Pages

Sunday, March 8, 2015

Air Mata Putriku dan "Masihkah ada harapan untuk Kami"


Kulihat putriku tertunduk dalam diam. Beberapa kali ia menyeka matanya. Saya tahu diam-diam ia menangis dan saya tak bertanya mengapa ia menangis. Bahkan memilih tak mengusiknya. Di tangannya ada buku Masihkan Ada Harapan untuk Kami.

Tadi ia bertanya.
"Umi itu sibuk ngapain?"

Ya memang biasanya saya sibuk packing. Tapi tidak seperti biasanya. Malam Ahad ini sangat sibuk karena postingan berjudul "Kesalahan yang membawa berkah" yang beredar di banyak grup WA. Yang ingin tahu postingan tersebut ada di sini.

"Pesanan buku ini tak terkendali. Banyak orang cinta Palestina" jawabku.
"Mana aku baca bukunya" pintanya.

Buku MAH-dokpri

Kuulurkan satu yang telah kubuka segelnya. Segeralah ia tenggelam dalam 90 surat anak Palestina. Ada sekitar dua jam ia lahap tanpa jeda. Tanpa kata-kata.
Sekali lagi saya tak ingin mengusiknya. Saat ia terlarut dan menyusut air mata diam-diam, saya bahkan pura-pura tak melihatnya. Saya bersabar, nanti saja setelah selesai kita diskusikan bersama.

Sudah cukup larut ketika jam 22.30 ia tutup lembar terakhir buku MAH. Saatnya kami berbicara.
"Apa pendapatmu tentang buku itu?"
Putriku kelas1 SMA, kutu buku. Telah banyak ragam bacaannya. Jadi saya ingin tahu pendapatnya.
"Semua tentang membalas Yahudi. Hanya ada satu anak yang menuliskan harapan dan doa agar Yahudi menjadi baik." Ia berhenti sejenak.

"Tapi bisa dibayangkan karena mereka menghadapi konflik yang terus menerus," lanjutnya. Saya terus mendengarkan saja.

"Mereka ingin merdeka dan berdaulat secara politik, tapi tak ada yang ingin jadi politisi. Kebanyakan ingin jadi dokter, arsitek, guru, tentara ... padahal tentu butuh banyak politisi "
Hah. Saya malah enggak kepikiran sampai ke sana.

"Halaman berapa saja yang menarik menurutmu?"
" Ini halaman 77, 125, 191...aku tidak menandai semuanya. Misalnya ini. Muhammad Alyan, usia 12 tahun. Suratnya bagus. Ia merasa terhormat karena telah dipilih Allah menjaga masjidil Aqsa....." Selengkapnya surat Muhammad Alyan ada di sini.
Kami terus berdialog tentang buku MAH. Senang menghabiskan malam Ahad ini dengan diskusi bersama putriku.

Anda yang penasaran bisa indent untuk cetakan kedua buku "Masihkah Ada harapan untuk Kami?". Cetakan pertama telah ludes.

Silahkan melalui twitter @lailacahyadi untuk pesanan indent. Walaupun harga jual dan nilai donasi belum ditetapkan.



buku "Masihkah Ada harapan Untuk Kami?"
Surat sahabat dari Palestina, cetakan pertama 2009, PT Era Inter Media.

Tebal 225 hal. Ukuran 22 x 18 x 1.2 cm


2 comments:

  1. Br membaca sinopsisnya sdh ada yg terusik. Ikut indent ya Mak. Nanti sy mension twitter.

    ReplyDelete
  2. Wah. Jadi kepengen baca bukunya. Pasti ikut nangis ni ntr. Hiks.

    ReplyDelete