Hadiah Perpisahan (1)
Oleh : Ida Nur Laila
Hari Kamis tgl 24 November 2011 adalah jadwal kepulangan. Sejak Senin aku sudah mengepak barang. Bahkan koper sudah kukunci. Ada beberapa kantong plastik berisi barbeku (barang bekas berkualitas) yang kutampung dari teman2. Karena isi koper kita berubah menjadi oleh2, maka baju-baju dan lain2 barang, tidak kebagian tempat. Membeli koper baru, terancam tambahan biaya jika over weight lebih dari 30 kg. Konon kena biaya tambahan mencapai 70 riyal, yakni sekitar 175 rb per kg. Alamak.
Teman2 memilih mengirim kargo, biaya kirim per kg hanya 10 reyal. Tapi sampai ke tanah air 12 hari lagi...hihi. Yang nunggu sudah jamuran .
Begitulah, gudang barbeku yang tidak kuresmikan, terisi dengan segera. Ada kerudung, baju, mukena, handuk, baju ihram, celana panjang, tempat mi num, piring, tikar, makanan, tas sandal topi.... rencana kubagikan ke para pengemis pada hari rabu tgl 23.
Tapi rencanaku berubah karena pada hari Rabu aku merasa tidak enak badan. Biarlah nanti sisi barang kubagi hari Kamis sebelum berangkat ke jeddah. Sebagian sudah kubagikan pada hari selasa.
Jam 01.00 Kamis dini hari aku terbangun karena bu Nurma kelabakan ketinggalan rombongan thowaf wada.
Setengah mengantuk aku mengambil kerudung dan kaus kaki. Bahkan tanpa cuci muka, aku antar beliau ke lobby hotel. Barangkali ada teman yang akan berangkat thowaf wada dan bisa kutitipi beliau. Lobby sudah sepi. Semua teman telah berangkat , maka ku antar sampai halaman masjid. Tidak juga bertemu dengan teman yang 1 travel. Repotnya aku belum mandi besar dan juga belum yakin apakah aku sudah suci dari haid. Jadi kubujuk beliau agar mau thowaf dengan memakai kursi roda. Aku tidak tega melihat beliau berjalan tertatih-tatih. Beliau tidak berani thowaf sendirian karena memang agak kesulitan berjalan jauh dan membutuhkan teman untuk menuntun. Alhamdulillah ada yang membawa kursi roda. Setelah tawar menawar, tercapai kesepakan 70 riyal biaya mengantar thowah 7x putaran dan mengantar kembali sampai ke halaman hotel.
Kembali ke kamar, aku tidak bisa tidur. Beberapa hari ini aku selalu berdoa dan minta temanku mendoakan agar aku bisa suci pada hari Rabu dan Kamis, sehingga bisa ‘berpamitan’ sebelum meninggalkan tanah Haram. Alhamdul;illah, subhanallah walaailaha illallah, aku ternyata bersih malam ini. Akhirnya kupastikan bahwa aku telah suci dan bisa mandi besar. Maka akupun mandi dan bersiap untuk thowaf wada.
Jam 02.30. kami berangkat ke Haram bertiga, aku berpamitan pada bu Nurma untuk mengantarkan 2 orang teman ke masjidil haram. Sampai di pelataran Ka’bah, aku memisahkan diri. Mengikut saja arus orang2 yang berthawaf mengelilingi Ka’bah.
Memulai dari sudut hajar aswad, kuangkat tangan “ bismillahi Allahu Akbar” lalu kukecup tanganku sebagai ganti mencium Hajar Aswad, aku memulai putaran thawaf. Aku memakai tips dari ust Aunur Rafiq untuk mengingat jumlah putaran. Pada putaran pertama membaca puji-pujian untuk Allah.
“Subhanallah, wal hamdulillah, wa laa ilah illallah Allahu Akbar...” membaca asmaul husna, berulang-ulang hingga rukun Yamani.
Allahu akbar. Lalu kubaca
“Rabbana aatinaa fidunya hasanah...wafil akhirati hasanah waqiina adzabannar”
Hingga Hajar Aswad dan membaca bismillahi Allahu Akbar.
