Entah
mengapa akhir-akhir ini saya banyak melihat orang-orang yang berada pada
situasi yang sulit.
Misal seorang
teman yang mengidap kanker payudara, sedang dalam terapi justru hamil. Jadi dia
harus memilih untuk melanjutkan terapi kanker atau mempertahankan kehamilan dan
menghentikan terapinya dulu. Berat ya.
Ibu Mertuaku sakit |
Ada lagi
teman yang punya banyak putra dan tetap memilih tidak punya pembantu demi
menjaga hati ibundanya. Kalau punya pembantu sering tidak cocok dengan
ibundanya.
So, teman
ini jumpalitan mengurus 6 anak, yang sulung baru kelas 6 SD, dan beliau dalam
keadaan hamil. Pilihan yang tidak mudah bagi orang lain. Tapi baginya mudah
memilih sebagai anak yang berbakti. Menjalaninya yang berat...
Kadang situasi
sulitnya bukan dalam dua pilihan. Tapi keadaan yang berat untuk diperbaiki.
Misal, salah
satu karyawan saya yang istrinya juga mengidap kanker. Sudah terapi sekian lama
hingga ke Jakarta dan entah menghabiskan uang berapa. Selama sepuluh tahun
terakhir pejuangannya kadang menunjukkan kemajuan yang baik.
Akhir-akhir
ini kondisinya memberat dan dokter angkat tangan. Pada awalnya karyawan saya
ini terpukul mengetahui vonis dokter. Istrinya tidak diberitahu situasi sulit
itu hingga kini. Herannya ia sekarang sudah bisa menerima keadaan, buktinya
hari Ahad kemarin malah pergi bersepeda santai dengan rombongan kampung....
Pekan
kemarin saya juga menengok ibunda teman yang opname karena struk. Ibundanya
telah bercerai dengan bapaknya, hidup sendirian saja. Setelah masuk rumah
sakit, teman saya ini bergantian dengan kakaknya menunggui. Padahal teman ini
juga punya pasien yang berat dua orang di rumahnya. Ayahnya yang sakit tua dan
anaknya juga sakit.
Sebagai
seorang PNS, pagi ia masuk kerja, siang hingga maghrib menunggui ibunya dan
malam baru pulang mengurus pasiennya yang di rumah. Luar biasa ya
pengorbanannya.
Menyaksikan orang tua
yang sakit tak berdaya, sungguh selalu kudoakan untuk mereka diringankan
penderitaannya. Dan aku berdoa agar dipanjangkan umurku dalam kesehatan dan
keberkahan, amiin.
Kukira kesulitanku
tak ada apa-apa dibandingkan dengan contoh di atas.
Dua hari
yang lalu tenaga pocokan embak yang biasa membantu di rumah menyatakan rehat
untuk sementara. Alasannya anaknya rewel, memang usianya baru 4 tahun, dan
menganggu saat ia bekerja.
Yah aku
melihat sendiri bagaimana anak ini setiap hari ikut mamaknya bekerja di
rumahku. Kadang memberantakin mainan Revo dan mamaknya jadi marah-marah. Ibuku
jadi juga marah karena ulah si kecil ini.
Pernah saya
sedang live siaran di sebuah radio, sengaja saya pilih jam semua anakku
sekolah, jam 08.00-10.00 pagi. Eh si anak kecil ini malah nangis teriak-teriak
bertengkar juga dengan mamaknya karena ia memberantakkan sampah yang sudah
dikumpulin mamaknya...hadeuh.
Terlalu
banyak ulahnya untuk diceritakan. Singkat cerita pembantuku merasa tidak enak
hati atas semua kerewelan dan meminta istirahat sampai si anak sekolah, nanti
bulan Juli, dan dia akan kembali bekerja.
Bagaimana jawabanku?
Ya , kukira
ini adalah jawaban doa-doaku saat ada masalah. Aku hanya mohon solusi dari Allah
dan yakin pasti ada jalannya. Mungkin ini salah satu jalan itu.
Hanya saja...tentu
kami menjadi lebih capek...
Situasi
darurat ini saya sampaikan dalam rapat keluarga informal dengan anak-anak.
