“Cepet pulang,
pecel pondoh dan bothok sudah matang...”
Itu adalah salah
satu undangan resmi yang biasa dishare di grup BBM Eyang Subandi, keluarga
besar suamiku.
“Tunggu,
jangan dihabisin...lagi otw”
“Ngengehi
bothoke” (disisain bothoknya).
“Sing keri
ra bagian...” (yang belakangan nggak kebagian).
Begitulah
sahut menyahut candaan tentang makanan yang membuat keluarga besar ini terasa
hangat.
Siapapun
pergi kemana atau makan di mana, tak lupa pamer foto makanan dan saling komen.
Demikian
pula akhirnya yang terjadi padaku dan suamiku. Kami menyukai aktifitas dapur
ini.
“Wangi masakan rumah” Istilah ini kudapat dari komik Jepang
yang saya sudah lupa judulnya#ketahuan suka baca komik.
Mengapa saya
suka dengan kalimat ungkapan ini?
Tentu karena
cocok untuk menggambarkan keluargaku yang hobi masak dan kuliner. Hal ini tak
lepas dari warisan keluarga seperti yang pernah kutulis tentang Anak-anak Dapur di sini.
Suamiku
terlahir dari keluarga yang suka memasak. Saya juga. Klop kan. Dan kini kami
jadikan acara memasak dan “wangi masakan
rumah” akan selalu memanggil pulang sejauh manapun anggota keluarga ini pergi.
Saya biasa
memanggil pulang putriku yang belum pulang dengan pesan:
“Pulang kak,
Umi sudah masakin beberok terong nih...”
“Ada sayur
asem lezat...pulang dong...ntar ketinggalan pestanya”
“Horee ...”begitu
biasanya jawabannya dan cukup mempan untuk membuatnya segera pulang.
Setelah
menikah denganku, suamiku masih kerap merindukan masakan ibunya. Jadi ia mengajariku
memasak masakan tradisi keluarganya. Saya jadi ikut suka. Anak-anak juga jadi
suka.
Kemarin ibu
mertua ulang tahun yang ke 80 tanggal 28 Juni. Dikarenakan sudah masuk bulan Ramadhan,
jadi dimajukan tanggal 27. Tentu kami kembali memuaskan diri dengan masakan keluarga.
Menunya lontong opor, pecel pondoh, capcay, gurameh asam manis, bothok,...banyak
deh!
Kue ultahnya hasil karya kemenakanku yang baru naik kelas 3 SMK. Ia memamerkan contoh karyanya yang belum lama memenangkan lomba membuat kue tingkat Propinsi. Sst... tidak aneh karena ibunya, yaitu adik iparku, punya pabrik roti kecil-kecilan...hihi.
Adapun di rumah kami di Jogja, keluarga besarku sendiri, maksudnya, aku suamiku dan setengah lusin anakku tambah ibuku dan satu kemenakanku dari pihakku (...hehe 10 orang kan sudah keluarga besar), seringkali bikin acara masak bersama.
Masing-masing
punya spesialisasi masakan andalan. Suamiku spesialis bikin mie goreng terlezat
di dunia. Sambal goreng kentang super pedas dan opor ayam. Aku suka bikin pepes
tahu, ayam goren g, iga bakar, bothok, oblok-oblok dan beberok terong. Si nomer tiga andalannya nasi goreng dan orak-arik telur yang super pedas. Si nomer lima
paling pintar membuat telur setengah matang yang sempurna. Dan popcorn
buatannya, nyaris selalu matang sempurna.
Kakak pertama,
kedua dan ketiga lebih suka membuat kue-kue dam minuman inovasi. Kadang membuat
brownis yang sesekali bantat...hehehe. Tapi pancake buat mereka sepertinya
terlezat di kampung kami#halah.
Memasak juga
tak mengenal waktu. Kadang tengah malam ada yang punya ide...yah dapur menjadi
hidup dan rame seperti siang bolong saja.
Yang paling
tak terlupakan adalah acara barbeku di halaman belakang. Membakar jagung, roti,
sosis dan tentu sate....sambil bercengkerama....duuh rasanya selalu ingin
ngumpuul.
Syukuran di halaman belakang |
Wuihh...penuh dengan makanan ya, bikin ngiler banget. Ini kalai bacanya pas siang bolong pasti tambah nge-cess, hihihi :D
ReplyDeleteBunda nggak coba buka catering? #salahfokus
pengiin buka catering...tapi ogah cuci piring...
Deleteterima kasih untuk partisipasinya. Tercatat :)
ReplyDeleteAlhamdulillah horee makasih mak
DeleteUwaaa...baru aja semlm buka puasa sm resep mertua,suami kgn ayam lodho soalnya hehe...q pnasaran sm pecel pondoh mak,baru denger hehe
ReplyDeleteEnaak deh pokoknya. Pondoh itu seperti nasi uduk tapi dihaluskan dan dicetak
Deletekalau aku juga kangen banget sama masakan rumah,,la wong makanannya seperti itu,,masakan di restoran ya kalah jauhhhh,,,
ReplyDeleteEmang wangii masakan rumah
Deletesalah baca nih jam segini.. *mupeng di siang hari Ramadhan.. :D
ReplyDeletehihi selamat puasa...selamat laperr
DeleteDuh, jadi ngiler sama semua makanannya.
ReplyDeleteKue ultahnya cakeeeeep, jadi pengen :D
Senang banget ya jadi bagian dari keluarga Mak Ida :)
iya mak Injul.Kelarga besar yang seruu
DeleteWaah enak2 semua :)
ReplyDeletecegluk...ayoo mak silahkan cicip
DeletePondoh itu yang ada di kelapa kan ya, Mba?
ReplyDeleteSeneng ya, masak menjadi hobi sak keluarga. Kalau iris brambang kompak dongs? :)
pondoh itu kayak jadah tapi pakai nasi beras. iris brambang ntar nangis barenagn haha
Deletekunjungan perdana, salam perkenalan dan selamat menunaikan ibadah puasa. silahkan berkunjung balik ketempat saya, barangkali berminat saya punya banyak vcd pembelajaran untuk anak2, siapa tau anda mempunyai adik,keponakan atau mungkin anak yang masih kecil, vcd ini sangat membantu sekali dalam mengasah kecerdasan dan kemampuan otak anak, serta bagus untuk membangun karakter dan moral anak sejak usia dini, semoga bermanfaat dan mohon maaf bila tdk berkenan, trm kasih ^_^
ReplyDeleteoke terimakasih kunjungan dan informasinya.
Deleteberkunjung untuk yang pertama kali ,waduh mampir kemari jadi buat ngiler, hehehe,
ReplyDeletemakasih kunjungannya Riri...selamat mencicip
Deleteselalu rindu dengan masakan rumah ya
ReplyDeletepastinya Cal-Vin juga rindu masakan mama Lidya
Deleteterimakasih informasinya. https://garmentjogja.com/konveksi-tas/
ReplyDeleteterimakasih atas infonya semuga sukses selalu. https://squabumin.com/aturan-konsumsi-madu-untuk-anak-anak/
ReplyDelete