Kisah Po dan Bul di sini |
Saya ajak anda menyimak kembali kisah yang dibacakan Torey
Hayden kepada Sheila, dalam buku Sheila, Luka Hati Seorang Gadis Kecil, halaman
219 – 226, dalam judul The Little Prince.
Pangeran Kecil hidup sendirian dalam sebuah planet kecil, bersama sebatang tanaman mawar yang sangat dirawatnya. Ketika Pangeran Kecil berjalan-jalan melihat mawar liar, ia bertemu rubah seekor rubah.
“Kemari, bermainlah denganku,” kata Pangeran Kecil, “Aku sangat sedih”.
“Aku tidak bisa bermain denganmu,” kata rubah, ”Aku belum dijinakkan.”
“Ah, maafkanlah aku,” kata Pangeran Kecil, tapi setelah berpikir beberapa saat, dia menambahkan, “Apa artinya itu...menjinakkan?”
“Itu adalah tindakan yang
sering diabaikan,” kata rubah. “Menjinakkan artinya menjalin ikatan.”
“Menjalin ikatan?”
“Begitulah,” kata rubah. “Bagiku, kamu saat ini tidak lebih
dari seorang bocah kecil yang sama saja dengan ribuan bocah kecil lainnya. Dan
aku tidak membutuhkanmu. Dan kamu sendiri tidak membutuhkan aku. Bagimu, aku
tidak lebih dari seekor rubah seperti ratusan ribu rubah lainnya.Tapi jika kamu
menjinakkan aku, kita akan saling membutuhkan. Bagiku kamu akan menjadi satu-satunya
di dunia. Bagimu, aku akan menjadi satu-satunya di dunia....”
“Hidupku sangat membosankan,” kata rubah.
“Aku berburu ayam, manusia memburuku. Semua ayam sama saja
dan semua manusia sama juga. Dan akibatnya aku jadi bosan. Tapi jika kamu
menjinakkan, akan terasa seolah matahari menyinari hidupku. Aku akan mengenali
suara langkah yang terdengar berbeda dari semua langkah lain. Langkah-langkah
lain akan mendorongku bergegas kembali ke bawah tanah. Tapi langkahmu akan
memanggilku, seperti musik, keluar dari persembunyianku. Dan coba lihat: Kamu lihat
ladang gandum jauh di sana? Aku tidak makan roti. Gandum tidak ada manfaatnya
bagiku. Ladang gandum tidak punya arti apa-apa bagiku. Dan itu menyedihkan.
Tapi rambutmu berwarna emas. Pikirkan betapa indah jadinya nanti jika kamu
telah menjinakkan aku!”
“Butir-butir gandum yang
juga berwarna keemasan, akan membuatku ingat kepadamu. Dan aku akan sangat
senang sekali mendengarkan suara angin yang meniup butir-butir gandum...”
Lama rubah itu menatap sang Pangeran Kecil.
“Tolong, jinakkan aku !” katanya.
“Aku ingin, ingin sekali,” sahut Pangeran Kecil. “Tapi aku
tidak punya banyak waktu. Ada banyak teman yang harus kucari, dan banyak hal
yang harus kumengerti.“
“Orang hanya bisa mengerti hal-hal yang dijinakkannya,” kata
rubah. ”Manusia tidak punya waktu lagi untuk mengerti apapun. Mereka membeli
barang yang telah tersedia di toko. Tapi dimana-mana tidak ada toko yang
menjual persahabatan, dan karenanya manusia tidak punya teman lagi. Jika kamu
ingin punya teman, jinakkan aku...”
“Apa yang harus kulakukan untuk menjinakkan kamu?” tanya Pangeran Kecil. “Kamu harus sabar sekali,” sahut rubah. “Pertama-tama kamu duduk agak jauh dariku --seperti itu-- di atas rumput. Aku akan memandangmu dari sudut mataku, kamu tidak boleh bilang apa-apa. Kata-kata adalah sumber kesalahpahaman. Tetapi kamu akan duduk lebih dekat padaku setiap hari...”
Maka Pangeran Kecil menjinakkan rubah.Ketika waktu perpisahan hampir tiba,
“Ah,” kata rubah, “Aku akan menangis”.
“Itu salahmu sendiri, aku tidak pernah berkeinginan untuk
mencelakaimu. Sama sekali. Tetapi kamu ingin aku menjinakkan kamu...”
“Ya memang begitu,” kata rubah.
“Tapi sekarang kamu akan menangis !” kata Pangeran Kecil.
“Ya memang begitu,” kata
rubah.
“Jadi itu tidak mendatangkan kebaikan bagimu sama sekali!”
“Itu baik untukku,” kata rubah. ”Karena warna ladang gandum
itu.”
Lalu ia menambahkan:
“Pergi dan lihatlah lagi bunga-bunga mawar itu. Kamu akan
mengerti sekarang bahwa bungamu adalah satu-satunya di seluruh dunia. Lalu kembalilah
dan ucapkan selamat tinggal padaku, dan aku akan memberimu hadiah sebuah
rahasia.”
Persahabatan Sushi dan Max di sini. |
Pangeran Kecil pergi untuk melihat lagi bunga-bunga mawarnya.
“Kamu sama sekali tidak seperti bunga mawar milikku,“ katanya pada bunga-bunga mawar. “Jadi kamu tidak ada artinya. Tidak ada yang menjinakkan kamu, dan kamu tidak menjinakkan siapa-siapa. Kamu seperti rubahku ketika pertama kali aku mengenalnya. Dia hanya seekor rubah seperti seratus ribu rubah lainnya. Tapi aku telah menjadikannya temanku, dan kini ia menjadi satu-satunya di seluruh dunia.“
“Kamu sama sekali tidak seperti bunga mawar milikku,“ katanya pada bunga-bunga mawar. “Jadi kamu tidak ada artinya. Tidak ada yang menjinakkan kamu, dan kamu tidak menjinakkan siapa-siapa. Kamu seperti rubahku ketika pertama kali aku mengenalnya. Dia hanya seekor rubah seperti seratus ribu rubah lainnya. Tapi aku telah menjadikannya temanku, dan kini ia menjadi satu-satunya di seluruh dunia.“
Dan mawar-mawar itu sangat pemalu.
