Banyak orang yang bertanya tentang bahagia.
Mempertanyakan pada dirinya apakah ia bahagia.
Bagi saya bahagia itu sederhana, saat kita dapat mengambil hikmah dari setiap prosesnya dan menikmati rasa syukur dalam setiap helaan nafas.
Saya justru belajar
dari kanak-kanak seperti Revo untuk menikmati hidup. Betapa mudahnya bagi
anak-anak untuk menemukan kegembiraan dengan situasi yang ada di sekitarnya..
Saat ia menemukan gulungan kasur, ia senang sekali. Dia masuk ke.dalam gulungan
itu dan bertingkah lucu. Mencoba berjalan, berguling dan bangkit lagi.
Sambil tertawa-tawa.
Sambil tertawa-tawa.
Demikian pula saat ia
menemukan kursi lipat. Dengan segera menjadi egrang untuk kakinya yang mungil.
Kadang dalam
perjalanan panjang di dalam mobil ia tidak menemukan mainan, maka ia gunakan
dua tangannya untuk bermain perang. Tangan kanan bermusuhan dengan tangan kiri
dalam pertempuran yang seru dengan sound track irama mulutnya.
Seseorang terkadang
membuat standar bahagianya sendiri. Saat tidak terpenuhi, ia memutuskan untuk
tidak bahagia. Yah, bukankah bahagia adalah pilihan?
Ada perempuan dengan
usia hampir kepala lima, belum dikarunia jodoh. Ia menjalaninya dengan ceria
saja. Orang-orang di sekitarnya ada yang memandang dengan kasihan, ada yang
mencibir, dan ada yang heran. Namun ia tak mempedulikannya dan memilih bahagia.
Sementara ada orang
dengan kondisi ekonomi berkecukupan, namun merasa tak pernah bahagia. Ia
mencari kecukupan psikologis dengan standar yang tinggi. Karena sibuk dengan
angan-angan, ia lalai mensyukuri yang ada dalam genggaman.
Setiap kita, bisa
menemukan bahagia, jika tak mudah sakit hati. Jika sanggup memaafkan orang lain
dan memaafkan diri sendiri.
Setiap kita, bisa
bahagia, jika pintar bersyukur dan menikmati setiap situasi. Menetapkan mimpi
yang tinggi, tapi sanggup menghargai pencapaian sederhana dalam prosesnya.
Setiap kita bisa
bahagia, jika mampu tersenyum dari dalam hati, dengan kelapangan dada, dalam
situasi apapun.
Kebahagiaan, tak
harus dicari. Hanya perlu merelakan, taqdir yang berjalan. Memejam mata dan
memutuskan, sebuah pilihan. Melerai semua syarat dan berkuat hati.
Yakinilah,
kebahagiaan adalah sejarahmu sendiri, ia hanya perlu keputusan pribadi dan
kepasrahan pada Ilahi.
Bahagia itu sedehana yah :)
ReplyDeletebanget ya. tapi banyak yang kesulitan
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletesetuju, kebahagiaan tidak perlu dicari, tumbuhkanlah syukur dalam hati maka bahagia akan datang menghampiri. trims share nya bund :')
ReplyDeletemakasih udah mampir
Delete