, October 6, 2014

Berau, Kali Pertama.

Berkah menulis dan bersosmed, saya dan suami dicolek oleh teman fb, bapak Sigit, untuk hadir di Berau. Sebuah lembaga pendidikan menyelenggarakan seminar pendidikan seks.
Berau, daerah manakah itu?

Berau termasuk salah satu kabupaten di Kaltim. Ada beberapa penerbangan menuju Berau. Panitia telah memesankan tiket Sriwijaya Air. Kami memang tidak pernah membuat standar harus naik maskapai yang mana. Khawatir memberatkan pendanaan panitia.

Sepertinya ujian selalu datang sebelum keberangkatan. Beberapa hari yang lalu Revo batuk pilek. Alhamdulillah setelah ke dokter sudah sangat berkurang.
Demikian pula si nomer dua yang pulang dari Bandung, kedapatan ada benjolan di jarinya. Pagi ini sebelum berangkat menyempatkan untuk melakukan operasi kecil.

Si Embak prt juga. Dua hari enggak masuk dan entah kapan akan masuk. Katanya mabuk berat gegara gak tahan bau kambing dari sekitarnya. Ada-ada saja. Jadinya loundry adalah salah satu solusi setelah aku capek cuci-cuci.

Ah itu semua cerita pengantar yang Oot.


Nunggu 4 jam...senyum saja kali.
Jadilah siang ini kami berangkat dari Bandara Adi Sucipto Jogja dengan semangat ingin tahu seperti apakah Berau. Sebulan yang lalu kami sudah mengunjungi Bulungan, tetanggaan saja dengan Berau.
Jogja-Balik Papan berjalan lancar, sekalipun pesawat terasa oleng-oleng aneh. Sejak running lepas landas.

" Kok getarannya kayak gini..." aku berbisik ke sohibku, eh suamiku.
"Anginnya kencang mungkin..." jawabnya santai.
Iya kan, memang akhir-akhir ini Jogja dilanda angin kencang. Di atas memang lumayan stabil, namun saat mendarat oleng lagi. Alhamdulillah soft landing di bandara Sultan Haji Muhammad Sulaiman Sepinggan.

Narsis dengan teman senasib
Mula-mula diumumkan bahwa untuk penumpang tujuan Berau diminta menunggu di atas pesawat karena hanya akan berhenti sekitar 20 menit.
Namun setelah beberapa saat menunggu, kami diminta turun dengan membawa semua barang bawaan.

Saat menanti di ruang tunggu bandara yang lumayan nyaman, ternyata tak jua ada pengumuman keberangkatan. Dalam jadwal tercetak boarding jam 17.30.
Berbagai spekulasi kami diskusikan karena alasan teknis penundaan tak diberitahukan dengan jelas. Kami menduga pesawat rusak mengingat acara oleng-oleng sebelumnya.

Beberapa kali panitia penyelenggara mengontak untuk update info keadaan kami. Kepada keluarga dan teman kami mohon didoakan agar perjalanan ini lancar dan dimudahkan.

Kamar gratis
Pada pukul 20.00 kami mendapat pengumuman delay sampai waktu yang tidak ditentukan.
Jadilah kami bangkit mencari pengisi perut bersama seorang kenalan yang bernasib serupa. Pukul 21.00 baru ada pengumuman kepastian bahwa penerbangan menuju Berau ditunda esok pagi dengan tetap mempertimbangkan weather factor.

Pihak Sriwiijaya Air menyediakan penginapan di hotel Bahtera Balikpapan.
Ooh. Baru kali ini kami kurang bergembira mendapat penginapan gratis..
Ternyata semua maskapai tujuan Berau cancel  karena kebakaran hutan yang mengganggu jarak pandang hanya tinggal 1 km.

Hotelnya standar saja, alhamdulillah lumayan untuk menghilangkan kepenatan. Tapi tak bisa menghapus kekhawatiran. Namun memang tak ada yang bisa dilakukan kecuali menunggu dan berdoa.
Sarapan pagi di hotel
Betapa panitia telah merancang acara ini jauh sebelumnya. Kami pun telah mengalokasikan waktu dan berharap bisa mengunjungi Berau. Allah yang mengatur apa yang terbaik.
Pagi ini kami menunggu di lobby hotel. Setelah sarapan pagi. Bersama kami ada 100 orang lebih penumpang dari maskapai yang sama. Semua memanjatkan doa agar cuaca bersahabat.

Apa saja yang kulakuan selama menunggu 5 jam plus 5 jam lagi esok harinya? Lihat di sini deh!.
(Bersambung)


Jadwal oh jadwal

4 comments:

  1. Makanannya keliatan enak #eh #salahfokus :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngeblog pakai android belum bisa atur gambar.emang keliatan enak hehe.

      Delete
  2. kalau perjalanan terganggu karena delay cuaca yang tidak menguntungkan memang kadang bikin hati ketar-ketir juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak, apalagi mikir tanggung jawab terhadap forum yang di sono

      Delete