Kisah nyata ini dialami seorang sahabat saya.
Perempuan luar biasa dengan 8 putra-putri yang penuh kisah hikmah.
Selamat menyimak, semoga anda tercerahkan, sebagaimana saya.
Selamat menyimak, semoga anda tercerahkan, sebagaimana saya.
***
Kakek dan nenek itu nampak jengkel. Bergegas mereka
menegur anak dan menantunya.
"Jangan kamu
siksa anakmu!"
Begitu nasehat dari mereka, saat melihat cucu kesayangannya tergeletak lemas.
Begitu nasehat dari mereka, saat melihat cucu kesayangannya tergeletak lemas.
"Kami tidak
menyuruhnya berpuasa, itu kemauannya sendiri" jelas pasangan muda itu.
Yah, putra ke 4
mereka yang baru berusia 4 tahun, terbangun saat sahur pertama. Terheran ia melihat seluruh aggota
keluarga duduk mengelilingi meja makan.
"Mengapa semua orang makan?"
"Kita sedang makan sahur, mengikuti sunnah Rasul sebelum berpuasa"
"Aku juga mau puasa, aku mau makan sahur"
"Puasanya sampai
kapan, Bi?"
"Kalau abi sampai adzan maghrib. Kalau kamu boleh sampai adzan dhuhur"
Ia betfikir sejenak.
"Tidak, aku juga sampai maghrib." Katanya.
"Kalau abi sampai adzan maghrib. Kalau kamu boleh sampai adzan dhuhur"
Ia betfikir sejenak.
"Tidak, aku juga sampai maghrib." Katanya.
Melewati hari pertama
yang panjang, sungguh menghawatirkan bagi pasangan muda itu. Putra ke 4 yang
baru 4 tahun, masih teguh berpuasa. Tak mau dibujuk untuk berbuka saat adzan
dhuhur berkumandang. Sekalipun ia telah tergeletak lemas.
"Aku mau puasa, aku mau masuk surga melalui pintu
Arroyan!"
Kakek neneknya tak
mau menyerah, gagal membujuk dengan halus, mereka menyusun strategi untuk
membuat cucunya mau berbuka.
Diam-diam mereka
menyiapkan makanan yang enak, kesukaan sang cucu. Lalu mendekati cucunya yang
sedang berdiam diri, lantas tiba-tiba memeluk dan menyuapkan makanan.
Apa yang tetjadi?
Sang cucu menjerit
dan menangis keras.
"Hu...hu....Aku mau puasa...aku kuat puasa, kenapa di suruh berbuka?"
"Hu...hu....Aku mau puasa...aku kuat puasa, kenapa di suruh berbuka?"
Tangisan pilu itu
melengking, sambil memuntahkan makanan yang berhasil disuapkan Neneknya.
Semua makin terharu.
Semua makin terharu.
Subhanallah.
Bagaimana bisa ada anak yang seperti itu? Apa rahasia
pendidikan anak dari pasangan muda itu?
"Saat istri saya
hamil, anak ke 4, ia berpuasa sekalipun sudah dekat waktu melahirkan",
tutur sang suami.
"Umi benar kuat
berpuasa?"
"Insya Allah, Bi. Dengan idzin Allah, Umi kuat"
"Insya Allah, Bi. Dengan idzin Allah, Umi kuat"
Dialog mesra penuh
cinta yang saling menguatkan dalam beribadah mengarungi kehidupan keluarga.
Bejihadlah mereka
berdua. Di malam hari, sang ibu hamil, berusaha memenuhi kebutuhan gizi untuk
putra dalam rahimnya.
Hingga hari ke 17
Ramadhan, terasalah akan melahirkan. Saat di rumah sakit, pada tenaga
medis membujuk sang ibu untuk berbuka.
"Ibu makan minum
ya, biar kuat saat mengejan."
"Tidak, saya akan tetap berpuasa sampai melahirkan....Insya Allah saya kuat."
"Tidak, saya akan tetap berpuasa sampai melahirkan....Insya Allah saya kuat."
Pada kenyataannya,
proses kelahiran berlangsung lancar, bahkan tanpa jahitan.
Memasuki masa nifas, barulah ibu muda itu berbuka puasa dengan penuh kesyukuran.
Memasuki masa nifas, barulah ibu muda itu berbuka puasa dengan penuh kesyukuran.
