Serial Liburan.
Revo menyukai
mainan. Amat sangat suka. Baik mainan tradisional maupun modern. Bahkan ia pernah sangat ingin beli mainan ke Jepang.
Seringkali
saya mebuatkan pedang dan tembakan dari pelepah daun pisang. Terkadang gasing
dari bluluk. Bluluk adalah buah kelapa
yang masih muda, sebesar bola kasti. Pernah juga kereta kencana dari kulit buah
Jeruk bali. Revo juga sangat suka membuat robot atau rumah-rumahan dari kardus
bekas.
Chef jadul-dokpri |
Di momen Rabu
Pungkasan,
kami memborong mainan alat masak-memasak dari tanah liat. Harganya sungguh murah tiap piece hanya Rp.2000,-. Rencananya jika sudah puas dipakai, akan kami cat warna-warni. Anak-anak suka melukis dan bermain cat. Kegiatan itu akan menjadi acara yang menarik
kami memborong mainan alat masak-memasak dari tanah liat. Harganya sungguh murah tiap piece hanya Rp.2000,-. Rencananya jika sudah puas dipakai, akan kami cat warna-warni. Anak-anak suka melukis dan bermain cat. Kegiatan itu akan menjadi acara yang menarik
Namun kalau
sekarang, secara umum Revo sedang gandrung
dengan lego. Mainan kecil-kecil yang rumit ini mungkin naik daun karena ada
serial kartun Lego yang sedang diputar di sebuah setasiun televisi.
Harganya
sungguh tidak berimbang dibandingkan dengan mainan tradisional. Mulai dari Rp.
16.000 untuk sebuah karakter mungil, hingga ratusan ribu untuk set yang lebih
lengkap. Mungkin juga ada yang jutaan. Entahlah, kami hanya membeli bijian tiap
karakter tokoh atau kendaraan.
Lego -dokpri |
Mainan
tradisional, menjadi penyambung anak dengan sejarah dan penghargaan kepada
produk budaya lokal. Adapun mainan modern…hmm, memang selalu mengintervensi
melalui berbagai iklan dan pajangan di setiap toko. Belum lagi pengaruh tren
pergaulan dengan sesama anak seusia.
kalau permainan baru walaupun itu tradisional antusias biasnaya mbak
ReplyDeleteIya mak, anak-anak mudah bosan, kita yang menvariasiakan
DeleteYa ampun, aku suka maonblukuk mbimiyen hahaha Mainan bedil2!man yg pake bambu.
ReplyDeleteidah kelihatan tuh bekas hobi bluluknya hehe
Delete