Konon
menurut penelitian, perempuan cenderung lebih
verbal dari laki-laki. Lebih verbal hihi itu bahasa kerennya. Bahasa yang
umum adalah cerewet. Whalah!
Membayangkannya
mudah, dalam sehari berapa jumlah kalimat terucap yang bisa diingat ibu?
Padahal,
tahukah ibu, betapa ajaibnya kata-kata. Dari kata-kata, banyak hal bermula.
Kata-kata membentuk persepsi dan paradigma. Kata-kata dapat memotivasi atau
melemahkan semangat. Kata-kata membentuk atau merusak suasana. Kata-kata dapat
menjadi inspirasi. Kata-kata juga tabungan akhirat anda. Maka wahai bunda,
berhati-hatilah dengan kata-kata.
Fakta
menunjukkan bahwa tahun-tahun pertama anak mengalami perkembangan bahasa yang
sangat cepat. Orang tua, keluarga dan lingkunganlah gurunya yang utama. Ia
mendengar, melihat dan meniru. Seringkali anak menjadi cermin lingkungan. Tanpa
disadari, ia telah mencerap banyak dan mempraktekkan dengan cepat, apa saja.
Bapak ibu,
lihatlah, anda ada dalam caranya
berbicara, dalam ekspresi wajahnya, dalam gerak-geriknya. Ia telah menjadi
cermin anda. Bagaimana jika ia lebih sering melihat contoh yang kurang baik.
Kasihan sekali jika memori dan hatinya dipenuhi kata-kata sampah tak berarti
dari media cetak dan elektronik, dari teman-teman yang tidak baik dan dari
orang tua yang tidak hati-hati !
Rasulullah
mencontohkan kata-kata terbaik untuk membuka dunia anak, sejak ia terlahir.
Abu Rafi’
meriwayatkan:
“Ketika
Fatimah melahirkan putranya, Hasan bin Ali, aku melihat Rasulullah SAW
mengumandangkan adzan- yang biasanya dikumandangkan pada waktu sholat- pada telinga Hasan bin Ali. “ ( HR. Ahmad,
Abu Dawud, dan Tirmidzi.)
Menurut Imam
Ibnul Qayyim tentang hal ini: ” Rahasia kenapa ketika seorang bayi baru lahir
harus dikumandangkan adzan pada telinganya adalah –wallahu a’lam- bertujuan
agar suara yang pertama kali masuk ke telinga si anak adalah kalimat-kalimat
yang mengandung makna akan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Dan dua kalimat
syahadat yang digunakan sebagai kunci pintu masuk Islam.”
Diceritakan
dalam kumpulan kisah-kisah hikmah, suatu ketika nabi Isa As, bersama para
pengikutnya melakukan perjalanan. Bertemulah dengan seorang Yahudi yang
memaki-makai beliau dengan keras. Nabi Isa hanya terdiam mendengar makian
tersebut. Para pengikutnya bertanya mengapa beliau tidak balas memaki-maki.
Nabi Isa
berkata, “Seseorang menginfaqkan apa yang ia miliki .”
Rupanya
beliau tidak punya stok kata-kata kotor sehingga tidak dapat balas
memberikan makian.
Wahai
bundaa, jangan biarkan anak-anak memiliki stok kata-kata kurang baik untuk
memenuhi memorinya. Stok yang berlebih akan gampang melimpah atau meluber
keluar, apakah itu kata yang baik atau yang buruk. Mari limpahi mereka dengan kata-kata ajaib yang membangkitkan dan menjadi inspirasi dalam komentar kita.
Contoh nih:
Putriku
tersayang, ibu selalu sayaang padamu !
|
Bismillah,
bersama Allah, engkau pasti bisa !
|
Anak Ayah,
pasti bisa mengatasi masalah !
|
Ayo, nak,
saatnya membuat sejarah !
|
Anak
pintar, rajin berdo’a !
|
Anakku gadis
rapi suka menata.
|
Mama
sayang kamu, kamu sayang mama, kita sayang-sayangan sampai tuaa!
|
Allahu
ma’i, Allah bersamaku, Allahu hafidzi, Allah menjagaku, Allahu nadzirun
ilayya, Allah memperhatikan aku. Jadi, adik tak perlu takut !
|
Jangan
suka marah, bagimu syurga ( al-Hadits)
|
Wow, usaha
kita luar biasa !
|
Bunda pasti
punya koleksi kata-kata ajaib, kalau
belum bunda dapat juga menciptakannya sekarang!
Memperkaya
koleksi kata-kata yang baik dapat juga melalui buku. mendekatkan anak sejak
kecil pada aneka buku yang bermanfaat akan membuat mereka mencintai buku.
Membacakan cerita menjelang tidur atau pada berbagai kesempatan, juga dapat
sebagai sarana mencerdaskan emosi anak.
Naah bunda, anak-anak
yang banyak mendengar cerita, atau membaca buku, akan memiliki kata-kata yang lebih berwarna.
Ibu boleh
cerewet, selama semua kata-kata ajaib yang penuh doa kebaikan.
So, kembali
ke tangan orang tua, mau kita isi apa koleksi kata-kata anak kita?
Tiap mampir ke blog ini, selalu ada rasa nyaman dan mendapat informasi yang bermanfaat dari tulisannya Mak Ida :)
ReplyDeletemakasih MakPuh. senang dikunjungi MakPuh....
DeleteSaya seorang bapak. tapi termasuk cerewet juga, hehe. Tapi memang benar Mbak. Kata-kata memang dahsyat. Pernah saya baca buku, penulisnya bilang: Words have creative power. Dia menjelaskan bahwa kata-kata yang kita ucapkan itu membentuk lingkungan dan nasib kita karena ditentukan oleh keyakinan atau keimanan. Terima kasih atas inspirasi paginya, Mbak :)
ReplyDeletewaah makasih quote nya...salam kenal
DeleteSemoga kami diberi kesabaran untuk memandu anak-anak kami dengan bahasa yang santun dan menguatkan.
ReplyDeleteamiin
DeleteSubhanallah,,menginspirasi banget mak,,semoga kelak aku bisa sperti itu untuk anak-anakku,,makasih mak,,udah mengingatkan,,
ReplyDeleteiya saya doakan deh amin
DeleteMak Idaaa... makasih inspirasinya, jadi teringat Ibu saya.. hehe
ReplyDeleteSemoga saya juga selalu punya kata ajaib untuk anakanak kelak :)
yuuk ciptakan kata-kata ajaib kita sendiri
Deleteaahhhkata2nya sungguh ajaiib Maak..
ReplyDeleteAdem rasanya baca tulisannya ;)
Makasih ya :)
kalo aku selalu bilang:
Ayoo..Olive pasti bisa, semangaad..
makasih mak Nchie...sebagai minta alamatnya dung, DM di twitter ya.sama no hp.
DeleteTulisan Mak Ida selalu menenangkan :)
ReplyDeleteAnak-anak itu memang percaya penuh dengan kata-kata ibu dan ayahnya ya, Mak.
Dicateeet aaaah.... kata-kata ajaibnya. Buat nambahin stok.
ReplyDelete