Assalamualaikum wr wb.
Haloo para emak semua, dari Sabang sampai Merauke, juga yang berdomisili di luar negeri. Perkenalan lagi profil saya ada di http://ida-nurlaila.blogspot.com/2013/12/profil-ida-nur-laila-ssi-apt.html, tengokin sendiri ya.
Haloo para emak semua, dari Sabang sampai Merauke, juga yang berdomisili di luar negeri. Perkenalan lagi profil saya ada di http://ida-nurlaila.blogspot.com/2013/12/profil-ida-nur-laila-ssi-apt.html, tengokin sendiri ya.
Giliran terakhir saya untuk cuap-cuap dengan tema: Andai saya menjadi Srikandi blogger.
Srikandi dalam bayangan saya adalah sosok perempuan cerdas, mumpuni, peduli dan berani membela kebenaran.
So, jika saya menjadi Srikandi Blogger, tentu saya akan terus belajar biar cerdas hihi, agar tidak mengecewakan diri saya sendiri dan KEB sebagai komunitas yang melahirkan Srikandi Blogger. Saya akan berjuang untuk seiring dalam kata, karya dan perbuatan. Jangan sampai KEB dan para blogger tercoreng nama lantaran Srikandi-nya melakukan pelanggaran etika, moral maupun perundangan. Jangan sampai deh, terlibat korupsi walau hanya satu baris kalimat.
Tentang karakter mumpuni, menyadari kelemahan diri, bahwa saya masih jauh dari mumpuni, maka ada banyak hal yang saya tingkatkan dari kapasitas saya baik dalam tehnik menulis, seluk-beluk ngeblog dan tentu konten dari tagline yang saya usung: Selamatkan Keluarga Indonesia untuk generasi bangsa yang lebih berkualitas.
Dewasa ini kita melihat bahwa terjadi kemerosotan yang amat sangat terhadap nilai-nilai keluarga. Betapa mudahnya orang memutuskan menikah atau bercerai terlihat dari angka penikahan yang mencapai 2 juta pertahun dan angka perceraian mencapai 200.000 pertahun.... 10% sodara-sodara! #modekampanye.
Belum lagi kasus perselingkuhan, KDRT hingga berakibat kematian yang cenderung meningkat dan diekspos secara meluas di media cetak maupun elektronik.
Memprihatikan ya mak...hiks, saya sering menangis betapa tanpa kita sadari perlahan bangsa ini kehilangan pilar penting dalam mewujudkan generasi masa depan yang berkualitas. Padahal betapa cintanya saya pada bangsa ini terbukti dari kalau menyanyikan lagu Indonesia Raya, saya selalui merurai air mata...wow OOT mak.
Apa yang jadinya jika anak-anak terlahir dari keluarga yang hancur dan contoh buruk prilaku orang tua. Bersyukurlah jika mereka tetap menjadi anak yang baik dengan bentukan pendidikan di sekolah dan lingkungan. Kalau disuruh memilih, mereka akan pilih memiliki keluarga yang bahagia dan berkualitas.
Sepuluh tahun lebih mencermati tema keluarga dan parenting, serta berkecimpung langsung dalam dunia konseling, saya menemui banyak ragam problematika keluarga dan pendidikan anak. Diantaranya bermuara pada kesimpulan bahwa banyak keluarga yang hanya mengalir saja tanpa bekal yang memadai, visi, misi yang jelas dan miskin ketrampilan komunikasi.
Terkadang masalah sepele cukup meluluh lantakkan sebuah biduk rumah tangga karena tak memiliki skill dalam manajemen konflik. Saat saya menuliskan penggalan kasus dalam konseling, atau sekedar jawaban pertanyaan dari acara seminar dan pelatihan dan saya muat di fb atau blog, ternyata banyak tanggapan positif yang menganggap bahwa hal tersebut membawa manfaat dan pencerahan bagi orang banyak.
Kenyataannya problem keluarga selalu berulang dan itu-itu saja. Betapa pentingnya mengangkat ke dalam tulisan agar keluarga lain dapat saling belajar dari problema yang dialami oleh orang lain, tanpa menunggu mengalaminya sendiri.
Mengingat langkah kaki yang terbatas, waktu juga terbatas, saya merasa sangat tertolong dengan media sosial dan blog. Banyak hal bisa saya bagi tanpa harus menanti bertemu langsung.