Kesimpulan sementara semua terlibat dalam urusan rumah tangga. Saya tetap
memasak. Si sulung mencuci dan menyeterika seragam adiknya. Seterikaan bapaknya
dilondrikan saja. Ada yang sanggup menyapu lantai, ada yang mencuci perkakas
dapur. Menyapu halaman belakang dll. Sungguh setiap hal ada sisi baiknya karena
anak-anak menjadi lebih bertanggungjawab.
Sementara
ini berjalan baik karena alhamdulillah si nomer 1, 3 dan 4 sudah agak longgar
tidak ujian.
Btw saya
masih gamang membayangkan jika saya tinggal ke luar kota selama beberapa hari.
Dalam waktu dekat saya harus ke Cilacap, lalu ke Bandung...
Hmm saya tetap
mencari pengganti sementara si embak dan terus bertawakal saja kepada Allah. Semoga
situasi ini segera membaik.
Hidup hanya
lingkaran dari kegembiraan, kesedihan, kelapangan dan kesempitan. Setiap situasi
akan membawa dampak. Positif atau negatif, tergantung bagaimana kita
mensikapinya.
Ingat saja
pesan Rasulullah yang dinyanyikan oleh tim nasyid Arraihan dari negeri Jiran. Manfaatkan
5 kesempatan sebelum datang 5 hal....
Ingat 5
perkara sebelum 5 perkara:
Sehat
sebelum sakit
Muda sebelum
tua
Lapang sebelum
sempit
Kaya sebelum
miskin
Hidup
sebelum mati.
Jika kita
sedang dalam kesulitan maka mari memiliki 3 sikap mental yang akan mengentaskan
kita.
Pertama,
positif thinking. Bahwa setelah kesulitan ada kemudahan. Bahkan Allah sediakan
dua kemudahan untuk satu kesulitan yang sama.
Jadi katakan
saja I am ok. So, every thing is ok.
Kedua, positif
acting. Teruslah berusaha.Teruslah berbuat baik. Jangan pernah berhenti. Karena
itu yang akan mengangkat roda hingga kita berada di atas.
Ketiga positif
hoping. Berharaplah hanya pada Allah. Bermohonlah jalan keluar pada Allah dengan
doa dan ketaqwaan. Insya Allah akan ada jalan keluar terbaik. Kita hanya perlu
bersabar, dan bertawakal.
Hmm apakah
anda dapat mengambil pelajaran dari curhatan ini?
aduh... ceritanya bikin aku gakuat senam di atas keyped u,u *ambiltisu*
ReplyDeletepostingannya bikin hidup tambah semangat. kata bang Bondan "Coz everything gonna be OK" :)
jangan nangis mak...hiks...hiks...
DeleteBetul mbak, setiap kesulitan itu pasti ada kemudahan, habis gelap terbitlah terang. ia gak? :)
ReplyDeletetul banget, badai pasti berlalu
DeleteBegitulah Mak, setiap hidup itu adalah pilihan...
ReplyDeleteUntuk situasi keluarga Mak yg sekarang, InsyaAllah akan berjalan baik2 saja... :) dulupun saya dan adik2 bahu membahu untuk urusan "pekerjaan rumah".. alhamdulillah sekarang kami tidak canggung untuk memegang apapun pekerjaan rumah itu.. lagi kalau anak nanti ngekos ini sangat membantu mereka untuk mandiri, kerja keras, ga mudah putus asa, kreatif, dan berhemat... :)
siip mak...alhamdulillah
Deletebener, mak. hidup hanya pergiliran kesempatan yang pastinya berbeda pada setiap orang. kadang pas kena musibah, kadang pas dapet kebahagiaan. semoga selalu mendapat jawaban dari masalah2 yang ada ya
ReplyDeleteamiin, semoga ila juga selalu bertemu jalan keluar menghadapi kehidupan.
DeleteGak mau ngebayangin riweuuhnya. Hihihi. Tetap bepikir positif supaya biaa menikmati kesemua aktivitas ya, Bu.
ReplyDeleteSemoga cpet dapat rewang, ya.
idah...gak usah dibayangin...sini bantuin sajah...
DeleteMbak Ida, tulisannya mengingatkan saya , pernah mengalami rewang yg tiba-tiba minta keluar, tapi banyak hikmah di belakangnya ...dinikmati aja hiii hiii
ReplyDeleteiya mak, semoga ketemu rewang yang jodo ya...
Delete