Pernahkah
anda membagikan sebuah postingan atau tautan melalui media sosial, kemudian
anda menyesalinya?
Yah, itu
terjadi mungkin karena agak lambat kita menyadari bahwa ada yang salah dengan postingan tersebut. Mungkin
salah sumbernya, salah materinya atau salah ‘timing’nya. Atau salah kamar, hehe
kebanyakan kamar sih.
Berikut saya
bagikan sedikit kulwit saya tentang etika share. Mohon koreksi, masukan dan
komentar dari para pembaca. Mohon dimaafkan keterbatasan ilmu saya.
(1) Sekarang ini era posting dan share melalui medsos.
Dengan WA. BBM, Line, FB, Twitter dsb, cepat sekali berita menyebar.#share
(2)Ada yang hobi membuat postingan dan ada yang hoby
menyebarkannya. Anda termasuk yang mana? #share
(3)Sebaiknya berhati-hati dalam menyebarkan, agar tidak
menyesal kemudian. Tak sedikit postingan hoax tak bertanggung jawab.#share
(4) Sebagai muslim, ada adab menyebarkan berita yang
telah dituntunkan Allah.#share
(5)“Hai orang2 yang beriman, jika datang kepadamu orang
fasik membawa suatu berita,maka periksalah (kebenarannya) dg teliti,....#share
(6)...agar kamu tdk menimpakan suatu musibah kpd suatu
kaum tanpa mengetahui keadaannya yg menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu
itu” #share
(7) Demikian Firman Allah dalam QS Hujurat:6. Sangat
gamblang. #share
(8) Sanad menjadi hal yang penting sebelum memutuskan
menyebarkan.Pertanyaannya: Siapa sumber berita? #share
(9)Berdasarkan hukumnya, As-Sa’di (1889–1956 M), seorang
Ulama Ahlussunnah, Ahli bahasa Arab, Ahli Fiqih dan Ahli Tafsir,... #share
(10) .... membagikan sumber (media) berita kepada tiga
klasifikasi:Pertama, berita dari seorang yang jujur yang secara hukum harus
diterima. #share
(11) ... Kedua, berita dari seorang pendusta yang harus
ditolak. #share
(12) ... Ketiga, berita dari seorang yang fasik yang
membutuhkan klarifikasi, cek dan ricek akan kebenarannya. #share
(13) Materi berita juga dipertimbangkan, karena akan
dimintai pertanggungjawaban. #share
(14) “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan
ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. (Qaaf: 18). #share
(15)Maka, mari berhati-hati dalam menyebarkan postingan.
Tunggulah hingga jelas sanad dan matannya. Tunggulah hingga ada berita
pembanding. #share
(16) Jangan tergesa-gesa. Lakukan tabayyun kepada yang
berkaitan. #share
(17) Semoga kita termasuk orang yang menyebarkan
kebaikan, dan melakukan amar ma'ruf nahi munkar. #share
(18) dan dijauhkan dari ketergelinciran menyebarkan
berita bohong, fitnah, ghibah, naminah. Naudzubillah! #share
(19) Semoga Ummat dan Bangsa ini selamat dari kehancuran
akibat berita yang merusak dan adu domba. #share
(20) Astaghfirullah, semoga Allah mengampuni semua
kesalahan yang telah kita lakukan karena bodoh dan tipisnya ilmu. Amiin. #share
by: @lailacahyadi
Benar. Teliti sebelum nge-post. Saya pernah mengalami "salah kamar" dan malu setengah hidup :-D
ReplyDeletehttps://annafaridaku.wordpress.com/2014/11/13/salah-kamar/
waah patut ditengok nih mak. salah kamar haha
DeleteSaya juga pernah asal share dan diingatkan temen. Duuh, mikir dua kali deh buat pencet tombol share. Rasa bersalah setelah mencet share karena ternyata hoaxnya itu sangat ga nyaman.
ReplyDeleteiya mak Efi. hari gini bersliweran hoax ...
Deletesetuju mak ^^
ReplyDeleteaku juga kudu baca dulu beritanya siapa yg nulis dll...
makasih kunjungannya mak. lihat yang nulis atau yang ngeshare, itu penting.
DeleteSetuju mak... makasih ya udah mengingatkan..
ReplyDeletesama-sama mak.
Deletemakasih sudah mengingatkan mak ida..insyaallah bisa saling menjaga :)
ReplyDeleteiya mak, pengalaman pribadi deh
Deletesangat setuju, Mak
ReplyDeletetos ya mak Myra
Deletesetuju bunda, saya suka mikir seribu kali sebelum ngeshare, pas mikirnya belum genep 1000, ternyata sudah didahului temen yang ngeshare >__<
ReplyDeletewak kok sama hehe
Deletesaya suka share juga bu,,biasanya saya check dulu beritanya bener apa engganya.,...
ReplyDeletebagus mak, teliti dulu ya
Deleteuntuk BC di BBM gak pernah saya share lagi mbak
ReplyDeletenah betul juga mak. kadang banyak grup isinya mirip2 saja
Delete