Diantara ilmu yang kuperdalam dari prosesi umrah kemarin
adalah pemaknaan dari doa sapu jagat.
Apa itu doa sapu jagat ?
Anda pasti sudah menghafalnya.
"Ya
Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat serta peliharalah kami
dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201).
Doa ini juga kita baca saat thawaf pada posisi
antara rukun yamani dan hajar aswad.
Apa sih kebahagiaan akhirat ?
Para
ahli tafsir sepakat bahwa arti dan maksud kebaikan akhirat adalah surga, sebab
di akhirat manusia hanya punya dua pilihan, yaitu surga dan neraka. Allah SWT
berfirman, "Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan
kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal (nya). Dan adapun
orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya). (QS.
An-Naazi'at: 37-41).
Salah satu ustadz pembimbing menyampaikan bahwa
makna kebahagiaan akhirat itu ada 4:
1. Dilindungi dari siksa kubur.
2.Dimudahkan dalam hisab
3. Dijauhkan dari api neraka,
4. Mendapat ridho Allah, dimasukkan dalam syurga
Adapun kebaikan di dunia itu apa ?
Mungkin akan banyak
ragam jawabannya
Syekh
Ahmad Abdurrahim Abdul Bar mengandaikan :
“jika
kebaikan akhirat adalah surga maka, kebaikan dunia harus otomatis menjadi
penyebab bagi kebaikan akhirat.”
Jadi ini penjelasan ustadz yang sinkron denganm hal diatas.
Kebaikan dunia itu ada 4.
1. Diberi iman dan taqwa dan istiqomah di dalamnya.
2. Ilmu yang bermanfaat.
Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata,
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ ، وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
“Siapa yang ingin dunia,
wajib baginya memiliki ilmu. Siapa yang ingin akherat, wajib baginya pula
memiliki ilmu.”
Maksudnya adalah ilmu sangat
dibutuhkan untuk memperoleh dunia dan akherat.
3. Anak yang sholih
4. Harta yang berkah untuk amal jariyah
Ibnu Wahb (wafat th. 197 H) rahimahullah berkata, “Aku mendengar Sufyan Ats
tsauri rahimahullah berkata, “Kebaikan
di dunia adalah rizqi yang baik dan ilmu, sedangkan kebaikan di akhirat
adalah Surga.” (Jaami’ Bayaanil ‘Ilmi wa Fadhlihi (I/229-230, no.252 dan 253,
dan 254) dan al ‘Ilmu Fadhluhu wa Syarafuhu (hal. 141)
Hmm sepakat saja ya.
Bukankah Ilmu yang bermanfaat, anak yang sholih dan
harta yang disedekahkan adalah amal jariyah yang tak terputus pahalanya bahkan
setelah kita mati.
Jadi kesimpulannya, jika kita mengucapkan doa itu, iringilah
dengan melakukan kebaikan di dunia yang akan membawa pada kebaikan akhirat.
Pertanyaan untuk diri sendiri adalah :
Sudahkan kita pelihara iman dan taqwa kita ?
Sudahkan kita menuntuk ilmu dan mengamalkan serta membagi ilmu
kita ?
Sudahkah kita memilih pasangan yang baik agar memperoleh anak
yant solih dan solihah ?
Jika sudah punya anak-anak< apakah kita telah mendidiknya
dengan baik ?
Kemudian, apakah setiap rupiah yang kita cari dan belanjakan,
memiliki korelasi dengan akhirat lantaran senantiasa kita zakati, sebagian kita
sedekahkan dan wakafkan. Apakah harta kita memberi kemanfaatan pada orang
banyak atau hanya pada diri kita sendiri ?
Monggo dijawab sendiri.
Mertosanan kulon 17 April 2013
No comments:
Post a Comment