Seminar
pendidikan seks untuk anak yang diikuti oleh para wali siswa PAUD Assalima Magelang
hari Rabu ini, alhamdulillah berlangsung dengan baik.
Seorang
peserta bertanya tentang sebuah kasus yang ditemui dulu saat masih mengajar di
sekolah lain.
Saat acara
mandi sore, ia melihat dua anak TK kecil yang menggosokkan 'barang' nya di
dinding kamar mandi.
Bu Guru ini
sangat kaget dan tak tahu bagaimana harus bersikap.
Ia bertanya
bagaimana sebaiknya jika melihat kasus demikian.
Mau tahu apa
pendapat saya?
Beginilah
jawaban saya:
1. Lokalisir kejadian itu hanya pada
anak yang melakukan. Jangan didiskusikan didepan anak lain jika tidak ada yang
menyaksikan selain anak yang melakukan. jadi ajak mereka berbicara secara
pribadi.Adapun jika ada anak lain yang sempat menyaksikan, bisa
digali dan diberi arahan terpisah.
2. Sebelum berkomentar atau menasehati,
tanyakan dulu apa maksud mereka ini. "Kenapa kamu melakukan itu?" Mungkin kita akan mendapatkan beragam jawaban. Ini untuk
menentukan apa respon yang tepat dari kita. Misal jawabannya adalah."Tadi gatal, aku cuma menggosok untuk menghilangkan
gatal....”Tentu berbeda jika jawabannya: "Nggak tahu bu guru, cuma kepingin
saja"...Atau jawaban: "Enak sih bu...rasanya..."
3. Berikan pemahaman juga bahwa alat kelamin
itu sangat rentan, harus dijaga kebersihan dan kesehatannya. Jika diperlakukan
seperti itu bisa luka dan membahayakan.
4. Sampaikan bahwa aurat harus ditutup
dan tidak boleh memperlakukannya seperti itu.
5. Komunikasikan pada orang tua tanpa
setahu anak, agar orang tua selanjutnya lebih memperhatikan anak untuk mencegah
kejadian berulang, atau jika terkait masalah kesehatan bisa melakukan tindak
lanjut.
Mengapa kita
perlu menegur?
Telah ada
kasusnya bahwa perilaku onani dan masturbasi berawal dari ketidak sengajaan
yang akhirnya menimbulkan rasa yang menurut mereka menyenangkan. Akhirnya
berulang dan menyebabkan ketagihan.
Jika anak
melakukan di muka anak lain dan membagi perasaan yang dialaminya, akan
menimbulkan efek menular. anak-anak lain mungkin tergoda untuk melakukannya
juga.
Nah sangat
berbahaya bukan jika itu dibiarkan saja.
Masa depan
satu anak akan berpengaruh pada anak lain dan bangsa ini kelak. Keseharian satu
anak juga akan mempengaruhi yang lain. Demikian seterusnya.
Jadi, memang
harus diluruskan setiap prilaku yang berpotensi menyimpang. Tentu bahasanya sesuai dengan tahapan usia anak.
Bagi anda
yang ingin berbagi cerita atau pendapat...silahkan ya. Yang penting dengan
bahasa yang sopan.
Tentang pendidikan
seks untuk anak usia 0-7 tahun di sini.
Melindungi anak
dari pedophilia di sini
Dan pendidikan
seks untuk remaja di sini.
Selalu speechless baca yang kayak gini.
ReplyDeleteJadi orang tua memang tidak gampang ya Mak. Tapi juga bukan berarti sulit. Memang harus ekstra hati2 di zaman sekarang ya.
Iya mak, bangun komunikasi dengan anak, dengan sekolah dan teman2 anak juga
Deletemudah2an anak saya tidak seperti itu...
ReplyDeleteaamiin...
Amiin.semoga Allah jauhkan anak kita dari segala keburukan
Deletemak ida selalu memberikan pencerahan yg luar biasa :)
ReplyDeleteMelalui blog, saya berbagi pengalaman saja, agar lebih banyak yang mengakses dan mengambil manfaat. Makasih kunjungannya
DeleteYa Allah, lindungi generasi masa depan dengan keimanan yg kuat... Makasiy atas tulisannya ya mak :)
ReplyDeleteYa mak, amiin. Lingungi ya Allah dan bimbinglah
Deletejadi sedih, mak. hikss:(
ReplyDeleteYa mak, memang sedih, tapi problem hidup adalah kemestian yang harus dihadapi
DeleteMakasih sharing nya mak ;)
ReplyDeleteSama2 mak indah
Deletemakasih pencerahannya mak. anak saya dua2nya laki2. harus lebih ekstra hati2.....
ReplyDeleteya mak...semoga anak-anak kita tumbuh menjadi anak baik
Delete