Mengapa saya tulis judul
gelisahnya para istri? Mengapa bukan gelisahnya para suami?
Satu-satunya alasan
adalah karena para istrilah yang curhat padaku. saya menghindari menerima
curhatnya para suami. Kalau ada lelaki yang akan konsul, sedapat mungkin saya
arahkan untuk menemui suami saya.
Namanya menghindarkan fitnah saja. Hati-hati.
Namanya menghindarkan fitnah saja. Hati-hati.
Mengapa banyak istri
yang gelisah?
Seringkali karena mereka adalah perempuan cerdas yang menginginkan banyak pencapaian dalam keluarga. Mereka adalah perempuan perfect yang menginginkan melakukan yang terbaik untuk keluarga.
Seringkali karena mereka adalah perempuan cerdas yang menginginkan banyak pencapaian dalam keluarga. Mereka adalah perempuan perfect yang menginginkan melakukan yang terbaik untuk keluarga.
Namun yang terjadi
kurang mendukung. ada suami yang tidak seiring sejalan. Ada suami yang kurang
respon, kurang tanggap atau terkesan mengalir saja. Bahkan ada suami yang
terkesan "masa bodoh".
'Kesan' ya, karena saya
hanya dapat laporan dari sudut pandang istri. Kenyataannya tidak semua
sebagaimana 'kesan' yang ditangkap istri.
Ketika pihak suami
saya kroscek, ternyata mereka sebenarnya juga peduli. hanya saja ekspresinya
yang berbeda dengan istri.
Bahasa komunikasi
laki-laki dan perempuan memang berbeda. Seorang suami mengaku bahwa ia sangat
mengerti istrinya gelisah dengan kenyataan hidup mereka, namun ia tak tahu
harus berbuat apa. Kalau diladeni dengan dialog yang terjadi adalah sama-sama
emosi dan tidak menemui solusi. Maka ia merasa lebih baik berdiam diri dan
menunggu waktu yang tepat.
Ada istri yang merasa
pernikahannya di ujung tanduk. Suami yang dikroscek menjawab mereka baik-baik
saja dan istrinya saja yang berlebihan memaknai.
Entahlah.
Entahlah.
Saya hanya menarik
sedikit kesimpulan bahwa ambang stress lelaki dan perempuan berbeda. Ekspresi
pengelolaan masalah antara lelaki perempuan juga berbeda. Dan yang lebih lagi,
cara menimbang masalah juga berbeda.
Sesungguhnya setiap
pasangan memang harus menemukan 'ramuan unik' cara komunikasi mereka. Tidak ada
pasangan yang serupa, semua individu itu unik. maka, berjihadlah untuk
menyatukan, melakukan penyesuaian dalam hubungan suami istri. Berjuanglah
menemukan pola komunikasi yang tepat.
Resep dari orang lain
hanyalah wawasan, adapun aplikasinya mereka harus menemukan dan merumuskan
sendiri.
Kepada para istri, saya
hanya nasehatkan untuk menimbang sebelum curhat kepada orang lain. Dahulukan
bicara dengan suami sebelum bicara dengan orang lain. Dan curhatlah hanya
kepada orang yang tepat dan bisa membantu solusi.
Kepada para suami saya
nasehatkan: Dengarkanlah istri anda. Jika anda mendengarkannya, ia tidak
membutuhkan telinga orang lain untuk keluh kesahnya. peluklah istri anda setiap
hari, untuk meluruhkan semua emosinya.
Jadilah suami pelindung,
peluruh keresahan dan penghadir sakinah kepada istri. Sesungguhnya dengan
pertolongan Allah, andalah yang semestinya bisa menyembuhkan gelisah istri.
Jangan tunggu orang lain
yang mensakinahkan pasangan anda.
Insyaallah, suami akan membimbingmu menuju surga... #amin
ReplyDeleteamiin, terimakasih komen pertama mas Adi. Para istri butuh diyakinkan itu
DeleteMamak, mohon maaf sebelumnya, hanya mau koreksi sedikit susunan katanya, takutnya ada yg salah mengartikan.
