Credit |
Siang ini
mendapat cerita dari seorang teman, yang dituturkan dengan datar, tanpa gejolak
emosi.
Seorang ibu
pensiunan guru yang sudah cukup lanjut usia mendapat telepon dari nomer tak
dikenal.
"Halo...bu
aku kecelakaan...." Suara lelaki rendah tak begitu kedengaran.
"Halo
kowe sopo.... Budi yo...?" tanya ibu itu.(Maaf namanya saya samarkan)
"Iyo
bu, aku Budi, kulo kecelakaan ...." (iya bu, saya Budi, saya kecelakaan)
"Lha
karo sopo? Bojomu Wati neng endi?"
sang ibunda agak panik dan percaya.
"Iki
semaput neng sebelahku bu..." (ini pingsan di sebelahku bu)
"
Oalah...kok suaramu malih?' (Oalah kok suaramu berubah?"
"Iyo
buk, aku bar muntah darah. Buk aku butuh dhuwit....ibu kagungan tabungan
pinten?" (iya bu, aku habis muntah darah. Bu, aku butuh uang, ibu punya berapa?)
" Ya
ana nek wolulikur yuta..." (ada kalau duapuluh delapan juta)
"Nek
tak silih pareng bu, aku butuh nggo berobat akeh..." (Kalau saya pinjam boleh bu? Saya butuh uang banyak untuk berobat)
"Yo
oleh, ning aja kabeh..." (Ya, tapi jangan semua)
"Nek
selawe pripun buk?' (kalau duapuluh lima juta bagaimana bu?)
"Yo
rapopo, tak jupukke sik..." (ya tidak apa-apa, tak ambilkan)
“Ibu neng
ndalem karo sopo?”(ibu di rumah dengan siapa?)
“Yo mung
karo bapakmu wong tuwo loro tunak-tunuk” (ya hanya berdua dengan bapakmu, dua orang tua nunak-nunuk)
Setelah
pamitan pada suaminya, ibu tua itu naik angkot ke bank, untuk mengambil uang.
'Anak'nya
meminta sang bapak menjemput istrinya ke kota tempat ia kecelakaan. Dan
berpisahlah mereka. Bapak pergi ke kota lain dan ibu pergi ke bank.
Sepanjang
jalan anak menelepon bilang kalau Rp.25 Juta masih kurang dan bertanya apakah
ibunya punya deposito. Ibunya menjawab ada. Maka iapun meminta untuk meminjam
uang tersebut untuk menyelesaikan perkara kecelakaannya.
Ibu itupun
menuruti. Total 70 juta ia siapkan. Bahkan ia memberikan alamat rumah kepada
'polisi' teman anaknya yang akan mengambil uang.
Singkat
cerita terjadilah transaksi siang itu.Seorang yang mengaku polisi menemui ibu
tua itu di rumahnya, mengambil titipan uang untuk anak tercintanya.
Sore harinya
ibu itu menelepon ke nomer anaknya. Terbukalah semuanya:anaknya sehat wal afiat
tidak mengalami kecelakaan.
Nah!
------
Dalam
sepekan ini setidaknya ada 4 teman dekatku yang mengalami kasus serupa, tapi
yang mengalami kerugian adalah ibunda salah seorang teman.
Yang ingin
saya ceritakan justru bagaimana respon ibundanya menerima mushibah itu.
"Uang
itu tabungan ibu selama 23 tahun. Termasuk uang pensiunan.
Rencananya untuk cadangan jika bapak ibu sakit. Biar tidak merepotkan kalian. Nanti kalau masih untuk hingga bapak ibu meninggal, uang itu untuk kalian semua..." tutur ibunya kepada anak-anaknya yang lantas berdatangan dari beberapa kota.
Rencananya untuk cadangan jika bapak ibu sakit. Biar tidak merepotkan kalian. Nanti kalau masih untuk hingga bapak ibu meninggal, uang itu untuk kalian semua..." tutur ibunya kepada anak-anaknya yang lantas berdatangan dari beberapa kota.