“Kamu cantik, tapi hampa,”
lanjutnya, “Tidak ada yang bersedia mati demi kamu. Tentu, orang yang lewat
akan mengira bahwa bunga mawarku tampak persis seperti kamu mawar yang kumiliki.
Tapi hanya dialah yang lebih penting dari ratusan ribu mawar lainnya: sebab
dialah yang kulindungi di balik tabir, karena demi dialah aku membunuh ulat
(kecuali dua atau tiga diantara mereka yang kami selamatkan agar menjadi
kupu-kupu). Karena dialah aku mau mendengarkan, ketika dia mengomel atau
membual, atau bahkan kadang-kadang ketika dia tidak bilang apa-apa. Karena dia
adalah mawarku.”
Dan dia kembali untuk menemui rubah.
Dan dia kembali untuk menemui rubah.
“Selamat tinggal,” katanya.
“Selamat jalan,” kata rubah, ”Dan sekarang inilah rahasiaku,
rahasia yang sangat sederhana: hanya dengan inilah orang bisa melihat dengan
benar: Hal apa yang terpenting itu tidak bisa dilihat dengan mata.”
“Apakah yang terpenting yang tidak dapat dilihat dengan mata ?” ulang Pangeran Kecil supaya dia yakin akan bisa mengingatnya.
“Waktu yang telah kamu habiskan untuk mawarmu itulah yang membuat mawarmu begitu penting.”
“Apakah yang terpenting yang tidak dapat dilihat dengan mata ?” ulang Pangeran Kecil supaya dia yakin akan bisa mengingatnya.
“Waktu yang telah kamu habiskan untuk mawarmu itulah yang membuat mawarmu begitu penting.”
“Waktu yang aku habiskan untuk mawarku..” kata Pangeran Kecil supaya dia yakin akan bisa mengingatnya.
“Manusia telah melupakan kebenaran ini., “ kata rubah. ”Tapi
kamu tidak boleh melupakannya. Kamu bertanggungjawab selamanya terhadap apa
yang telah kamu jinakkan. Kamu bertanggungjawab kepada mawarmu...”
***********
***********
Antara Aku dan Wili di sini. |
Sesungguhnya persahabatan menjadikan seseorang atau sesuatu menjadi istimewa di antara yang lain. Sang rubah menjadi satu-satunya dari ratusan ribu rubah lainnya. Dan sang mawar juga demikian bagi Pangeran Kecil.
Anda dapat menjadi yang istimewa dan satu-satunya bagi anak anda. Dan sebaliknya, jadikan ia merasa istimewa dan satu-satunya bagi anda.
Untuk kebaikan seorang sahabat, seseorang rela berkorban yang melakukan apa saja. Persahabatan membutuhkan kesabaran. Anda butuh kesabaran untuk membangun persahabatan dengan anak.
Seorang sahabat saling bertanggung jawab satu dan yang lainnya.
Waktu yang kita habiskan bersama sahabat adalah sesuatu yang sangat berharga yang tidak bisa dilihat dengan mata. Waktu yang anda lewatkan bersama anak, jadikanlah waktu yang sangat berharga. Ia menjadi aset bagi persahabatan yang berkualitas antara anda dan anak anda.
Persahabat akan membawa kesedihan dalam perpisahan dan itu wajar. Namun karena spesial, seorang shahabat takkan pernah dilupakan dan senantiasa menyenangkan mengingatnya dan mengingat segala sesuatu yang mengingatkan pada sahabat, seperti warna ladang gandum. Bahkan menjadikan hal-hal lain yang berhubungan dengannya menjadi bermakna.
Begitulah, anda dapat pula menjalin persahabatan yang istimewa dengan buah hati anda. Maka menjadi menyenangkan untuk mengingat segala hal yang berkaitan dengan anak anda. Semoga anak anda pun demikian ketika menganggap anda sebagai sahabatnya. Anak anda akan selalu terkenang pada anda dan nasehat yang pernah anda berikan, di sepanjang hidupnya. Ini menjadi hal penting dalam pewarisan nilai kebaikan.
Jadikan anak anda prioritas waktu anda, berikan persahabatan yang tulus dan berkualitas...maka anda akan menjadi orang penting bagi anak anda.
Selamat mari terus belajat menjadi orang tua.
Ya Allah, mampukan aku memprioritaskan waktu untuk anak-anakku...makasih mak Ida pencerahannya..
ReplyDeleteya mak, itu menjadi pertanyaan setiap saat sebelum membuat pilihan
Deletehiks... introspeksi lagi, sudah cukup baikkah sbg ibu utk anakku?
ReplyDeletehiks, tanya pada anakmu mak...
DeleteSelalu nyes nyes nyes kalau membaca tulisan tentang hubungan ibu dan anak seperti ini. Kemudian tes tes tes.. sedih. Sepertinya perlu perjuangan untuk bisa jadi sahabat.
ReplyDeleteMakasih Mak, coba kutanyakan sama anak-anak, sahabat macam apa diriku ini.
begitulah saking kuatnya ikatan ibu anak mak titi nyes nyes tes tes
Deletepecinta hewan semua ya mbak keluarganya
ReplyDeleteiyaa terutama si kecil Revo. kalau apa-apa dikaitkan binatang, nanti mudah untuk masuk...
Delete