Lagu Aisyah Adinda Kita
Aisyah
adinda kita yang sopan dan jelita
Angka SMP dan SMA sembilan rata – rata
Pandai mengarang dan organisasi
Mulai Muharam 1401 memakai jilbab menutup rambutnya
Busana muslimah amat pantasnya
Angka SMP dan SMA sembilan rata – rata
Pandai mengarang dan organisasi
Mulai Muharam 1401 memakai jilbab menutup rambutnya
Busana muslimah amat pantasnya
Aisyah
adinda kita yang sopan dan jelita
Index Prestasi tertinggi tiga tahun lamanya
Calon insinyur dan bintang di kampus
Bulan Muharam 1404 tetap berjilbab menutup rambutnya
Busana muslimah amat pantasnya
Index Prestasi tertinggi tiga tahun lamanya
Calon insinyur dan bintang di kampus
Bulan Muharam 1404 tetap berjilbab menutup rambutnya
Busana muslimah amat pantasnya
Aisyah
adinda kita tidak banyak berkata
Aisyah adinda kita dia memberi contoh saja
Aisyah adinda kita dia memberi contoh saja
Ada
sepuluh Aisyah berbusana muslimah
Ada seratus Aisyah berbusana muslimah
Ada sejuta Aisyah berbusana muslimah
Ada sejuta Aisyah, Aisyah adinda kita
Ada seratus Aisyah berbusana muslimah
Ada sejuta Aisyah berbusana muslimah
Ada sejuta Aisyah, Aisyah adinda kita
Sayup-sayup
kuingat lagu indah dari Bimbo yang menjadi favoritku saat memulai berjilbab
puluhan tahun yang lalu.
Namun kini
menyanyikannya membuatku berurai air mata karena Aisyah kecil 2014 ini adalah
kisah pilu gadis Medan yang mengayuh ‘becak rumah’ Nawawi sang ayah.
Sejak usia
setahun ditinggal ibunya. Aisyah diasuh ayah tercintanya yang berprofesi sebagai
supir. Semenjak ayahnya sakit dan tak lagi berpenghasilan, merekapun terpuruk hingga menjadi tunawisma. Seiap hari Aisyah hanya merawat ayahnya yang
terbaring lemah dalam becak yang dikayuhnya dari satu tempat ke tempat lain.
Aisyah yang ini tak sempat mengenyam bangku sekolah.
Kini Pemkot Medan
telah memberikan bantuan untuk pengobatan Nawawi ayah Aisyah dan berjanji
menyekolahkan Aisyah. Semoga masa depan yang lebih baik menantimu Aisyah.
Masih berapa banyak lagi kisah generasi muda bangsa yang kurang beruntung seperti Aisyah atau Iqbal yang belum ditemukan.
Gambar dari.sini. |
Bagaimana seharusnya seorang warga
negara yang peduli anak?
1.
Jika melihat
anak kecil sendirian, apalagi nampak tidak sewajarnya, tanyakan perihal
dirinya: dari mana asalnya, dengan siapa, sedang apa dll.
2.
Jika memang
dibutuhkan, hubungkan dengan pihak terkait. Mungkin saja ia anak hilang,
korban penculikan atau anak yang kekurangan seperti Aisyah.
3.
Jika anda punya
akses, kabarkan dan tuliskan kisah-kisah anak terlantar atau anak kurang
beruntung di sekitar anda.
4.
Selalu buka
mata telinga atas setiap keganjilan yang sempat ada saksikan, anda dengar
atau terjadi di sekitar anda. Seperti kisah panti asuhan di Jakarta yang
belum lama merbak beritanya.
5.
Bergabunglah
menjadi relawan NGO pemberdayaan, pendidikan, perlindungan atau donasi untuk
anak-anak.
6.
Jika anda
mememiliki semangat dan rejeki untuk berbagi, anda dapat menjadi anak asuh
bagi anak-anak yang membutuhkan.
7.
