Pages

Thursday, June 13, 2019

Memilih Lingkungan

Memilih lingkungan

Oleh: Ida Nurlaila.

Postingan tentang adab (lagi) mengundang pertanyaan menarik. Pertanyaan tentang situasi yang sering dialami oleh keluarga muda dengan anak usia tk-sd.

Berikut saya copy pertanyaan mbak Fauziyah Tri Palupi :
"Gmn caranya menyikapi sikap anak yg seumuran kurleb 4thn.. partner main anak saya...  kalo anak sy punya sesuatu pasti minta bagi...  kalo dia punya sesuatu pasti g mau bagi.. pamer dimulut tp barang diumpetin... kalo ada hal baru suka pamer pamer giliran pengen dipegang dianya marah malah anakku dipukul.. ditarik baju atau rambut... kalo diingetin malah marah banting banting pintu ... begitu keluar rumah barang anakku misalkan sandal diambil trus dibuang....
Kadang baru baik baik mainan tau tau tangannya nyikut... pipis sembarangan tdk diajarin cebok... kalo diingetin si emaknya malah marah sewot dan dianggap wajar
Sebenernya bukan urusan saya si dia suka teriak teriak kalo minta sesuatu sm emaknya
Yg bqn pegel dia ringan tangan dan ringan mulut sm temen sepermainan tp kalo diingatkan ibunya sewot."

Waah...
Saya pernah mengalami situasi mirip. Bahkan pelakunya lebih dari satu. Duluuu pada masa anak sulung masih berusia TK. Lingkungannya mayoritas cowok usia sebaya. Dan yang paling parah kelakuan gadis kecil 9 tahun tetangga sebelah yang suka mencuri. Bahkan melibatkan anak saya dalam pencurian. Waah. Gimana dong?
Hehe kok malah curhat.

Jadi begini, pada awalnya saya meminimalkan dua anak gadis saya usia 4 dan 5 tahun main jauh dari rumah. Justru saya undang anak-anak itu ke rumah. Saya sediakan mainan, makanan dan buku bacaan di rumah kontrakan kami yang lumayan sempit. Saya sampaikan dengan informasi tegas berulang setiap hari pada para hadirin anak kecil yang jumlahnya sekitar 5-6 orang:
"Boleh main di sini, tapi enggak boleh ngomong kasar. Yang ngomong kasar akan saya tegur. Jika tidak nurut saya suruh pulang!"
Saya temani mereka bermain, kadang digantikan ibu atau mbak pengasuh jika saya tidak ada.
Benar, jika ada yang bicara kasar, akan saya ingatkan. Saat bersama mereka itu, saya kadang mendongeng atau membacakan cerita tema akhlak, sembari membuatkan mainan atau menggambar bersama. Saya sediakan kertas dan krayon untuk coret-coret. Lalu anak-anak yang mau saya tawari TPA. Belajar baca iqro.
Alhamdulillah rata-rata ortunya senang.

Saya juga menjalin hubungan dengan dua tetangga yang anaknya baik, ortunya baik dan sejalan dalam masalah pendidikan anak. Sekalipun rumahnya agak berjarak di ujung gang. Mengantar anak main ke rumah mereka atau mengundang anak mereka main ke rumah secara khusus. Sehingga mereka menjadi sahabat.

Setiap malam, saya lakukan detoks pada dua anak gadis saya dengan pillow talk. Mengurai kisah harian yang mengena di hati mereka. Mengeluarkan uneg-uneg dan memberikan arahan. Kadang ada hari dimana saya luput membersamai dan ada racun yang nyangkut di kelakuan anak, malam hari saatnya detoks, menguatkan prinsip dan adab yang kita pegangi.

Hanya bertahan dua tahun, saya rasakan makin ke sini makin tak sanggup menangani. Maklum kemudian saya sempat bekerja full timer mengajar di sebuah kampus. Berangkat pagi pulang sore. Tambah urus apotek.
Mengevaluasi perkembangan anak tidak menjadi baik, terutama pada aspek lingkungan para cowok yang suka main nitendo dll. Anak gadis saya juga jadi tomboy.
Apalagi tetangga sebelah susah benar diajak kooperatif untuk membaikkan diri dan anak. Akhirnya saya menyerah. Pindah rumah mencari lingkungan yang baik. Alhamdulillah mendapat kontrakan yang sesuai dengan kantung dan lingkungan pergaulan para mahasiswi aktivis masjid. Urusan lingkungan pergaulan anak menjadi lebih ringan, bahkan banyak relawan mahasiswi bantu bimbing dan menemani anak bermain.

Begitulah, lakukan usaha dan mengukur diri, kapan saatnya mengambil keputusan penting. Ada hal yang bisa kita kendalikan dan ada yang tidak. Bukankah bumi Allah luas?
Tentu dengan mudah pindahan jika masih mengontrak.

Semoga manfaat.

2 comments:

  1. Makasih bu untuk postingannya, Bolehlah mampir juga ke Tel-U.

    ReplyDelete
  2. terimakasih atas informasi yang berharga silahkan kunjungi website kami jika berkenan Kampus terkemuka

    ReplyDelete