Pages

Friday, December 30, 2011

Yang Kualami di Tanah Suci (12) Menuju Mina


Oleh : Ida Nur Laila

Ketika menanti waktu prosesi haji, kami diajak untuk berziyarah menengok lokasi Mina, Arafah dan Muzdalifah. Saat itu tenda-tenda di Mina dan Arafah belum semuanya didirikan.  Mina masih berbentuk padang dan  nampak tidak terlalu luas. Tapi banyak yang meyakini bahwa Mina itu seperti rahim ibu. Saat jamaah haji yang jutaan jumlahnya hadir, maka Mina menjadi nampak luas dan mencukupi untuk tempat tinggal dan bermalam jamaah haji.
Sekarang Mina dan Arafah sedikit lebih hijau karena upaya pemerintah menanam pohon Soekarno. Lho kok Soekarno? Memang pohon tersebut dikirim oleh Presiden Sukarno untuk ditanam di Mekkah. Berasal dari Indonesia, namun tahan terhadap cuaca panas dan kondisi tanah di Saudi. Wah ternyata Indonesia punya jasa juga ya.
Mina maknanya adalah dialirkan. Karena di sanalah darah (hewan) dialirkan atau ditumpahkan. Batasan wilayah Mina ini dari turunan Aqobah hingga lembah Muhassir. Dewasa ini sebagian wilayah Muzdalifah yang bersambung dengan Mina, dibangun tenda-tenda dan diberi nama Mina baru.

Mina hanya didatangi pada musim haji untuk melaksanakan hukum-hukum yang terkait dengannya, seperti mabit, melempar jumrah dan menyembelih hewan qurban.
Allah menyebutkan tentang Mina dalam QS Al-Baqoroh: 203. “ Dan berdzikirlah dengan menyebut Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barang siapa yang ingin cepat berangkat (dari mina), sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barang siapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertaqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulakn kepadaNya”
Pada hari Jumat tgl 8 Dzulhijjah, kami bersiap untuk memulai prosesi haji dari apartemen Syauqiyah berangkat untuk tarwiyah di Mina. Sejak dini hari, kami sudah bergiliran mandi besar dan keramas, mencukur bulu dan memotong kuku. Juga  memakai wangi-wangian, lalu memakai pakaian Ihram. Dalam keadaan ihram dan menjatuhkan niat di Syauqiyah pada pukul 8 pagi, sholat dua rekaat dan berangkat naik bus.
Ringkasnya ,kami melakukan amalan-amalan yang disunahkan sebelum berihram, yaitu:
1.    Memotong kuku, mencukur kumis, bulu ketiak dan bulu pubis
2.    Mandi keramas
3.    Memakai wangi-wangian pada badan (disunahkan sebelum berihram)
4.    Berpakaian ihram
5.    Shalat Sunah Ihram 2 rakaat
Setelah melakukan amalan-amalan tersebut maka baru kita niatkan untuk haji. Jika sudah diniatkan maka semua larangan-larangan ihram berlaku. 
 Larangan dalam berpakaian :
Untuk Pria :
1.    Memakai pakaian berjahit
2.    Memakai sepatu yang menutupi mata kaki
3.    Menutup kepala dengan tutup yang melekat
Untuk Wanita:
1.    Bersarung tangan
2.    Menutup muka/ bercadar
Larangan dalam hal tindakan :
1.    Memotong/ mencukur/ mencabut kuku atau rambut badan.
2.    Memotong/ mencabut/ mematahkan pepohonan di Tanah Haram
3.    Memburu/ membunuh binatang buruan darat dan boleh dimakan, kecuali binatang yang berbahaya, boleh dibunuh.
4.    Memakai wangi-wangian baik di badan maupun kain ihram kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum niat ihram.
5.    Bercumbu atau bersetubuh.
6.    Mencaci/ bergunjing, bertengkar atau berkata kotor (Rafats, Fusuq dan Jiddal).
7.    Meminang, menikah atau menikahkan
Ada DAM atau denda yang harus dibayarkan oleh jamaah haji jika melanggar larangan tersebut.

=Bersambung=

No comments:

Post a Comment