...? (anda
dapat menambahkan sendiri bentuk kepeduliaan versi anda).
|
Sekarang
masa kampanye para caleg, semoga mereka yang melamar menjadi pemimpin negeri
ini melihat dengan hati dan peduli pada nasib jutaan another
Aisyah maupun another Iqbal yang
belum “ditemukan”.
sedih :((
ReplyDeletetulisannya bikin saya muhasabah kak..
iya mak...kayaknya harus lebih banyak lagi mengasah kepedulian
DeleteAisyah... kisahnya memang memilukan. Miris sekali mengetahui beratnya beban yang ditanggung anak sekecil itu. Namun satu hal, Aisyah anak yang hebat. Dia tak pernah terlihat murung dan tertekan, wajahnya selalu ceria. Ah Aisyah... bagikan kecerianmu pada anak2 lain di sekitarmu.
ReplyDeleteBanyak juga anak2 lain yang juga bernasib seperti Aisyah... masih kecil tapi sudah harus merawat orangtuanya. Semoga banyak orang2 yang peduli dan membantu mereka. Aamiin.
Amiin, makasih kunjungannya mak Reni
Deletesemoga Aisyah dan sang ayah diberikan kesembuhan dan kelancaran menjalani kehidupan serta rejeki tanpa batas dari Alloh swt,,,aamiin
ReplyDeleteAmiin melihat kesungguhan kerja keras aisyah, semoga dunia terus berputra mak, ada saatnya mereka terangkat.
Deletehiks ..kalau aku deket udah kubawa pulang Aisyah mbak.. sedih T-T
ReplyDeleteya mak, curahkan untuk anak-anak yang dekat dulu
DeleteMasya Alloh,.. Ya Robb, Lindungi aisyah selalu, cukupkan rezekinya, cintai dan sayangi ia selalu. Amin...
ReplyDeleteAmiin
DeleteMengharukan, Mak. Aku sampai merinding :(
ReplyDeletemengurah air mata dan kepedulian
Deletesemoga makin banyak yang peduli ya
ReplyDeletebetul mama CalVin, masih banyak Aisyah-Iqbal di luar sana yang belum ditemukan "media'. blogger termasuk yang punya akses untuk mempublikasikan
DeleteYa Allah.... tak terbayang kaloaku jd dia....
ReplyDeleteAisya memang kuat mak...semoga kelak menjadi gadis baik yang hebat
DeleteTadi pagi lihat di TV, hari ini adalah hari pertama Aisyah sekolah lagi.
ReplyDeleteBetul dey, jalan masih panjang untuk Aisyah.
DeleteAku nangis setiap beritanya keluar
ReplyDeletekelembutan nurani Nunu
DeleteSedih mak.... kok bisa ya sekian lama lalu lalang di sepanjang jalan baru sekarang terdeteksi dan mulai pada bantu setelah di blow up... Kadang ketika saya diskusi dan ikut ke jalan bareng Save Street Child banyak nemuin kasus yang hampir sama....
ReplyDeleteKEtika anak2 itu bener2 cari duit buat biaya ortunya bukan buat hidup dijalan seperti yang lain....sekarang terbentur PERDA yang justru kejam pengamalannya tidak seperti amanah UUD T_T
iya mak, katanya memang dia mobil, tidak menetap. semoga pemerintah ke depan lebih peduli dan bijak keluargakan peraturan mak
Deletesedih melihatnya, Mbak :)
ReplyDeleteapalagi kelembutan hati seorang ibu seperti mak Myra
DeleteIbu, aku nangis kalau lihat berita tentang Aisyah :'(
ReplyDeleteIa gadis yang berbakti terhadap Ayahnya.
Miris banget Bu. Semoga Aisyah dan ayahnya mendapatkan kehidupan yang semakin baik dan layak ya Bu.
amin makasih mak Prit, semoga segera dikarunia anak gadis yang berbakti mak
DeleteSedih pas lihat berita2 tentang ini :'(
ReplyDeleteSemoga kedepannya kehidupan Aisyah dan Ayahandanya semakin terjamin.
amiin
DeleteGk kerasa air mata ini menetess sedih bgt.... cb dbwt film lyar lebar pst....jd sadarkn masyarakat..
ReplyDeleteiyaa mbak setujuu
DeleteAisyah, masih sangat kecil, tapi baktinya pada orangtua sungguh bikin haru.....
ReplyDeletesubhanallah memang kita belajar dari aAsyah
DeleteSedih bacanya, mak:(
ReplyDeleteiyaa...sepertinya kita harus lebih peduli ya
Delete