“ Ayo kita ke dokter Po” bujukku pada revo.
Semalam batuknya nggak pakai jeda. Jam 02.00 saya memberinya obat dan memijit
punggungnya hingga tertidur dan reda batuknya.
“Enggak
mau...nanti aku maluu, aku kan sudah besar...”
“Kenapa
malu...?”
“Bu dokter
kan suka buka-buka...auratku kelihatan...malu”
Revo
sepertinya kena sesuatu dari acara main pasir hingga ada bentol dan sangat
gatal di pantatnya. Sudah kuobati dan jauh berkurang, namun belum tuntas.
Sekalian mau konsul obat yang kupilih sudah tepat atau tidak.
Setelah
berdialog, akhirnya Revo mau, jadilah pagi ini kami mengunjungi dokter langganan
Revo.
Saat periksa
biasanya Revo relatif menurut dan sedikit menolak saat dibuka celananya dilihat
dubur dan kemaluannya. Dokter anak langgananku ini memang sangat teliti, setiap
kali selalu memeriksa dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Dari menimbang,
mengukur suhu, ukur lingkar kepala, periksa telinga, mata, tenggorok, hidung
dan dua lubang di bawah. Mendengar dengan stetoskop dan memijit-mijit area
perut. Semua dilakukan dalam keadaan anak hanya memakai celana dalam.
Sebenarnya
yang ingin saya ceritakan adalah penolakan Revo saat diminta membuka baju di
depan orang asing. Revo selalu menolak. Dengan alasan malu. Maka jika berenangpun
ia harus memakai pakaian renang yang menutup dadanya. Tidak mau hanya pakai
celana saja.
Saya senang dengan
pendiriannya dan terus berusaha menjaga agar ia konsisten selanjutnya hingga
dia besar kelak.
Walaupun
aurat laki-laki pernah saya terangkan padanya, hanya antara pusar dan lutut,
namun ia bersikeras untuk menutupi bagian dada. Termasuk saat diperiksa dokter.
Memang di
rumah kami tak ada lelaki yang bertelanjang dada atau sekedar memakai kaus
dalam saja dalam keseharian. Mungkin itu menjadi acuan bagi Revo. Keteladanan
memang penting.
Mohon doa
ya, semoga ia menjadi anak yang bisa menjaga aurat.
Tentang selingkuh di sini.
Tentang batita di sini.
wah Revo malu sm Bu Dokter...mudah2an sll menjadi anak yg menjaga aurat ya Revo...
ReplyDeleteamiin...makasih ya kunjungannya.
Deletemasya allah Revo, mak Ida berari berhasil memberikan pengarahan menjaga aurat yah ehehe :D
ReplyDeletealhamdulillah mak, semoga terus sampai besar nanti
DeletePintarnya Revo, dari kecil sudah bisa menjaga aurat. Di jaga terus ya auratnya Revo ganteng
ReplyDeletemakasih mak Lidya. semoga demikian pula Cal-Vin
DeleteKenapa gak ke dokter laki-laki aja mak? Kalau Revo sudah akil balig sebaiknya ke dokter laki-laki :) kecuali memang di tempat mak gak ada dokter laki-laki, baru boleh dengan dokter perempuan.
ReplyDeleterevo belum 7 tahun mak.
Deletebagus kalo masih kecil udah tahu malu mbak
ReplyDeletekebanyakan orang jaman sekarang malunya kurang
ya mak makasih kunjungannya ya
Deletewaa..Revo masi tetep konsisten ya ga mau pamer aurat....saluttt
ReplyDeleteiya mak...doakan sampai besar kelak ia terus konsisten ya
DeletePendidikan dengan keteladanan lebih membekas ya Maaak... subhanallah
ReplyDeleteya mak, bahasa non verbal telah mengalir tanpa kenal waktu.
Delete