Sekarang mulai
musim mangga. Ibu Ratna, bu guru depan rumahku, buah mangganya sudah
bertahun-tahun selalu berbuah lebat. Yang unik adalah, setiap kali mulai
berbuah, ia sediakan galah.
“Mangga ini sudah saya ikrarkan untuk siapa saja yang ngersakke (mau) bu...” begitu jelasnya padaku.
“Monggo kalau bu Ida ngersakke, langsung petik sendiri saja berapapun...itu sudah saya sediakan galahnya....”
Pada kenyataannya, ada saja
anak-anak dan orang dewasa yang berkerumun memetik buahnya.
Tentang galah ini, beliau sampaikan bahwa jika tidak disediakan galah, anak-anak akan melempari pohon mangga, acapkali batunya mengenai dan memecahkan genting rumahnya......maka disediakanlah galah.
Kadang galahnyanya pun hilang, maka
dia sediakan galah yang baru.
Sungguh kedermawanannya semoga mendapat ganti yang lebih banyak....dan memang terbukti pohon mangganya selalu berbuah lebat.
Sungguh kedermawanannya semoga mendapat ganti yang lebih banyak....dan memang terbukti pohon mangganya selalu berbuah lebat.
Kuingat cerita seorang tetangga yang lain,
kebetulan punya pohon pepaya di belakang rumahnya. Karena sering dicuri
buahnya, ia jengkel dan memilih untuk menebangnya.
Rupanya ia bukannya tidak rela
memberikan pepayanya, namun ia tidak suka dengan perilaku buruk mencuri.Kubayangkan kalau aku jadi dia, akan kutulisi dekat pohon pepayanya, “Silahkan ambil pepaya gratis...”
Hmmm lain kepala lain pemikiran
ya....
Bicara buah, pengalaman ibu Luluk yang tidak kalah dermawan. Memiliki dua pohon rambutan, yang satu rambutan ace biasa, yang satu rambutan klengkeng. Setiap kali muslin buah rambutan, selalu saja aku kebagian. Jauh-jauh beliau akan mengantarkan ke rumahku hasil panennya.
Pada suatu ketika, ia mengirim rambutan dengan pengantar ucapan maaf.
“Maaf ya mbak, tahun ini yang kukirim rambutan biasa, karena rambutan klengkengku nyaris tidak berbuah....”
“O ya gak apa bu, terimakasih. Tetapi kenapa ya rambutan klengkengnya tidak berbuah...?”
“Ceritanya begini, setiap tahun, rambutan ace biasa ini aku bagikan pada semua tetangga. Trus rambutan klengkeng itu dieman-eman, hanya dimakan keluarga sendiri dan sebagian kubagikan pada kerabat dekat.Bahkan kalau banyak kadang aku jual. Nah lama-lama kok berkurang buahnya, jadi kupikir pasti gara-gara tidak kusedekahkan....Insya Allah mulai tahun depan, rambutan dua pohon itu semuanya hanya akan kubagikan....” Begitu tuturnya.
Subhanallah tahun berikutnya memang kedua buah rambutan itu selalu berbuah lebat.
Tentu saja aku ikut senang...karena mendapat bagian juga.
Jika anda punya pohon buah...kira-kira memilih menjadi yang mana ya....?
Semoga ingat untuk mengirimi saya....:D
Pernah denger kalau buah dibagiin tetangga berbuahnya malah lebat e ternyata benar ya
ReplyDeleteBener banget mak. aku juga praktek
DeleteKalau saya punya buah, insyaAllah dari wonosobo saya paketkan langsung ke Bantul Mak hehe..
ReplyDeletekeajaiban berbagi ya Mak. Thanks untuk sharingnya :*
ditunggu alhamdulilla
DeleteTapi bener, kok mak..
ReplyDeletemungkin doa2 dr yg dikasih buah2 itu jg, ya..setiap diberi, pasti kita selalu mendoakan..
terima kasih, semoga buahnya semakin lebat..hehe
betul banget deh
DeleteYa Allah mak itu pohonnya... Smp ke tutup buah semua... Sedaaappp?!!
ReplyDeleteMa2 ku jg gtu mak, kl pohonnya berbuah semua tetangga kebagian n bukan nya berkurang malah makin makin byk buahnya. Subhanallah :)
subhanallah ayoo kita meniru kebaikan orang tua kita
Deleteinsya Allah buahnya bagi2 tetangga atau siapa aja yg minta...
ReplyDeletetetangga2 begitu juga mak, saling kirim2an buah2an hasil pohon sendiri
salam kenal ya mak
aku mau jadi tetangganya
Deletemuehehe.. itu kenapa fotonya buah kepel yak hehe..
ReplyDeleteiya buah kepel, malah gak ada dalam ceritanya
Deletekayak buah sirsak di halaman depan rumah orang tua saya bu... bahasa lebaynya sekali panen "tetangga sekelurahan" ngerasain manisnya sirsak punya ibuku hehe......
ReplyDeletewaah semoga sampai ke rumah saya buah sirsaknya
Deletebermanfaat banget mak postingannya, sekaligus ilmu bersedekah,,wah terimakasih,,,bertambah 1 ilmu sedekahku,,,makasih ya mak,,,semoga aku bisa meniru seperti itu juga..
ReplyDeletealhamdulillah amin
Delete