Oleh :
Ida Nur Laila
Apapun
dan siapapun anda, pasti membutuhkan dan selalu mengunjungi tempat ini, toilet.
Apakah anda orang biasa, pedagang, pejabat, penjahat, atau artis. Bahkan
presiden atau raja. Tentu semua jamaa’ah haji juga membutuhkan toilet.
Pada
beberapa postingan ke depan, saya akan menceritakan semua soal toilet di tanah
suci.
Kisah-kisah
tentang toilet di tanah suci yang kudengar sejak masih di tanah air, sungguh
tidak mengenakkan. Di Masjidil Haram, konon toiletnya jauh, kadang susah
mencarinya, bahkan bisa membuat kita bingung dan tersesat. Bahkan maaf, ada
yang pernah mengalami pelecehan seksual di toilet.
Yang
parah di Mina, Arafah dan Muzdalifah. Dari sisi kapasitas dan kebersihan, jauh
dari kelayakan.
Itu
semua cerita yang kudengar.
Dan
inilah kenyataannya.
Semoga
ketika membaca ini, anda tidak sedang menikmati makanan. Pengalaman seorang
teman dari haji reguler menceritakan, tiap lantai pondokan tempat tinggalnya
ada 2 toilet, satu untuk putra, satu untuk putri. Penghuni satu lantai itu
sekitar 20 orang. Jadi menurutku masih wajar rasionya. Jika 1: 10, itu masih
memadai. Tapi aku tidak tahu kondisi sebenarnya.
Ini
tolet di apartemen pondokan haji khusus. Untuk haji khusus, sebelum saat
prosesi haji, ditempatkan di apartemen agak jauh dari masjidil Haram. Ada saja
alasan yang dibuat oleh panitia travel. Maka saya percaya saja bahwa hal ini
untuk kebaikan semua fihak.
Apartemen
yang kami tempati terdiri dari 4 lantai.
Lantai dasar, lantai 1 dan lantai 2 untuk para jamaah haji. Lantai 3 dan 4
ditempati tuan rumah. Di lantai 4 juga terdapat
ruang terbuka untuk menjemur baju di siang hari. Jika malam untuk jamaah sholat Maghrib, Isya, sholat
malam dan Shubuh.
Pada
saat Dhuhur dan Ashar, para bapak sholat di masjid, dan adapun ibu2 sholat
dipimpin ustadz, di mushola lantai 2, biasanya meluber sampai ke lorong-lorong.
Tiap
lantai apartemen ada sekitar 10 kamar. Tiap kamar dihuni oleh 6 atau 7 orang
jamaah. Ada juga kamar yang kecil hanya dihuni 2 orang. Sayap untuk ibu-ibu
berbeda sisi dengan sayap untuk bapak-bapak. Namun demikian, banyak atau ada
sajalah bapak-bapak yang nyelonong ke kamar ibu2 ibu, menemui istrinya.
Toilet
di tiap sayap ada 3 buah. Kira- kira rasio toilet 1 untuk 13 orang. Toiletnya
cukup bagus, baru dan bersih juga. Apartemen ini memang kelihatan masih baru.
Dalam
toilet ada wc duduk, wc jongkok, ruang shower, juga ada wastafel. Antrian
biasanya banyak pada jam sholat, terutama pagi dan sore. Yang tidak ingin
tergesa-gesa mandi dan mencuci enak dilakukan ditengah malam.
Namanya
juga orang banyak, ada saja yang berperilaku jorok, atau mungkin tidak tahu
cara mengguyur toilet, namun malu bertanya. Jadi tidak perlu kaget jika
sekali-kali atau berulang kali menemukan ‘sesuatu’ di wc. Hmm haji khusus gitu lho...
Toilet
juga beralih fungsi menjadi area jemur pakaian dalam dan pakaian yang lain.
Bahkan pakaian dalam para suami juga dicucikan istri dan dijemur di toilet
perempuan. Kalau sedang beraktivitas di dalam toilet sambil berdoa semoga tidak
kejatuhan jemuran.
Sebenarnya
telah disediakan area jemur di lantai 4 yang penting membawa tali jemuran,
hanger dan jepit jemuran agar tidak terbang terbawa angin gurun. . Namun karena
harus naik, apalagi lift hanya ada
satu-satunya, kemudian juga sangat panas, jadi sebagian jamaah enggan untuk
menjemur di atas. Mungkin juga alasan tidak sampai hati menjemur pakaian dalam
di area terbuka. Bagaimanapun, aku menerima keadaan toilet di apartemen dengan
penuh syukur.
O ya,
yang bertanggung jawab terhadap kebersihan sekian banyak toilet adalah Ibrahim
seorang. Kasihan kan. Jadi kamipun
terlibat menjaga toilet di area kami agar selalu nyaman dan bersih.
Hmm
tidak mengerikan kan?
Makasih info ya mak, mmm..harus banyak sabar ya...
ReplyDeleteiya mak...latihannya sejak di tanah air
DeleteCukup mengerikan sepertinya mak... Tp minimal nggak ada kecoa lah mak. Bisa tambah jijik. hihihi...
ReplyDeleteiya tuh, saya enggak lihat kecoa
DeleteYa Allah, saya di rumah aja sering2 nyipratin lantai kamar mandi pake cairan pembunuh kuman/penghilang aroma tdk sedap. Bagaimana kalau menghadapi situasi seperti ini ya
ReplyDeletehehe semoga kelak dapat tempat bersih dan toilet bersih....amiin
DeleteSemoga saja ketika berhaji nanti mendapat toilet yg bersih dan higienis...trimakasih tulisannya sgt membantu untuk antisipaai kami..
ReplyDelete