Oleh : Ida Nur Laila
Apa yang Harus Kita Lakukan?
Saya tetap optimis bahwa Allah akan memberikan jalan
manakala kita punya komitmen dan mau berusaha. Berikut ini beberapa saran untuk
meminimalkan pengaruh negatif media pada anak-anak.
- Tanamkan Kebiasaan
Steven Covey dalam bukunya yang
terkenal Seven Habbits menuliskan : Tanamkan perbuatan tuailah kebiasaan. Rumah kita, tergantung bagaimana kita
menginginkan dan menbiasakannya. Apakah ia menjadi rumah pendidikan bagi setiap
anggota keluarga lantaran suasana keseharian yang didominasi aktivitas
pendidikan. Ataukah rumah ibadah dan da’wah yang orientasi utama para
penghuninya adalah dua hal tersebut. Ataukah menjadi rumah santai dan hiburan
dimana tidak ada jeda media hiburan on line selama 24 jam.
Tetapkan media apa saja yang perlu dan
penting ada di rumah kita. Jika anda berani memiliki televisi, aturlah jam
menontonnya yang berlaku bagi setiap
anggota keluarga. Lalu berdisiplinlah dengan aturan itu. Kami pribadi, memilih
tidak memelihara TV untuk mengurangi topik perselisihan dengan anak.
Abdullah Nasih Ulwan menyebutkan
pendidikan dengan kebiasaan ini menjadi metode pertama dalam Tarbiyatul aulad.
- Lakukan Penyadaran
Langkah ini bisa dilakukan ketika anak
mulai bisa diajak berfikir dan
berdialog dan efektif untuk anak-anak yang sudah mengerti tata nilai dalam
kehidupan. Dialog penyadaran yang di gelar bukan semata-mata berkaitan dengan
televisi atau media lain, tapi yang lebih hulu dan lebih luas lagi. Anak diajak
merenungkan tentang kehidupan, apa tujuan hidup, bagaimana mengisi hari-hari
dengan kebaikan, bagaimana memilah aktivitas yang produktif untuk pengembangan
masa depan dan sebagainya.
Kesadaran akan memberi bekal pada
mereka tentang norma yang kita anut dalam hidup ini. Dengan sendirinya anak
akan memiliki filter untuk mengambil yang terbaik bagi diri mereka, bahkan
tanpa intervensi orang tua lagi suatu saat.
- Berikan Alternatif
Anak-anak selalu membutuhkan arahan
tentang aktivitas. Kalau orang tua tidak mengatur, maka mereka yang akan
mengatur orang tua. Untuk mengurangi
intensitas anak pada televisi, anak-anak perlu diberi alternatif
kegiatan. Misalnya membiasakab mereka untuk mencintai buku yang bermutu.
Konsekuensinya orang tua harus menggelar perpustakaan di rumah atau
mengakrabkan anak ke perpustakaan.
Kegiatan seperti bercengkerama,
berkebun, jalan-jalan,main bola, masak bersama atau melukis bersama bisa
menjadi alternatif aktivitas anak dan orang tua di rumah.Mungkin meyita sedikit
waktu orang tua karena harus menemani( dibandingkan dengan membiarkan mereka
mandiri di depan televisi ) dan kadang-kadang perlu tambahan biaya.
Tetapi sesungguhnya kita telah
menghemat banyak hal ketika melakukannya.Investasi berharga tengah kita tanam
ketika melakukan aktivitas alternatif tersebut bersama anak, kehangatan, kasih
sayang, pendidikan yang lebih utuh dan lebih baik tentu saja, tak dapat
tergantikan dengan nilai uang. Sedangkan membiarkan anak-anak menjadi anak
televisi akan menginvestasikan bibit-bibit problem dimasa selanjutnya.
- Pentingnya Keteladanan
Tidak berguna semua upaya kecuali
orang tua terlibat langsung dengan
keteladanan. Anak-anak akan lebih mudah meniru ketika orang tua konsisten dalam
mempraktekkan. Kalau anak dilarang melihat telenovela, maka orang tua jangan
sembunyi-sembunyi untuk menontonnya. Kalau ditetapkan jam belajar tidak nonton,
maka jangan ada anggota keluarga yang ditoleransi menonton.Jika melarang anak
menbaca tabloit murahan, ya jangan membeli atau menyediakannya di rumah,dst.
