Saat menghadapi
hari-hari penting, saya terbiasa menghidupkan alarm HP, sebagai pengingat agar
tidak bangun kesiangan. Sekalipun sugesti doa tetap kulakukan sebelum terlelap
dengan melihat jam dan mohon pada Allah untuk dapat terjaga pada waktu yang
kubutuhkan. Kukira demikian pula sebagian besar orang lain lakukan.
Namun
kali ini saya ingin menulis tentang alarm hati.
Tiap
kita memiliki hati yang dikatakan sebagai sebongkah darah, penentu baik
tidaknya seluruh jasad. Mengapa tidak
kita jadikan hati nurani sebagai
alarm penjaga kebaikan diri...
Jika
telaten mengasah sensitifitas jiwa, semoga Allah mentaqdirkan kita memiliki
kemahiran untuk segera mengenali saat diri akan tergelincir atau keimanan
ternodai.
Tak
perlu penjaga berupa undang-undang, mata CCTV, pengawas, atau Polisi, lantaran
penjaga sesungguhnya adalah nurani.
Nurani
bersih yang selalu membersamai diri, kemanapun kita pergi.
Aktivitas
apapun yang kita lakukan, kapanpun dan
bersama siapapun kita berkongsi.
Rasulullah
Saw. Pernah bersabda:
"Apakah
engkau datang untuk bertanya tentang kebaikan?"
Wabishah
bin Ma'bad ra. menjawab : "Benar!"
Rasulullah
Saw. bersabda:
"Mintalah
fatwa dari hatimu. Kebaikan itu adalah apa-apa yang tenteram jiwa padanya
dan tenteram pula hatinya. Dan dosa itu adalah apa-apa yang
syak dalam jiwa dan ragu-ragu dalam hati, walaupun
orang-orang memberikan fatwa padamu dan mereka
membenarkannya."
(HR.
Ahmad bin Hambal Ad Darimi)
Tentu
nurani yang murni dalam naungan cahaya Ilahi yang bisa dimintai fatwa.
Bagi
mereka yang terbiasa menyimpang, senantiasa berkubang dalam
kesesatan dan kemaksiatan, sesungguhnya telah kotor hatinya. Dan
tidak akan ditemui dari dirinya kecuali rasa sedih dan duka. Sekalipun
tertunda di kemudian hari. Harga itu tetap akan dibayar oleh taqdir.
Setiap
kita pasti pernah mengalami dilema. Saat diri bertanya-tanya, apakah tepat apa
yang aku lakukan ? Apakah benar pilihanku ? Apakah lurus jalanku ?
Saat
itu, merenunglah sejenak, dan bertanya pada hatimu.
Jadi, saat
ini apakah hatimu merestui segala
sepak terjangmu itu?
Tanyakan
pada hatimu sebelum orang lain yang mengenali penyimpanganmu.
Ya Allah
berilah kami sensitifitas hati, untuk mengenali setiap berkas CahayaMu
Ringankan
kami untuk mengikutinya
Dan berilah
kami sensitifitas hati untuk mengenali setiap kegelapan
Dan berilah
kami kekuatan untuk menjauhinya
Amin
Mari
hidupkan alarm hati dalam diri kita
Dalam diri
orang-orang tercinta
Terutama anak-anak
kita
(Pesan ini
juga untuk para pejabat dan politisi)
Baca juga :
Pain
Alarm hati memang perlu ada di setiap insan,,,
ReplyDeleteya mak perlu bangeet
Deleteaminnn ya rabb...
ReplyDeletetengkiu kunjungannya mak
DeleteSelalu mengoreksi diri ya bu ..
ReplyDeleteSiap mak dey
DeleteAmiiiin YRA....
ReplyDeletesemoga saya pun bisa mulai belajar mengaktifkan alarm hati *mode on*.....:)
yuuk saling mendoakan mak
DeleteAyuuk hidupkan alarm hati mak ida...makasih yaaa
ReplyDeleteya mak agar Indonesia damai sejahtera
Deleteamiin, semoga pesannya bisa smpai ke pejabat hehe...
ReplyDeleteapa pejabat sempat ngeblog ya?
DeleteAlhamdulillaah hati selalu setia mendampingi sepak terjang saya, Bu.
ReplyDeleteKalau ada yang janggal, ia pun seperti mengingatkan. . . :)
alhamdulillah Idah...terus hidupkan ya
DeleteAlarm hati saya masih kedap-kedip nih mak :p
ReplyDeleteMudah-mudahan Allah menguatkan hati kita ya mak, aamiin.
Amiin yuuk batrenya di charge
Delete