Yang Kualami di Tanah Suci (37)
Oleh :
Ida Nur Laila
Bukit Uhud-gambar dari google |
Bukit Uhud, Saksi Sejarah
Menuju
bukit uhud, banyak jamaah yang sudah kelelahan dan ketiduran. Aku terlalu
penasaran tentang bukit uhud, jadi tidak sempat untuk mengantuk, apalagi tidur.
Kuhabiskan perjalanan dengan memotret dan menshoot perjalanan kami. Sesampai di
lokasi, banyak yang enggan turun lantaran panas terik siang itu serasa tak
tertahankan. Bahkan ada yang tetap tertidur saat bus berhenti di lokasi. Aku
mencoba turun untuk lebih mengenal dan meresapi kisah tentang bukit uhud dan
perang uhud.
Bukit
uhud adalah bukit batu yang berwarna kemerahan, dari kejauhan nampak agak merah
muda. Terletak 4 mil dari Masjid Nabawi dan mempunyai ketinggian 1000 kaki
dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil. Di bukit inilah terjadi peristiwa
yang sangat penting, yaitu perang Uhud. Berdiri di bawah panas terik,
kupandangi bukit uhud, kompleks makam syuhada Uhud dan bukit Rumah. Anganku
melayang pada sejarah tempat ini.
Pertempuran
Uhud adalah pertempuran yang pecah antara kaum muslim dan kaum kafir
Quraesy pada tanggal 22 Maret 625 M (7 Syawal 3 H). Pertempuran ini
terjadi kurang lebih setahun lebih seminggu setelah Perang Badar. Tentara Islam
berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang, sungguh
bukan jumlah yang berimbang.
Pasukan
kafir terdiri dari kaum Quraisy dan
suku-suku yang loyal kepada Quraisy seperti bani Kinanah dan penduduk Tihamah.
Mereka memiliki 200 pasukan berkuda dan 700 pasukan yang memakai baju besi. Tentara
Islam dipimpin langsung oleh Nabi Saw sedangkan tentara kafir dipimpin
oleh Abu Sufyan.
Sebelum
peperangan ini berkecamuk, Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam
diperlihatkan peristiwa yang akan terjadi dalam perang ini melalui mimpi.
Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menceritakan mimpi ini kepada para Sahabat.
Beliau Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Saya
bermimpi mengayunkan pedang lalu pedang itu patah ujungnya. Itu (isyarat-pent)
musibah yang menimpa kaum Muslimin dalam Perang Uhud. Kemudian saya ayunkan
lagi pedang itu lalu pedang itu baik lagi, lebih baik dari sebelumnya. Itu
(isyarat –pent-) kemenangan yang Allah Ta’ala anugerahkan dan persatuan kaum
Muslimin. Dalam mimpi itu saya juga melihat sapi –dan apa yang Allah lakukan
itu adalah yang terbaik- Itu (isyarat) terhadap kaum Muslimin (yang menjadi
korban) dalam perang Uhud. Kebaikan adalah kebaikan yang Allah Ta’ala
anugerahkan dan balasan kejujuran yang Allah Ta’ala karuniakan setelah perang
Badar”.
Rasulullah
menempatkan pasukan Islam di kaki bukit Uhud di bagian barat. Pasukan Islam
berada dalam formasi yang kompak dengan panjang front kurang lebih 1.000 yard.
Sayap kanan berada di kaki bukit Uhud sedangkan sayap kiri berada di kaki bukit
Ainain (tinggi 40 kaki, panjang 500 kaki). Sayap kanan muslim aman karena
terlindungi oleh bukit Uhud, sedangkan sayap kiri berada dalam bahaya
karena musuh bisa memutari bukit Ainain dan menyerang dari belakang.
Untuk
mengatasi hal ini Rasulullah menempatkan 50 pemanah di Ainain dibawah pimpinan
Abdullah bin Jubair dengan perintah yang sangat tegas dan jelas yaitu
"Gunakan panahmu terhadap kavaleri musuh. Jauhkan kavaleri dari
belakang kita. Selama kalian tetap di tempat, bagian belakang kita aman. Jangan
sekali-sekali kalian meninggalkan posisi ini. Jika kalian melihat kami menang,
jangan bergabung; jika kalian melihat kami kalah, jangan datang untuk
menolong kami."
Kemungkinan
lokasi para pemanah ini sekarang yang disebut sebagai bukit Rumah.
Di
belakang pasukan Islam terdapat 14 wanita yang bertugas memberi air bagi
yang haus, membawa yang terluka keluar dari pertempuran, dan mengobati luka
tersebut. Di antara wanita ini adalah Fatimah, putri Rasulullah yang juga
istri Ali. Rasulullah sendiri berada di sayap kiri.
