Memang perlu
kesabaran saat kita membutuhkan sesuatu. Jangan selalu berharap instan. Seringkali
yang instan itu kurang baik.
Makanan instan misalnya, biasanya telah melewati berbagai proses yang menyebabkan kurang optimal dalam kandungan gizi. Apalagi jika sudah instan masih awetan. Waah tentu sudah dicampur berbagai zat pengawet, perasa , pewarna...
Eh kok ngelantur. Ini ceritanya saya sedang mengantri periksa dokter spesialis jantung yang terkenal.
Makanan instan misalnya, biasanya telah melewati berbagai proses yang menyebabkan kurang optimal dalam kandungan gizi. Apalagi jika sudah instan masih awetan. Waah tentu sudah dicampur berbagai zat pengawet, perasa , pewarna...
Eh kok ngelantur. Ini ceritanya saya sedang mengantri periksa dokter spesialis jantung yang terkenal.
Jadi jika
anda sedang mengantri dan diuji kesabarannya maka saatnya menikmati. Bawalah
buku bacaan, untuk yang suka membaca. Laptop, tablet atau ipad untuk yang suka
menulis atau ngenet. Mungkin notes dan pulpen juga bermanfaat.
Sering saya perhatian orang yang menghabiskan waktu menunggu dengan sibuk berhp ria. