Panen selalu menyenangkan bagi siapapun. Demikian pula bagi kami sekeluarga. Hari ini agenda liburan adalah panen mangga.
Di belakang rumah ada 3 pohon mangga. Semuanya berbuah, namun yang agak lebat hanya 1 pohon. Ini adalah musim ketiga pohon kami berpartisipasi. Sebelumnya selama sekitar 5 tahun hanya absen saja, tidak berbuah.
Dokpri |
Buahnya juga lumayan banyak dan bagus-bagus. Sayangnya jika terlanjur gogrog jatuh ke tanah, sudah busuk atau mengandung ulat. Demi menyelamatkan, kami nemutuskan untuk memanen yang tua.
Revo dan abangnya senang ikut memetik dan mencuci mangga. Hama membuat penampilan buah hitam dan ditempeli serangga.Tidak mudah usaha memetik ini. Kami tidak punya galah, jadi harus dipanjat. Sebagian menggunakan tangga dan sebagian lagi dari atap rumah. Kami harus berhati-hati dari gigitan semut merah.
Alhamdulillah dapat 49 butir mangga.
"Mangganya dijual saja biar dapat uang..."
Usul Revo. Usulan yang bagus ya, tapi saya punya alternatif lain.
"Mangganya dijual saja biar dapat uang..."
Usul Revo. Usulan yang bagus ya, tapi saya punya alternatif lain.
"Kita bagikan ke tetangga saja Po..."
"Kenapa...kan kalau dijual dapat uang...?"
Haduh ada tuan Krab.
"Kenapa...kan kalau dijual dapat uang...?"
Haduh ada tuan Krab.
.
"Kalau sodaqoh nanti pahalanya banyak dan besok mangganya berbuah makin banyak..."
"Iya...kan kita sering dapat mangga juga dari tetangga..."
"Iya...kan kita sering dapat mangga juga dari tetangga..."
Semua sepakat. Jadi setelah dicuci dan dijemur, mangga segera dimasukkan dalam kresek. Saya menyisakan untuk di rumah, tiap anggota dapat 1 butir.
Anak-anak bertugas mengantarkan ke tetangga kiri-kanan. Mereka melakukannya dengan gembira.
Apa pelajaran kehidupan dari panen mangga?
1. Anak belajar mengenali mangga yang tua dan siap petik.
2. Anak mengenal sejarah pohon mangga dan menghargai proses penantian panjang untuk memanen.
3. Anak belajar berderma.
4. Anak belajar bersosialisasi dengan silaturahmi.
5. Anak belajar bekerjasama menyelesaikan satu proyek.
1. Anak belajar mengenali mangga yang tua dan siap petik.
2. Anak mengenal sejarah pohon mangga dan menghargai proses penantian panjang untuk memanen.
3. Anak belajar berderma.
4. Anak belajar bersosialisasi dengan silaturahmi.
5. Anak belajar bekerjasama menyelesaikan satu proyek.
Alhamdulillah sebelum tengah hari semua sudah beres. Untuk merayakan panen dan mengobati kelelahan, kami berencana makan sate. Horee sate klatak Pak Pong!
Dokpri |
dokpri |
Dokpri |
Dokpri |
panen nya mangga, tapi pestanya sate hehehe ...
ReplyDeletehaha...sukses menaikkan tensiku
DeleteMauuuuuu........kirim ke porjoooooo...
ReplyDeletesinii jemput sendiri hihi
Delete