Keteladanan tidak saja karena kita
ingin anak-anak meniru hanya yang baik saja, tetapi juga aspek tanggungjawab
kita pada Allah. Bukankah Allah melarang kita mengatakan sesuatu yang tidak
kita lakukan (QS. Ash-Shaff: 2).
- Penghargaan dan Hukuman yang
proporsional
Pada umumnya, peghargaan akan di sukai
dan memotivasi untuk melakukan kebaikan lagi.Tentu saja pernghargaan harus
proporsional. Ketika anak mematuhi arahan kita, disiplin dengan aturan main
atau punya motivasi tinggi untuk membaca buku-buku bermutu, maka berilah
hadiah. Mungkin ungkapan tulus pujian sederhana, mungkin barang yang ia sukai
atau buku-buku atau apapun sebagai wujud perhatian dan kasih sayang orang tua
atas kepatuhan sang anak. Pada saat-saat pertama orang tua melatihkan kebiasaan
baik dalam memanfaatkan media informasi, metode ini akan sangat berarti.Rayakan
keberhasilan anak mengendalikan diri sebagai keberhasilan bersama sehingga anak
juga merasa dimenangkan.
Sebaliknya ketika anak melakukan
pelanggaran. Mencuri-curi membaca sesuatu yang melanggar norma, menonton
sesuatu yang kita larang, maka anak juga harus diperingatkan dan diberi hukuman
yang proporsional. Sebaiknya, jika mereka telah beranjak ‘mengerti’ mereka
dilibatkan dalam memilih hukuman. Pada prinsipnya, hukuman yang mendidik harus mampu
ditanggung oleh anak, memiliki jangka waktu batas hukuman yang jelas. Jika
memungkinkan kta sembunyikan dari orang lain agar tidak merusak harga diri
anak. Ketika masa hukuman lewat, kita rehabilitasi nama anak dan tak diungkit
lagi kesalahan atau hukuman yang pernah terjadi.
- Kontrol yang Bijak
Setan telah bertekad untuk mengganggu
manusia hingga akhir zaman. Hati manusia juga terobang-ombing seperti bulu,
keimanan manusia naik turun fluktuatif, pula godaan lingkungan begitu kuat
memanggil pada keburukan. Oleh karena semua itu, kontrol terus menerus dengan
cara yang halus dan manusiawi perlu dilakukan orang tua. Janganlah bergaya
mengecam, mencela atau menghakimi, karena bisa melukai hati anak.
Libatkan anak dalam memilih kegiatan,
memilih buku, memilih tayangan yang disepakati, dengan demikian mereka merasa
sebagai pengambil keputusan yang akan mendorong rasa tanggung jawab lebih.
- Lingkungan yang Mendukung
Pilihlah tetangga atau lingkungan yang
baik sebelum mendirikan rumah. Jika terlanjur, da’wah pada lingkungan tidak
dapat ditunda. Anak-anak mungkin sanggup dengan aturan yang kita terapkan, tapi
bisa jadi mereka menangis dan mungkin tersingkir lantaran ketinggalan informasi
tentang-kisah terbaru tokoh pujaannya. Siapa teman bergaul anak, orang tua harus
mengerti dan ikut mengarahkan. Bukankah agama sesorang mengikut agama temannya.
Penutup
Anda boleh menambahkan kiat-kiat atau
metode yang menurut anda sesuai untuk diterapkan dikeluarga anda. Kadang-kadang
kita merasa lebih pas memakai metode teumuan sendiri. Namun satu hal yang tak boleh dilalaikan dalam
meminimalkan pengaruh negatif media adalah : Senantiasa mohon pertolongan dari
Allah untuk membimbing keluarga. Sebagaimana do’a Ibrahin yang menginginkan
keturunan yang sholih.
Jika anda telah memiliki komitmen dan
konsisten melaksanakannya, maka yakinlah pada Allah dalam do’a bahwa Allah akan
membimbing dan menolong hambanya.
Wallahua’lam
No comments:
Post a Comment