Saya bersyukur Allah menyediakan bahan yang tak pernah habis saya punguti dari ruang konseling, forum ceramah dan seminar di banyak tempat, bahkan perjalanannya sendiri, serta interaksi dengan berbagai kalangan.
Saya tinggal di desa dan bertemu dengan banyak masyarakat yang kadang disebut sebagai ”orang pinggiran”. Mereka adalah sumber inspirasi yang tak ada habisnya.
Saya ibu rumah tangga dengan enam anak dalam berbagai jenjang study. Mengawal mereka membawa saya berinteraksi dengan para orang tua dan dunia pendidikan. Seringkali banyak cerita yang bermanfaat untuk dibagi. Sebagian saya tuang dalam buku yang saya tulis.
Setiap hari saya melayani puluhan konseling melalui SMS, email, twitter, fb atau BBM. Jika ada waktu saya juga melayani konseling tatap muka dan pendampingan.
Rumah, lingkungan dan profesi saya adalah laboratorium tempat belajar dan menjumput hikmah yang tiada habisnya, alhamdulillah.
Itulah diantara bentuk kepedulian saya, dengan mencoba mensinergikan apa yang saya lakukan di dunia nyata dan mengangkatnya ke dunia maya untuk pengaruh yang lebih luas.
Andai saya menjadi Srikandi blogger, saya tetap lanjutkan semua itu, namun ada kewajiban moril plus dimana saya berusaha bekerjasama dengan para blogger dan stakeholder terkait untuk tagline keluarga dan parenting.
Menjadi Srikandi Blogger otomatis juga menjadi duta KEB sebagai komunitas yang telah melahirkan Srikandi Blogger. Maka di bumi mana pun kaki saya melangkah, di ruang seminar, pengajian, pelatihan dan ruang maya, maka saya akan perkenalkan KEB dan mendorong lebih banyak lagi perempuan yang bergabung menjadi anggota KEB.
Pengalaman pribadi, saya merasa beruntung dan berhutang budi pada orang yang telah mengenalkan saya pada KEB. Kemanfaatan yang sangat telah kita rasakan bersama KEB. Maka kiprah KEB harus disosialisasikan untuk pemanfaatan dunia maya yang beretika dan berkorelasi dengan pembentukan karakter dan kepedulian.
Aduuh sudah panjang ya, okee lanjut di blog ya, tentang saya dan Srikandi blogger telah saya tulis di http://ida-nurlaila.blogspot.com/2014/02/saya-dan-ajang-srikandi-blogger-2014.html .
Saya mohon doa restu mendapatkan yang terbaik dunia akhirat dalam ajang ini bagi diri saya, keluarga, bagi KEB dan dunia blog. Gelar Srikandi Blogger adalah amanah dan tanggung jawab yang berat. Banyak Emak yang lebih pantas menyandangnya. Bagi saya dengan menjadi #10FinalisSB2014 ini, sudah merupakan anugerah dan kemenangan. Bergelar atau tidak, saya tetap berusaha lakukan dan perjuangkan semua impian saya tentang Srikandi Blogger yang pernah saya tulis di sini.
Mari para emak, terus bergandengan tangan menulis dan berbagi sesuai bidang kita masing-masing. Bersinergi dan saling melengkapi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Bersinarlah KEB melalui karya nyata menghimpun beragam potensi, lakukan perubahan Indonesia untuk dunia.
O, ya jangan lupa KEB peduli bencana, menyalurkan bantuan untuk saudara-saudara kita yang terkena musibah banjir maupun bencana vulkanik. Bantuan dalam disalurkan melalui rekening BCA an. Irma Susanti. No Rek. 066 285 7546.
Sampun ya saya pamit, matur nuwun sudah menjadi pendengar eh pembaca yang baik.
Wassalamu’alaikum wr wb.
bergandengan tangan sama mbak ida juga ya :)
ReplyDeleteayuuk mak...gandengan di dunia maya dan dunia nyata
DeleteYa Allah ... 10% mak? Besar sekali ya ....
ReplyDeleteTerimakasih sharingnya :)
begitulah mak, itu data dari ditjen Badilag
Deletesubhanallah.. Mak Ida Laila pantas menjadi SB2014
ReplyDeletemakasih maak....
Delete