Pages

Monday, January 9, 2012

All About Toilet (1) Yang Kualami di Tanah Suci (21)



Oleh : Ida Nur Laila


Apapun dan siapapun anda, pasti membutuhkan dan selalu mengunjungi tempat ini, toilet. Apakah anda orang biasa, pedagang, pejabat, penjahat, atau artis. Bahkan presiden atau raja. Tentu semua jamaa’ah haji juga membutuhkan toilet.
Pada beberapa postingan ke depan, saya akan menceritakan semua soal toilet di tanah suci.
Kisah-kisah tentang toilet di tanah suci yang kudengar sejak masih di tanah air, sungguh tidak mengenakkan. Di Masjidil Haram, konon toiletnya jauh, kadang susah mencarinya, bahkan bisa membuat kita bingung dan tersesat. Bahkan maaf, ada yang pernah mengalami pelecehan seksual di toilet.
Yang parah di Mina, Arafah dan Muzdalifah. Dari sisi kapasitas dan kebersihan, jauh dari kelayakan.
Itu semua cerita yang kudengar.
Dan inilah kenyataannya.

Semoga ketika membaca ini, anda tidak sedang menikmati makanan. Pengalaman seorang teman dari haji reguler menceritakan, tiap lantai pondokan tempat tinggalnya ada 2 toilet, satu untuk putra, satu untuk putri. Penghuni satu lantai itu sekitar 20 orang. Jadi menurutku masih wajar rasionya. Jika 1: 10, itu masih memadai. Tapi aku tidak tahu kondisi sebenarnya.
Ini tolet di apartemen pondokan haji khusus. Untuk haji khusus, sebelum saat prosesi haji, ditempatkan di apartemen agak jauh dari masjidil Haram. Ada saja alasan yang dibuat oleh panitia travel. Maka saya percaya saja bahwa hal ini untuk kebaikan semua fihak.
Apartemen yang  kami tempati terdiri dari 4 lantai. Lantai dasar, lantai 1 dan lantai 2 untuk para jamaah haji. Lantai 3 dan 4 ditempati tuan rumah. Di lantai 4 juga terdapat  ruang terbuka untuk menjemur baju di siang hari. Jika malam  untuk jamaah sholat Maghrib, Isya, sholat malam  dan Shubuh.
Pada saat Dhuhur dan Ashar, para bapak sholat di masjid, dan adapun ibu2 sholat dipimpin ustadz, di mushola lantai 2, biasanya meluber sampai ke lorong-lorong.
Tiap lantai apartemen ada sekitar 10 kamar. Tiap kamar dihuni oleh 6 atau 7 orang jamaah. Ada juga kamar yang kecil hanya dihuni 2 orang. Sayap untuk ibu-ibu berbeda sisi dengan sayap untuk bapak-bapak. Namun demikian, banyak atau ada sajalah bapak-bapak yang nyelonong ke kamar ibu2 ibu, menemui istrinya.
Toilet di tiap sayap ada 3 buah. Kira- kira rasio toilet 1 untuk 13 orang. Toiletnya cukup bagus, baru dan bersih juga. Apartemen ini memang kelihatan masih baru.
Dalam toilet ada wc duduk, wc jongkok, ruang shower, juga ada wastafel. Antrian biasanya banyak pada jam sholat, terutama pagi dan sore. Yang tidak ingin tergesa-gesa mandi dan mencuci enak dilakukan ditengah malam.
Namanya juga orang banyak, ada saja yang berperilaku jorok, atau mungkin tidak tahu cara mengguyur toilet, namun malu bertanya. Jadi tidak perlu kaget jika sekali-kali atau berulang kali menemukan ‘sesuatu’ di wc. Hmm haji khusus gitu lho...
Toilet juga beralih fungsi menjadi area jemur pakaian dalam dan pakaian yang lain. Bahkan pakaian dalam para suami juga dicucikan istri dan dijemur di toilet perempuan. Kalau sedang beraktivitas di dalam toilet sambil berdoa semoga tidak kejatuhan jemuran.
Sebenarnya telah disediakan area jemur di lantai 4 yang penting membawa tali jemuran, hanger dan jepit jemuran agar tidak terbang terbawa angin gurun. . Namun karena harus naik, apalagi  lift hanya ada satu-satunya, kemudian juga sangat panas, jadi sebagian jamaah enggan untuk menjemur di atas. Mungkin juga alasan tidak sampai hati menjemur pakaian dalam di area terbuka. Bagaimanapun, aku menerima keadaan toilet di apartemen dengan penuh syukur.
O ya, yang bertanggung jawab terhadap kebersihan sekian banyak toilet adalah Ibrahim seorang. Kasihan kan.  Jadi kamipun terlibat menjaga toilet di area kami agar selalu nyaman dan bersih.
Hmm tidak mengerikan kan?
 Bersambung.

7 comments:

  1. Makasih info ya mak, mmm..harus banyak sabar ya...

    ReplyDelete
  2. Cukup mengerikan sepertinya mak... Tp minimal nggak ada kecoa lah mak. Bisa tambah jijik. hihihi...

    ReplyDelete
  3. Ya Allah, saya di rumah aja sering2 nyipratin lantai kamar mandi pake cairan pembunuh kuman/penghilang aroma tdk sedap. Bagaimana kalau menghadapi situasi seperti ini ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe semoga kelak dapat tempat bersih dan toilet bersih....amiin

      Delete
  4. Semoga saja ketika berhaji nanti mendapat toilet yg bersih dan higienis...trimakasih tulisannya sgt membantu untuk antisipaai kami..

    ReplyDelete