Putaran ke dua fokus membaca sholawat dan salam untuk Nabiyyullah Muhammmad sholallahu ‘alaihi wassalam. Berulang kubaca shalawat dan salam untuk nabi sambil membayangkan kerinduanku pada baginda Rasulullah. Kubayangkan ratusan tahun yang lalu, Rasulullah yang mulia juga bertawaf wada, berputar tujuh kali mengelilingi Ka’bah, sambil membaca do’a. Aku mengalir, kuanggap saja aku tengah bersama Rasul dan para shahabat berthawaf bersama. Air mataku mengalir menahan kerinduanku berjumpa beliau. Semoga ya Allah, kau pertemukan aku dengan Rasulullah.
Antara rukun Yamani hingga Hajar Aswad, kembali membaca rabbana atiina fidunya hasanah... doa sapu jagad, bahkan dua jagad.
Putaran ketiga kudo’akan ibuku dan ibu mertuaku, juga bapakjku dan bapak mertuaku. Kudoakan agar tetap sehat, diberi umur panjang yang barokah, ilmu yang bermanfaat, diluaskan rizkinya, amal ibadahnya diterima, dijauhkan dari neraka, dimasukkan ke dalam syurga dan dimudahkan dalam sakaratul maut, kudoakan juga agar kami anak-anaknya selalu menjadi anak yang sholih sholihah dan berbakti pada orang tua. Untuk almarhum bapak dan bapak mertua, kudoakan juga agar diringankan siksa kuburnya. Aku sempat juga mendoakan bulikku dan bulik suamiku. Kud’akan hal yang sama untuk mereka. Berthawaf di pelataran kabah jam 02.30, tidak terlalu ramai, jadi putaran terasa sangat cepat. Kadang kita belum puas berdoa, sudah selesai satu putaran.
Pada putaran keempat kudoakan diriku sendiri. Aku bertaubat, beristighfar, mohon ampun dan memohon banyak hal yang bisa kumohonkan. Aku mohon kebersihan hati, kebersihan iman, keshohihan ibadah, agar amal ibadahku diterima. Aku mohon dicabut semua penyakit hati, sombong, riyak, takabur, ujub. Aku bermohon agar diberi ilmu yang bermanfaat, rizki yang luas dan kesembuhan dari segala macam penyakit. Aku bermohon sholatku, puasaku, zakat dan shodaqoh, thawafku, sa’iku dan hajiku dan semua amal sholihku diterima.
Aku bermohon keluargaku sakinah mawaddah warahmah. Agar cintaku dengan suamiku kekal hingga ke syurgaNya. Aku bermohon dimudahkan dalam mendidik anak-anakku, mengantar mereka menjadi anak sholih sholihah yang sukses di dunia dan di akhirat. Aku bermohon agar diriku menjadi anak sholihah yang berbakti pada ibuku dan ibu mertuaku. Aku bermohon agar dimudahkan memiliki pesantren tahfidz. Dan dimudahkan menghafal al-Qur’an. Aku bermohon agar diberisifat dermawan dan jauh dari kekikiran. Agar aku mudah menolong setiap orang yang membutuhkan pertolongan, agar harta tidak ada dalam hatiku tapi dalam genggamanku, sehingga mudah bagiku untuk membagikannya. Aku bermohon bebas finansial, sehingga hidupku dan waktuku hanya kuberikan untuk dakwah illallah.
Aku bermohon agar hubunganku dengan semua manusia dimudahkan, diberi kebaikan dalam muamalah dan dijadikan hati manusia condong padaku. Aku bermohon diberi qoulan tsaqilaa, maqoman mahmudah, selalu bersemangat dalam ibadah dan amal sholih. Aku bermohon agar aku selalu menjadi teladan, istiqomah dan jauh dari penyimpangan....dan masih banyak lagi permintaanku. Karena gratis dan ditempat yang sungguh mulia. Terahir aku minta dijauhkan dari godaan syaithon, api neraka dan dimasukkan ke dalam syurga.....
Bersambung.....
No comments:
Post a Comment