Pages

Wednesday, July 1, 2015

Dasyatnya Efek Puasa Seorang Ibu Hamil

Kisah nyata ini dialami seorang sahabat saya. Perempuan luar biasa dengan 8 putra-putri yang penuh kisah hikmah.
Selamat menyimak, semoga anda tercerahkan, sebagaimana saya. 

***

Kakek dan nenek itu nampak jengkel. Bergegas mereka menegur anak dan menantunya.
"Jangan kamu siksa anakmu!"
Begitu nasehat dari mereka, saat melihat cucu kesayangannya tergeletak lemas.


"Kami tidak menyuruhnya berpuasa, itu kemauannya sendiri" jelas pasangan muda itu.
Yah, putra ke 4 mereka yang baru berusia 4 tahun, terbangun saat sahur pertama.  Terheran ia melihat seluruh aggota keluarga duduk mengelilingi meja makan. 

"Mengapa semua orang makan?"
"Kita sedang makan sahur, mengikuti sunnah Rasul sebelum berpuasa"
"Aku juga mau puasa, aku mau makan sahur"


Sungguh manis, si kecil itu ikut makan sahur, makan sendiri tanpa di suap.
"Puasanya sampai kapan, Bi?"
"Kalau abi sampai adzan maghrib. Kalau kamu boleh sampai adzan dhuhur"
Ia betfikir sejenak. 
"Tidak, aku juga sampai maghrib." Katanya.

Melewati hari pertama yang panjang, sungguh menghawatirkan bagi pasangan muda itu. Putra ke 4 yang baru 4 tahun, masih teguh berpuasa. Tak mau dibujuk untuk berbuka saat adzan dhuhur berkumandang. Sekalipun ia telah tergeletak lemas.

"Aku mau puasa, aku mau masuk surga melalui pintu Arroyan!"
Kakek neneknya tak mau menyerah, gagal membujuk dengan halus, mereka menyusun strategi untuk membuat cucunya mau berbuka.
Diam-diam mereka menyiapkan makanan yang enak, kesukaan sang cucu. Lalu mendekati cucunya yang sedang berdiam diri, lantas tiba-tiba memeluk dan menyuapkan makanan.

Apa yang tetjadi?
Sang cucu menjerit dan menangis keras.
"Hu...hu....Aku mau puasa...aku kuat puasa, kenapa di suruh berbuka?"
Tangisan pilu itu melengking, sambil memuntahkan makanan yang berhasil disuapkan Neneknya. 
Semua makin terharu. 

Subhanallah.
Bagaimana bisa ada anak yang seperti itu? Apa rahasia pendidikan anak dari pasangan muda itu?

"Saat istri saya hamil, anak ke 4, ia berpuasa sekalipun sudah dekat waktu melahirkan", tutur sang suami.

"Umi benar kuat berpuasa?"
"Insya Allah, Bi. Dengan idzin Allah, Umi kuat"
Dialog mesra penuh cinta yang saling menguatkan dalam beribadah mengarungi kehidupan keluarga.

Bejihadlah mereka berdua. Di malam hari, sang ibu hamil, berusaha memenuhi kebutuhan gizi untuk putra dalam rahimnya.
Hingga hari ke 17 Ramadhan,  terasalah akan melahirkan. Saat di rumah sakit, pada tenaga medis membujuk sang ibu untuk berbuka.

"Ibu makan minum ya, biar kuat saat mengejan."
"Tidak, saya akan tetap berpuasa sampai melahirkan....Insya Allah saya kuat."

Pada kenyataannya, proses kelahiran berlangsung lancar, bahkan tanpa jahitan. 
Memasuki masa nifas, barulah ibu muda itu berbuka puasa dengan penuh kesyukuran.

Episode itu, rupanya tarbiyah dari Allah pada putra mereka. Hingga sejak usia 4 tahun, ia meminta berpuasa sehari penuh. Tanpa latihan. Bahkan sebulan penuh.
Seterusnya ia puasa Senin-Kamis, bahkan memasuki usia SMP, ia mulai berpuasa Daud. Hingga kini saat menempuh kuliah di salah satu kampus ternama. Puasa Daud menjadikan ia sangat hemat, dan hanya bersedia menerima sedikit kiriman uang dari orang tuanya.

"Rp.350.000 sudah cukup, Mi."
Begitu cara ia menolak tambahan kiriman bulanan.

Ayah bunda, keajaiban dan keunikan pengaruh puasa ini, mungkin saja terjadi pada anda. Mungkin juga karunia spesial dari Allah untuk keluarga penuh berkah ini.

Tiap ibu hamil memiliki kondisinya masing-masing. Ada yang sehat, kuat dan diijinkan puasa. Mungkin juga ada yang berat dan udzur untuk berpuasa. Memang Allah tak ingin memberatkan hambanya. Anda yang tengah hamil dan ingin tetap berpuasa, dapat berkonsultasi dengan orang yang memiliki kompetensi.

Namun pasangan muda ini, memilih menyiapkan diri mereka untuk tetap menjalani ibadah Ramadhan dengan sepenuh kesungguhan . Mereka yakin, Ramadhan adalah sarana tarbiyah dari Allah, untuk keluarga mereka, termasuk putra yang masih dalam rahim.

Hingga sepanjang membesarkan 8 anak, ibu hebat ini selalu berpuasa, bahkan saat masa menyusui. Kecuali jika haid dan nifas, tentu saja.

Siapakah mereka?
Penasaran, ya?

Mereka adalah pasangan Ibu Nunung Bintari dan Ust. Arif Rahman Hakim. Semoga Allah jaga mereka dalam istiqomah dan Allah limpahkan banyak keberkahan dalam kehidupan mereka yang sederhana. Agar bisa menjadi teladan kehidupan bagi sesiapa saja. 
Amiin.


Tulisan pertamaku, di hari ke 14 Ramadhan.

18 comments:

  1. alhamdulillah...insyaallah kuat juga aku mak...itupun atas izin Allah juga walau usia kehamilan kini 14w..semoga dilancarkan semuanya oleh Allah...amiien..

    ReplyDelete
  2. Inspiratif, semoga menjadi ibrah bagi semuanya, at least bagi saya sendiri jika nanti diberikah amanah kehamilan semoga saya pun dengan ijin Allah SWT bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan optimal.

    #komen via hape gagal koneksi rupanya sehingga gagal publish dimarih

    ReplyDelete
  3. Anak soleh hasil didikan orang tua sholeh sholehah

    ReplyDelete
  4. dengan niat yang besar Insya Allah kuat ya mbak

    ReplyDelete
  5. Subhanallah. . .

    Kagum dg Umminya. Kuat.
    Anaknya pinter!

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah, saat hamil saya kuat puasa 1 bulan dan jagoan saya sekarang sudah hampir 2 tahun. Semoga menjadi anak yang soleh. Aamiin

    Terima kasih share-nya Bunda Ida. Salam kenal :)

    ReplyDelete
  7. Semoga bayi dalam kandungan saya juga bisa sholeh sholekah seperti anak tersebut Bun Syukur alhamdulillah selama bulan puasa kemarin dekbay dalam kandungan nggak pernah rewel diajak puasa. Terima kasih untuk sharingnya ya Bun.

    ReplyDelete
  8. maturnuwun tulisannya Bu Ida...
    Saya copy dan muat di blog saya ya....
    saya baru buat blog untuk menuliskan hikmah kehidupan yang saya rasakan di http://kisahinspiratifarif.blogspot.com/

    ReplyDelete