House of the rising sun |
Sudah lama kami memimpikan rumah yang berkah. Rumah yang bisa
menjadi cahaya bagi para penghuninya dan bagi masyarakat sekitar. Alhamdulillah
Allah Maha Mengabulkan doa. Mimpi tersebut perlahan terwujud walaupun belum
sempurna dan terus disempurnakan.
Sejak menikah kami belum memiliki rumah sendiri maka kami ‘kontraktor’
selama 15 tahun dengan rekor pindah rumah 6x. Alhamdulillah sekalipun rumah
kontrakan kami rata-rata relatif mungil seperti kemampuan ekonomi saat itu,
namun selalu padat aktivitas.
Sejak gempa yang menimpa Kabupaten Bantul pada 26 Mei 2006,
Allah ijinkan kami menempati rumah baru di pinggiran kota Jogja sekaligus
pinggiran Kabupaten Bantul. Sengaja kami memilih tinggal di desa dengan alasan
agar bisa memperluas hunian dan halaman dari waktu ke waktu. Kami menyebutnya
rumah tumbuh karena selalu bertumbuh (kayak tanaman saja...).
Ibu-ibu bersemangat menghafal Al-Qur'an |
Sebutan lain adalah ‘Rumah Cahaya’. Di rumah cahaya ‘House of
the Rising Sun’, suamiku menyebutnya, kami menggelar berbagai proyek kebaikan. Bersama
masyarakat setempat suamiku membuat Yayasan Harapan Ummat (HARUM) dengan bidang
garap sosial dan pendidikan. Tujuan utamanya untuk menyantuni kaum dhuafa, janda
dan para lansia di sekitar, melakukan pemberdayaan ekonomi dengan ternak sapi
dan beasiswa pendidikan untuk anak yatim dan dhuafa.
Alhamdulillah dengan parsipasi para dermawan, muhsinin dan
masyarakat sekitar, program tersebut terus berlanjut. Dari tahun ke tahun ada
siswa yang berhasil disekolahkan walau sampai SMA atau sederajat. Siswa yang
mendapat besaiswa pernah mencapai 45 anak.
Secara rutin juga memberikan santunan untuk para janda dan
lansia di kampung sekitar. Santunan diberikan setiap tiga bulan sekali
(wah...kayak BLT saja), walaupun nominalnya tidak banyak, namun bisa membantu
untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Pengajian Permata |
Bersama beberapa teman kami juga membentuk Balai Belajar
Masyarakat atau kami singkat BBM. Program BBM ada yag rutin, ada yang
insidental. Yang rutin sebulan sekali adalah pengajian PERMATA atau Pernik-pernik
Rumah Tangga (gak ada hubungannya sama nama Bank Swasta lho) yang diasuh oleh
suamiku sendiri sebagai penulis buku PERNIK-PERNIH RUMAH TANGGA ISLAMI.
Hadirinnya adalah masyarakat sekitar dan keluarga-keluarga yang berminat. Suami,
istri, anak...semua datang bersama mirip liburan keluarga. Kami sediakan
halaman bermain lengkap dengan mainan anak sehingga anak-anak tidak bosan. Jika
cuaca bagus alhamdulillah yang hadir mencapai 150 orang.
Anak-anak bisa bermain gembira |
Kegiatan rutin pekanan yang terus bertahan selama dua tahun
terakhir adalah kelas tahsin dan tahfidz. Sebenarnya mimpiku memiliki pesantren
tahfidz. Kegiatan yang digelar BBM ini untuk memuluskan jalan menuju mimpi
tersebut. Alhamdulillah sebuah lembaga dakwah telah bersedia merealisasikan
jalan ke sana dengan membebaskan tanah seluas 1800m2 di sebelah desa kami,
hanya berjarak 200m dari rumah kami. Mohon doa semua pembaca agar segera bisa
membangun pesantren tersebut, amin.
Santri putra menghafal dengan berbagai gaya |
O, ya kembali ke kelas tahsin dan tahfidz yang digelar tiap Ahad
sore. Judulnya satu jam bersama al-Qur’an, kenyataannya bisa satu jam lebih
setengah karena ternyata tidak cukup jika hanya satu jam. Kegiatan ini diikuti
oleh ibu dan anak. Juga mahasiswa atau siapa saja yang berminat. Diasuh oleh
ustadzah Hefy al-Hafidzah, Ustadzah Yanti, Ustadzah Suliatun dan lainnya. Sesekali
kami selingi dengan daurah Qur’an, yaumun ma’a al-Qur’an dengan target 5 juz.
Jika datang musim liburan sekolah, maka BBM menyelenggarakan kelas tahfidz
liburan. Setiap pagi jam 06.00-08.00 anak-anak dan ibu-ibu, kadang bapak-bapak.
Datang untuk menghafal surat tertentu sesuai tema liburan yang dipilih.