"Uang
itu halal semua, hanya saja itu memang bukan rejeki kalian.Semoga mushibah ini
membersihkan bapak ibu dari dosa. Tak ada yang menghalangi jika Allah
berkehendak memberi rejeki. Bahkan penipu itu tak dapat menghalangi jika telah
menjadi rejeki kalian. Allah akan mengganti dengan cara yang lain ..."
Anak-anak
melongo.
Pada awalnya
mereka mengira orang tuanya akan terpukul dengan peristiwa itu.
Ternyata
tidak. Kedua orang tua itu melanjutkan hidupnya, seperti biasa. Seolah tak ada
kejadian itu. Tak ada tangisan, tak ada kesedihan. Ketika menceritakannyapun
dengan datar.
"Alhamdulillah sing penting kowe dho slamet kabeh" kata ibu tua pada anak-anaknya. (Alhamdulillah yang penting kalian semua selamat)
"Alhamdulillah awake dewe wis munggah kaji yo Bune..." kata bapak tua kepada istrinya. (Alhamdulillah kita sudah naik haji, ya bu)
"Alhamdulillah sing penting kowe dho slamet kabeh" kata ibu tua pada anak-anaknya. (Alhamdulillah yang penting kalian semua selamat)
"Alhamdulillah awake dewe wis munggah kaji yo Bune..." kata bapak tua kepada istrinya. (Alhamdulillah kita sudah naik haji, ya bu)
Setelah
melakukan beberapa pengamanan yang diperlukan agar tidak terulang kasus serupa,
mereka pulang ke kotanya masing-masing dengan membawa sebuah pelajaran: cinta
ibu sepanjang jalan ...
Demi anak,
ibu rela menyerahkan apapun yang dimilikinya. Anak tak kan bisa sepenuhnya memahami
pengorbanan orang tuanya.
Bahkan
ucapan pertama saat mengetahui ternyata anaknya selamat adalah
"Alhamdulillah"
Bersyukur
bahwa anaknya selamat, dan mereka hanya kehilangan uang, bukan kehilangan anak.
Atau bahkan kehilangan keyakinan terhadap taqdir.
*****
Jadi
masihkah anda percaya jika menerima telepon kecelakaan dari orang yang mengaku
anggota keluarga?
Kisah lain
tentang kecelakaan ada di sini.
Ya Allah saya merinding bunda baca ini. Semoga Allah mengganti rezeki ibu itu.
ReplyDeleteSaya akan ceritakan ini pada ibu saya biar waspada. Dunia semakin tua, ada2 saja oranf mau cari uang :(
bener banget. saya sengaja tulis karena tiap hari ada saja yang tertipu,
DeleteYa Allah saya merinding bunda baca ini. Semoga Allah mengganti rezeki ibu itu.
ReplyDeleteSaya akan ceritakan ini pada ibu saya biar waspada. Dunia semakin tua, ada2 saja oranf mau cari uang :(
Kasih ibu sepanjang masa ya mba .... subhanallah ibu ini belajar berbesar hati dari pengalaman hidup beliau sendiri....
ReplyDelete*masih pengen tahu: ini berarti kasih uang cash ya mba?
buat tambahan inform saja: bila kejadian transfer dan sadar beberapa saat kemudian kalo tertipu... secepatnya bisa telp call center bank tersebut supaya membatalkan transfer karena tertipu. nanti bank akan proses... ini pengalaman saya bekerja di BCA
makasih sharing nya mak Ida... salam kenal
salam kenal. iya cash. ibu itu ambil tabungan dan tarik depositonya. herannya petugas bank kok ya tidak curiga. dalam kasusu lain dapat digagalkan petugas bank karena nasabah kelihatan panik
Deletesubhanallah...semoga Allah selalu melindungi qta smua dari segala marabahaya :)
ReplyDeleteamiiin
Deletehati ibu memang begitu, tp betapa jahatnys org yg menipu ibu td, makanya aku bilang ke mamaku klo ada orang yg nelpon spt ini jgn langsung percaya hubungi dulu aku atau org yg dekat dgnku
ReplyDeletebener mbak. tapi ibu itu mengira yang menelepon anaknya.
Deletekasih bu yang tak pernah putusnya...Semoga selalu berkah dalam hidup...
ReplyDeleteSalam Blogger Rembang Bu
salam kembali mas Wijaya blogger rembang
DeleteSubhanallah, luar biasa Ibu tersebut.
