Aku akan mulai dengan menceritakan diriku sendiri.
Kini usiaku 44 tahun. Tepatnya 43 lebih 8 bulan dan 24 hari. Kutulis ini di dini hari. Jam 3 lewat 47 menit, hari selasa 13 september 2011. Tepat setelah aku menyelesaikan makan sahur dan sholat malam berjamaah.bersama anak ke empatku hamda. Kami sedang melaksanakan puasa sunnah, 6 hari di bulan syawal. Sebenarnya agak telat lantaran malam ini bulan sudah bulat, artinya syawal telah memasuki pertengahan. Namun begitulah’ godaan aktivitas saat banyak silaturahmi dan acara syawalan serta haidku membuat tertunda puasa sunnah ini.
Tanggal 30 oktober 2011 aku dijadwalkan berangkat haji. Menyempurnakan rukun islam yang telah kumpikan selama bertahun-tahun. Tadinya aku dan suamiku tercinta, semoga Allah juga mencintainya,mendaftar bersama untuk berangkat haji melalui jalur reguler dan mendapat jatah keberangkatan 2013. Namun pikir punya pikir, suamiku tidak tega meninggalkan anak-anak di rumah tanpa kami selama 40 hari.
“Lebih baik umi berangkat sendiri melalui onh plus, giliran abi yang jaga rumah dan anak-anak.”
Aku, sebagaimana biasa, tidak suka membantah suamiku, walaupun sebenarnya ingin sekali naik haji berdua, namun alasan suamiku sungguh masuk akal. Urusan kami banyak, anakku ada 6.yang kecil usia 4 tahun, masih belum mandiri.
Begitulah akhirnya aku berencana berangkat sendirian.
Hari kemarin, senin 12 september 2011, adalah jadwal imunisasi meningitis dan pemeriksaan kesehatan calon haji.
Sebelumnya aku sudah periksa ke Puskesmas Mergangsan, salah satu dari 5 puskesmas di kota yang direkomendasikan dan mendapatkan hak untuk pemeriksaan calhaj. Di puskesmas itu, prosedurnya sungguh simpel. Begitu datang dan melapor di pendaftaran, aku di suruh menemui ibu sri widayati. Begitu aku memasuki ruangnya dan mengaku calhaj, beliau langsung memberikan arahan yang sangat jelas.
“Ibu nama? Alamat ? umur? Ini saya buatkan pengantar, silahkan cek kab ke Parahita. Besok kembali ke sini membawa hasil lab, satu stop map dan materai, serta fotokopi dokumen pelunasan. Sebelumnya, ibu silahkan mampir di pendaftaran, mendaftar agar besok ibu tidak tergesa2. Sekalian minta cap untuk penfgantar ini. Nanti form pendaftaran diserahkan ke saya. Besok ibu rawuh langsiung masuk menemui saya.” Singkat padat jelas. Dan kuturuti semua sarannya. Hingga aku harus antri di lab yang direkomendasikan.
Pemeriksaan lab meliputi tes rekam jantung, untuk pertama kali seumur hidup aku menjalaninya.
Tidur terlentang, ada alat yang menjepit pergelangan tangan dan kaki. Ada semacam tentakel ditempel di dada, kebanyakan di kiri dan di dua lengan bagian dalam.di lutut juga.hanya sebentar.hasilnya langsung keluar dalam bentuk print out. Namun bekas jepitan itu terasa gatal d kulitku hingga 2 hari kemudian.membekas merah dan sedikit bengkak. Mungkin pengaruh sesuatu semacam gel yang dioleskan sebelum dipasang alat.
Alhamdulillah hasilnya normal. Saya kira aku tidak membuat-buat. Memang tidak ada apapun yang kukeluhkan tentang jantungku. Giliran cek darah, kolesterolku juga normal. 183. Dulu pernah 254, batas normalnya adalah 200. Semoga aku bisa terus menjaga. Pesan dokter disuruh mengurangi gorengan, santan, jeroan. Oke deh, dengan berat kuhentikan hobiku makan bakwan.
Tensiku cukup tinggi. Mula-mula mbak perawat bilang 140/100. Aku tidak percaya. Lalu diulangi, hasilnya 120 /100. Ya udahlah. Jadinya aku disuruh makan melon yang banyak. Mengurangi asin dan banyak istirahat. Begitulah tes kesehatan kulalui di puskesmas dan RS Harjolukito. Dokternya ramah dan baik, senang rasanya bertemu dengan orang baik. Oh ya, aku agak anemia dan harus nambah vitamin seperti sangobion sekali sehari. Perutku kembung dan disarankan aku makan pisang karena pisang mengandung banyak kalium, untuk menetralisir asam lambungku yang melimpah. Oke deh.
Sekarang aku menjadwal ulang hidupku. Kalau pagi aku bangun jam 3. Sahur dan sholat malam, ngetik lalu shubuhan ke masjid. Lari pagi 30 menit dan masak, mempersiapkan sarapan anak-anak, nganter revo, ke apotek. Yang njemput biar supir. Aku siang bisa tidur sebentar sebelum revo pulang. Semua pengajianku digantikan orang lain tiap 2 pekan sekali.
No comments:
Post a Comment