Posisi
pasukan Islam bertujuan untuk mengeksploitasi kelebihan pasukan Islam
yaitu keberanian dan keahlian bertempur. Selain itu juga meniadakan keuntungan
musuh yaitu jumlah dan kavaleri (kuda pasukan Islam hanya 2, salah satunya
milik Rasulullah). Abu Sufyan tentu lebih memilih pertempuran terbuka dimana
dia bisa bermanuver ke bagian samping dan belakang tentara Islam dan
mengerahkan seluruh tentaranya untuk mengepung pasukan tersebut. Tetapi
Rasulullah menetralisir hal ini dan memaksa Abu Sufyan bertempur di
front yang terbatas dimana infantri dan kavalerinya tidak terlalu
berguna. Juga patut dicatat bahwa tentara Islam sebetulnya menghadap Madinah
dan bagian belakangnya menghadap bukit Uhud, jalan ke Madinah terbuka bagi
tentara kafir.
Tentara Quraesy
berkemah satu mil di selatan bukit Uhud. Abu Sufyan mengelompokkan pasukan
ini menjadi infantri di bagian tengah dan dua sayap kavaleri di samping. Sayap
kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid dan sayap kiri dipimpin oleh Ikrimah
bin Abu Jahl, masing-masing berkekuatan 100 orang. Amr bin Al Ash ditunjuk
sebagai panglima bagi kedua sayap tapi tugasnya terutama untuk koordinasi. Abu
Sufyan juga menempatkan 100 pemanah di barisan terdepan. Bendera Quraish dibawa
oleh Thalhah bin Abu Thalhah.
Kisah tentang
peristiwa di uhud ini ditulis di Surat Ali ‘Imran ayat 140-179. Dalam ayat2 di
Surat Ali ‘Imran, menjelaskan kekalahan di Uhud adalah ujian dari Allah (ayat
141) – ujian bagi Muslim mu’min dan munafik (ayat 166-167).
"Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah
orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar
(ayat 142)? Bahkan jika Nabi Muhammad sendiri mati terbunuh, Muslim harus terus
berperang (ayat 144), karena tiada seorang pun yang mati tanpa izin Allah (ayat
145). Lihatlah para nabi yang tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa
mereka di jalan Allah (ayat 146). Para Muslim tidak boleh taat pada kafir (ayat
149), karena Allah Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut
(ayat 151)."
Penulis dan bukit Uhud |
Kami
berdiskusi membayangkan tentang situasi peperangan saat itu. Dimana kira-kira
posisi pasukan kaum Muslimin dan dimana posisi pasukan kafir. Dimana para
pemanah yang tergoda untuk turun dari formasinya. Dimana pula Rasulullah
berlari mendaki bukit saat terdesak pasukan musuh. Karena kami tidak tahu arah
dan nama-nama tempat, jadi kami sungguh kesulitan membayangkan situasinya.
“
Mungkin di sana letak pasukan Islam....”
“ Lah
kalau para pemanah dimana dong...? kalau di puncak itu, apa panahnya sampai...”
“
Pasukan musuh dimana pula...? Kan bukitnya di sisi sana...?”
“
Mungkin Rasulullah menyelamatkan diri ke arah sana...”
“ Ah
dari mana kamu tahu...?”
“
Kira-kira begitu yang kubaca di komik ketika aku masih SD...”
“Tukang
komiknya belum pernah ke sini untuk survai medan kali...”
Dan
kami tertawa, menertawakan kami semua yang berdiskusi tanpa pembimbing...
Akhirnya
kami menyerah dan tidak melanjutkan debat kusir tentang situasi perang Uhud.
Di
lokasi itu juga terdapat makam. Di sana dimakamkan para syuhada’ Uhud,
diantaranya ada shahabat-shahabat Rasulullah.
Hari
semakin siang. Panas terik dan silau sungguh tak tertahankan. Setelah beberapa
saat menunggui teman-teman yang ingin berkeliling melihat-lihat, kami beranjak
pulang menuju hotel.
(bersambung)
http://nalurerenewws.blogspot.com/2018/07/taipanqq-ini-alasan-mengapa-pria-senang.html
ReplyDeleteTaipanbiru
TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsasusun
• Domino99
• Poker
• BandarPoker
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : E314EED5
Daftar taipanqq
Taipanqq
taipanqq.com
Agen BandarQ
Kartu Online
Taipan1945
Judi Online
AgenSakong