Pages

Monday, June 30, 2014

Wangi Masakan Rumah yang Dirindu



“Cepet pulang, pecel pondoh dan bothok sudah matang...”
Itu adalah salah satu undangan resmi yang biasa dishare di grup BBM Eyang Subandi, keluarga besar suamiku.
“Tunggu, jangan dihabisin...lagi otw”
“Ngengehi bothoke” (disisain bothoknya).
“Sing keri ra bagian...” (yang belakangan nggak kebagian).

Begitulah sahut menyahut candaan tentang makanan yang membuat keluarga besar ini terasa hangat.
Siapapun pergi kemana atau makan di mana, tak lupa pamer foto makanan dan saling komen.
Demikian pula akhirnya yang terjadi padaku dan suamiku. Kami menyukai aktifitas dapur ini.

“Wangi masakan rumah” Istilah ini kudapat dari komik Jepang yang saya sudah lupa judulnya#ketahuan suka baca komik.
Mengapa saya suka dengan kalimat ungkapan ini?


Tentu karena cocok untuk menggambarkan keluargaku yang hobi masak dan kuliner. Hal ini tak lepas dari warisan keluarga seperti yang pernah kutulis tentang Anak-anak Dapur di sini.

Suamiku terlahir dari keluarga yang suka memasak. Saya juga. Klop kan. Dan kini kami jadikan acara memasak dan “wangi masakan rumah” akan selalu memanggil pulang sejauh manapun anggota keluarga ini  pergi.

Saya biasa memanggil pulang putriku yang belum pulang dengan pesan:
“Pulang kak, Umi sudah masakin beberok terong nih...”
“Ada sayur asem lezat...pulang dong...ntar ketinggalan pestanya”
“Horee ...”begitu biasanya jawabannya dan cukup mempan untuk membuatnya segera pulang.

Anak-anakku suka makanan rumah
Setelah menikah denganku, suamiku masih kerap merindukan masakan ibunya. Jadi ia mengajariku memasak masakan tradisi keluarganya. Saya jadi ikut suka. Anak-anak juga jadi suka.

Kemarin ibu mertua ulang tahun yang ke 80 tanggal 28 Juni. Dikarenakan sudah masuk bulan Ramadhan, jadi dimajukan tanggal 27. Tentu kami  kembali memuaskan diri dengan masakan keluarga. Menunya lontong opor, pecel pondoh, capcay, gurameh asam manis, bothok,...banyak deh!

Pecel Pondoh ini sangat lezat

Kue ultahnya hasil karya kemenakanku yang baru naik kelas 3 SMK. Ia memamerkan contoh karyanya yang belum lama memenangkan lomba membuat kue tingkat Propinsi. Sst... tidak aneh karena ibunya, yaitu adik iparku, punya pabrik roti kecil-kecilan...hihi.

Kue buatan cucu

Adapun di rumah kami di Jogja, keluarga besarku sendiri, maksudnya, aku suamiku dan setengah lusin anakku tambah ibuku dan satu kemenakanku dari pihakku (...hehe 10 orang kan sudah keluarga besar), seringkali bikin acara masak bersama.

Masing-masing punya spesialisasi masakan andalan. Suamiku spesialis bikin mie goreng terlezat di dunia. Sambal goreng kentang super pedas dan opor ayam. Aku suka bikin pepes tahu, ayam goreng, iga bakar, bothok, oblok-oblok dan beberok terong. Si nomer tiga andalannya nasi goreng dan orak-arik telur yang super pedas. Si nomer lima paling pintar membuat telur setengah matang yang sempurna. Dan popcorn buatannya, nyaris selalu matang sempurna.

Kakak pertama, kedua dan ketiga lebih suka membuat kue-kue dam minuman inovasi. Kadang membuat brownis yang sesekali bantat...hehehe. Tapi pancake buat mereka sepertinya terlezat di kampung kami#halah.

Memasak juga tak mengenal waktu. Kadang tengah malam ada yang punya ide...yah dapur menjadi hidup dan rame seperti siang bolong saja.
Yang paling tak terlupakan adalah acara barbeku di halaman belakang. Membakar jagung, roti, sosis dan tentu sate....sambil bercengkerama....duuh rasanya selalu ingin ngumpuul.

Syukuran di halaman belakang

Semoga wangi masakan rumah ini mewariskan juga kehangatan keluarga pada anak-anakku kelak. Amiin.


24 comments:

  1. Wuihh...penuh dengan makanan ya, bikin ngiler banget. Ini kalai bacanya pas siang bolong pasti tambah nge-cess, hihihi :D

    Bunda nggak coba buka catering? #salahfokus

    ReplyDelete
    Replies
    1. pengiin buka catering...tapi ogah cuci piring...

      Delete
  2. terima kasih untuk partisipasinya. Tercatat :)

    ReplyDelete
  3. Uwaaa...baru aja semlm buka puasa sm resep mertua,suami kgn ayam lodho soalnya hehe...q pnasaran sm pecel pondoh mak,baru denger hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enaak deh pokoknya. Pondoh itu seperti nasi uduk tapi dihaluskan dan dicetak

      Delete
  4. kalau aku juga kangen banget sama masakan rumah,,la wong makanannya seperti itu,,masakan di restoran ya kalah jauhhhh,,,

    ReplyDelete
  5. salah baca nih jam segini.. *mupeng di siang hari Ramadhan.. :D

    ReplyDelete
  6. Duh, jadi ngiler sama semua makanannya.
    Kue ultahnya cakeeeeep, jadi pengen :D
    Senang banget ya jadi bagian dari keluarga Mak Ida :)

    ReplyDelete
  7. Pondoh itu yang ada di kelapa kan ya, Mba?

    Seneng ya, masak menjadi hobi sak keluarga. Kalau iris brambang kompak dongs? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. pondoh itu kayak jadah tapi pakai nasi beras. iris brambang ntar nangis barenagn haha

      Delete
  8. kunjungan perdana, salam perkenalan dan selamat menunaikan ibadah puasa. silahkan berkunjung balik ketempat saya, barangkali berminat saya punya banyak vcd pembelajaran untuk anak2, siapa tau anda mempunyai adik,keponakan atau mungkin anak yang masih kecil, vcd ini sangat membantu sekali dalam mengasah kecerdasan dan kemampuan otak anak, serta bagus untuk membangun karakter dan moral anak sejak usia dini, semoga bermanfaat dan mohon maaf bila tdk berkenan, trm kasih ^_^

    ReplyDelete
  9. berkunjung untuk yang pertama kali ,waduh mampir kemari jadi buat ngiler, hehehe,

    ReplyDelete
  10. selalu rindu dengan masakan rumah ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. pastinya Cal-Vin juga rindu masakan mama Lidya

      Delete
  11. terimakasih informasinya. https://garmentjogja.com/konveksi-tas/

    ReplyDelete
  12. terimakasih atas infonya semuga sukses selalu. https://squabumin.com/aturan-konsumsi-madu-untuk-anak-anak/

    ReplyDelete