ReplyDelete"Ketika beberapa suami saya kroscek,"-> " Ketika saya kroscek ke suami-suami mereka.
Mohon maaf sebelumnya, bukan bermaksud apa2, Mak.
Artikelnya menarik, Mak. Ternyata memang suami istri harus membangun komunikasi dua arah yg baik ya, supaya tercipta keluarga yang harmonis.
oke makasih mak mak...masukannya sip
ReplyDeleteHarus ada kerja keras dan ikhlas utk sebuah keluarga sakinah ya mak Ida...
ReplyDeleteDan, selalu curhat ke ALLAH... Tengkiuuu postingannya mak. Sangat nambah wawasan dan stok sabar para istri :)
alhamdulillah makasih mak nurul
DeleteTulisannya menarik sekali mba...
ReplyDeletetenyata tidak hanya satu dua ya yang merasa gelisah, memang selanjutnya suami perlu meyakinkan kepada istri yaaa...kalau tidak diyakinkan, biasanya terjadinya salah paham :)
iya bener banget...keyakinan bahwa ia dicintai dan diperhatikan penting bagi istri
DeleteIya menggarisbawahi yg ditulis mak ida "Kepada para istri, saya hanya nasehatkan untuk menimbang sebelum curhat kepada orang lain. Dahulukan bicara dengan suami sebelum bicara dengan orang lain. Dan curhatlah hanya kepada orang yang tepat dan bisa membantu solusi." , inilah yg sering saya temui, curhat dg org lain yg memang bukan ahlinya, nanti salah2 malah bisa menjerumuskan.
ReplyDelete"peluklah istri anda setiap hari, untuk meluruhkan semua emosinya." Ih, bener banget. It's my boy. Pulang kerja, habis sholat, mau tidur, bangun tidur, pas masak didapur. Aih2,,pasti si istri akan merasa tentram, No one like u deh hehehe (gitu yg aka istri katakan ke suami)
siip mak ayo tinggal praktek
Deletesemoga istri saya tidak gelisah
ReplyDeletehttp://myjavalamp.blogspot.com
amiin iya pak
DeleteWah..terima kasih nasihatnya, Mak.. Alhamdulillah, saya termasuk istri yg suka curhat sama suami. Suami bagi saya adalah teman curhat dan tempat bermanja yang pertama di dunia ini..hehe..
ReplyDeletewaah seneng banget ya bisa bersahabat dengan suami
Deletebersyukur kalau istri gelisah dan suami hadir untuk menenenangkan kegelisahannya...
ReplyDeletesyukur banget coz ada saja suami yang kurang ngeh kebutuhan psikologis istri. makasih ya udah mampir
DeleteNasihat yang bagus umi....
ReplyDeletealhamdulillah matur nuwun pak Edi
Deletepasti dirimu ini teman curhat yg mengasyikkkan ya mak...
ReplyDeletesyukurlah mereka datang pada orang yg pas.., coba kalau datang curhat sama orang yg suka ngomporin ..., runyam deh
hehe makasih mak monda. jadi teman curhat itu beraat.
DeleteAlhamdulillah, masih suka ngobrol sama suami, minimal saat naik motor, mobil di perjalanan, atau sesekali makan berdua atau nonton film di bioskop :D
ReplyDeletemak injul insya allah perempuan cerdas yang luar biasa....saya bersyukur kenal mak injul
Delete*kemudian ndusel ke suami* T___T
ReplyDeletetertohok banget sama tulisannya... Hiks.
hihi trus ndusel :D mak Carra ada-ada saja
DeleteDari awal suami memang udah bilang kalau aku harus sering curhat sama dia kalau ada apa2. Kebetulan suamiku peka, jd kalau wajahku terlihat muram aja udah ditanya duluan kenapa :D
ReplyDeleteharusnya Enny ga bilang di sini :P
Deletenanti ketahuan dong iska sukanya dicurhatin, hehe
kok iska malah ikutan komen di sini :D
Deletehahaha...btw alhamdulillah
Deletemakasih nasehatnya mak,,,,
ReplyDeleteSama-sama mak Dwi.makasih sudah berkunjung
Delete