Episode itu, rupanya
tarbiyah dari Allah pada putra mereka. Hingga sejak usia 4 tahun, ia meminta
berpuasa sehari penuh. Tanpa latihan. Bahkan sebulan penuh.
Seterusnya ia puasa
Senin-Kamis, bahkan memasuki usia SMP, ia mulai berpuasa Daud. Hingga kini saat
menempuh kuliah di salah satu kampus ternama. Puasa Daud menjadikan ia sangat
hemat, dan hanya bersedia menerima sedikit kiriman uang dari orang tuanya.
"Rp.350.000
sudah cukup, Mi."
Begitu cara ia menolak tambahan kiriman bulanan.
Begitu cara ia menolak tambahan kiriman bulanan.
Ayah bunda, keajaiban
dan keunikan pengaruh puasa ini, mungkin saja terjadi pada anda. Mungkin juga
karunia spesial dari Allah untuk keluarga penuh berkah ini.
Tiap ibu hamil
memiliki kondisinya masing-masing. Ada yang sehat, kuat dan diijinkan puasa.
Mungkin juga ada yang berat dan udzur untuk berpuasa. Memang Allah tak ingin
memberatkan hambanya. Anda yang tengah hamil dan ingin tetap berpuasa, dapat
berkonsultasi dengan orang yang memiliki kompetensi.
Namun pasangan muda ini, memilih menyiapkan diri
mereka untuk tetap menjalani ibadah Ramadhan dengan sepenuh kesungguhan .
Mereka yakin, Ramadhan adalah sarana tarbiyah dari Allah, untuk keluarga
mereka, termasuk putra yang masih dalam rahim.
Hingga sepanjang
membesarkan 8 anak, ibu hebat ini selalu berpuasa, bahkan saat masa menyusui.
Kecuali jika haid dan nifas, tentu saja.
Siapakah mereka?
Penasaran, ya?
Penasaran, ya?
Mereka adalah
pasangan Ibu Nunung Bintari dan Ust. Arif Rahman Hakim. Semoga Allah jaga mereka
dalam istiqomah dan Allah limpahkan banyak keberkahan dalam kehidupan mereka
yang sederhana. Agar bisa menjadi teladan kehidupan bagi sesiapa saja.
Amiin.
Amiin.
Tulisan pertamaku, di
hari ke 14 Ramadhan.
alhamdulillah...insyaallah kuat juga aku mak...itupun atas izin Allah juga walau usia kehamilan kini 14w..semoga dilancarkan semuanya oleh Allah...amiien..
ReplyDeleteAmiin, semoga sehat dan kuat.
Deletebenar-benar anak yang shaleh :)
ReplyDeleteAmiin, alhamdulillah
DeleteInspiratif, semoga menjadi ibrah bagi semuanya, at least bagi saya sendiri jika nanti diberikah amanah kehamilan semoga saya pun dengan ijin Allah SWT bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan optimal.
ReplyDelete#komen via hape gagal koneksi rupanya sehingga gagal publish dimarih
makasih mak...udah mampirr
DeleteAnak soleh hasil didikan orang tua sholeh sholehah
ReplyDeleteinsya Allah bu
Deletedengan niat yang besar Insya Allah kuat ya mbak
ReplyDeletebener banget mak Lidya
DeleteSubhanallah. . .
ReplyDeleteKagum dg Umminya. Kuat.
Anaknya pinter!
yuuk mak Idah insya allah juga kuat
DeleteAlhamdulillah, saat hamil saya kuat puasa 1 bulan dan jagoan saya sekarang sudah hampir 2 tahun. Semoga menjadi anak yang soleh. Aamiin
ReplyDeleteTerima kasih share-nya Bunda Ida. Salam kenal :)
amiin...semoga terkabul bunda
DeleteSemoga bayi dalam kandungan saya juga bisa sholeh sholekah seperti anak tersebut Bun Syukur alhamdulillah selama bulan puasa kemarin dekbay dalam kandungan nggak pernah rewel diajak puasa. Terima kasih untuk sharingnya ya Bun.
ReplyDeleteamiin. ya mbak saya doakan.
Deletematurnuwun tulisannya Bu Ida...
ReplyDeleteSaya copy dan muat di blog saya ya....
saya baru buat blog untuk menuliskan hikmah kehidupan yang saya rasakan di http://kisahinspiratifarif.blogspot.com/
mohon bimbingannya....
ReplyDelete