ReplyDeleteWali murid sy juga pernah tertipu via telpon seperti itu. Kata beliau, saat ditlp seperti dihipnotis, mengikuti semua perintah sang penelpon. Jumlahnya memang tidak sebanyak itu. Tapi cukup bikin trauma.
Terima kasih sdh berbagi cerita ya Mak ^_^
iya mak, sepertir terhipnotis. ada yang sudah diperingatkan tetap tidak mau
Deletemerinding nih mak, orangtua memang rela berbuat apapun untuk anaknya yaa
ReplyDeleteBegitulah cinta orang tua mak. makasih telah berkunjung
Deleteya Allah bu... aku sedih banget baca ini, semoga Allah ganti lagi rezekinya dengan yang lebih baik
ReplyDeleteamiin. semoga kita terlindung dari penipuan seperti itu
DeleteYa Allah hati saya pedih bacanya :'(
ReplyDeleteTega banget yang nipu itu, tapi kayaknya ini mah penipuan berencana
betul mbak. itu komplotan yang canggih.
DeleteJadi kebawa perasaan bacanya :)
ReplyDeleteSalam kenal Bundaa... saya juga pernah ditelepon, pas jam 3 pagi buta lagi, dari kantor polisi bilang keponakan kena razia narkoba dan minta tebusan 30 jt *penipubanyakmodus sekarang
ReplyDeletewaah untungnya enggak kena ya mbak. memang kudu hati-hati kita ini
DeletePernah ada temen yg mengalami hal itu ibuk.
ReplyDeleteDisadap gt dah. Dan si penyadap itu pun berhasil menipu org tua temen saya itu serta mendapatkan uang 15 jt....
Naudzubillah, smoga tehindarbdr org2 seperti itu amin
semoga yang tertipu mendapat ganti yang lebih baik amiin
Deleteah, orang zaman sekarang memang edan. kerjanya nggak bener.
ReplyDeletesaya juga pernah ditelpon kalau anak saya kecelakaan. padahal, saya baru kelas 10 waktu itu. mana mungkin saya punya anak..
hahaha...salam kenal makasih udah berkunjung
DeleteMasyaAllah.. semoga masing masing mendapat balasan yang setimpal dari Allah..
ReplyDeleteiya mas Dian. hati-hati juga pesankan ke ortu untuk tdk gampang percaya
DeleteSering denger nih penipuan model ini, haduuuuh... miris... :(
ReplyDeleteiya mak. naudzubillah ya
DeleteSubhanallah. Terharu banget dengan respon orangtua tsb.
ReplyDeletebener mak. ortunya tabah dan tawakal
DeleteTerharu bacanya mba meskipun bahasa jawa sih, ada yang sedikit yang tidak saya pahami (Saya orang Sulawesi mba), kalau bisa diartikan yah mba biar bisa bantu di share juga ke tmn2
ReplyDeleteoke bang, saya editnya
DeleteTeman ayah mertuaku juga pernah mengelami hal serupa kayak gini mak, duh salut banget aku sama kelegowoan sang ibu, yang penting anaknya selamat :')
ReplyDeletebener mak. ibu yang tabah
DeleteHarus hati2 dan cek kembali kebenarannya ya mbak.
ReplyDeleteiya mak. bener banget
Deleteini sama persis dg ibu mertua. beliau sendirian di rumah (bapak sudah meninggal) ditelp jam 2 malam. ibu mengira yg kecelakaan Latif, putra bungsu beliau. lalu dikirimlah pulsa 800 rb, hutang ke tetangga krn anak2 ibu tdk ada yg di rumah. setelah tahu semua anak beliau sehat, beliau lega. menurut beliau keselamatan anak2 lebih penting. semua ibu memang sama, sama-sama memiliki keluasan cinta :)
ReplyDeletecinta ibu begitu besarnya ...
Deleteibu saya juga beberapa kali dapat telepon seperti ini Mbak, cuma yang telepon laki-laki sambil menangis teriak-teriak, malam hari lagi telponnya...serta merta dimatiin aja sama ibu saya hpnya
ReplyDeleteibunya pinter hehe
Delete