Terkadang peserta mencapai 90 orang. Pada umumnya stabil pada jumlah 60-70
orang. Kegiatan tersebut lumayan menyemangati untuk menanamkan kecintaan pada
al-Qur’an dan menghadirkan al-Qur’an dalam rumah-rumah keluarga muslim.
Panitia baksos |
Secara insidental menghadapi momen puasa, BBM juga
menyelenggarakan bakti sosial berupa pengobatan gratis dan bazar murah.
Kegiatan ini di gawangi oleh ibu-ibu pengajian kampung yang kami bina.
Alhamdulillah dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat. Memang setiap hari Sabtu
sore diselenggarakan pengajian ibu-ibu kampung yang diikuti oleh warga sekitar.
Pentas tahfidz |
Selama bulan Puasa BBM juga menyelenggarakan tarawih untuk
remaja dan anak-anak. Panitianya adalah muda-mudi dan remaja warga sekitar
rumah. Alhamdulillah sudah rutin berjalan selama 5 tahun terakhir. Kegiatan ini
lumayan mengurangi kepadatan masjid yang selalu meluber jamaahnya saat Ramadhan.
Harapannya para orang tua juga lebih khusyu’ karena tempat tarawih anak dan
remaja dipisahkan. Tema ceramahnya disesuaikan dengan kebutuhan remaja dan
anak.
Rangkaian kegiatan Ramadhan juga kami selenggarakan
lomba-lomba untuk anak yaitu lomba mewarnai dan melukis. Pernah juga lomba
membuat kartu lebaran dan lomba menulis cerita yang didahului dengan training
penulis cilik. Kegiatan semacam ini untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak
dan mengasah bakat kreatifitas anak. Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan
sambutannya selalu meriah.
Santi putri setor hafalan |
Masih ada sisi-sisi yang belum tergarap dengan optimal, yakni
perpustakaan. Kami masih mencari format yang tepat agar berkembang dengan baik
dan memberikan kemanfaatan yang besar. Insya Allah menjadi prioritas kami untuk
mengelola perpustakaan lebih serius di tahun 2014. Rencana akan kami awali
dengan sarasehan dan training tentang pengelolaan perpustakaan masyarakat.
Jalanm menuju kesana sedang kami rintis dengan melakukan survai dan membangun
jaringan dengan fihak terkait.
Masih banyak mimpi-mimpi yang tertunda menanti lebih banyak
lagi partisipasi dari siapa saja yang ingin berbuat untuk masyarakat. Kami ingin
memiliki sanggar lukis, klub penulis, klub bahasa Inggris sebagai embrio
kampung Inggris dan juga komunitas seni. Semoga akan sampai juga suatu saat.
Menjelang Ramadhan kemarin, dengan partisipasi banyak pihak,
berhasil dibangun Joglo BBM (walaupun bentuknya bukan joglo), tempat melakukan
berbagai aktifitas yang selama ini hanya menempati garasi rumah kami. Masyarakat
dan remaja sekitar juga memafaatkan untuk rapat warga, berlatih teater untuk
event tertentu, syukuran, ronda dan yang paling seruu...main pingpong karena
kami sediakan peralatan tenis meja.
Jalan masih panjang dan anak-anak kami terus bertumbuh
bersama anak-anak warga sekitar. Semoga kelak sampai masanya mereka menjadi
penerus kebaikan menjadi cahaya terang bagi masyarakat. Hal kecil yang kami
mulai semoga menjadi bagian dari membaikkan bangsa ini. Mohon doanya ya.
Rehat main ayunan |
subhanaloh mak ida.. kapan2 pengen bget deh ke tempat mak ida bareng suami dan naura..
ReplyDeletevery inspiring maaakkk >.<
ayoo silahkan...
ReplyDeleteAlhamdulillah rumah yang penuh berkah..
ReplyDeleteSemoga, jika menikah nanti bisa punya keluarga dan rumah seperti punya Bunda..
amin, saya doakan Senyum Syukur segera mendapat jodoh yang sesuai, segera menikah dan memiliki rumah yang penuh berkah, amin
ReplyDeleteSukses ya Mbak dengan kegiatannya... Semoga barokallah dan memberi manfaat buat semuanya...amin...
ReplyDeleteAmin-amin...silahkan mampir jika ke Jogja Rita Asmaraningsih...
ReplyDeletesemoga sukses selalu , , ,
ReplyDeleteSemoga berkah dan dimudahkan ya
ReplyDeleteamin makasi kunjungannya mak-mak
ReplyDeleteFerdias Bookelmann
ReplyDeleteSubhanallah Mak Ida ....benar-benar rumah penuh berkah penuh cahaya ..... Iri mode on ..... :)
hihi boleh kok iri dalam kebaikan, yuuk jadikan rumahmu pernuh berkah
Delete