Oleh : Ida Nur Laila
Halaman
belakang kami cukup luas. kami hiasi dengan aneka tanaman bunga. Aneka macam
bunga tumbuh subur berbunga warna warni. Ada yang kuning, ungu, merah, oranye
dan putih. Nampak indah saat musim bunga mekar. Ada yang berbunga sepanjang
tahun.
Kami
tanami dengan tanaman pangan seperti pandah hijau beraroma semerbak wangi.
Tanaman cabe dengan daun lebat dan buah cabe yang kemerahan ranum. Aneka
empon-empon seperti kunyit, laos dan kencur.
Kami
tanami dengan pohon buah-buahan, mangga, pepaya dan jeruk. Diantara yang
berbuah cukup lebat adalah pohon mangga.
Dahan dan rantingnya rimbun menjulur, walaupun belum ada 5 tahun kami
menanamnya. Buah mangga bergelantungan
di ujung ranting.
Hamparan
rumput hijau tumbuh disela-sela jalur jalan kaki yang sengaja kita buat untuk
fungsi dan keindahan. Dalam kolam, ikan
koi berukuran besar berenang-renang
riang. Jika senja menjelang, cahaya kuning dan langit lembayung seolah
menyempurnakan limpahan keindahan.
Setiap
pagi dan sore, ibu menyirami dan merawat halaman belakang. Menikmati
aktivitasnya, ibuku sering mengatakan:
“Beginikah
gambaran surga, taman yang indah dan buah-buahan yang menjulur dapat kita
sentuh...”
Aku
tersenyum membayangkan semua itu. Ibuku yang penuh penghayatan. Subhanallah,
hatinya senantiasa terkait dengan surga.
Maka
dalam hati aku bertanya : Apakah aku selalu menghubungkan surga ketika
menikmati keindahan dengan mataku ? Allah karuniakan nikmat mata,
nikmat alam sekitar, adakah aku bersyukur
dan termotivasi untuk melihat yang lebih indah di surganya nanti?
No comments:
Post a Comment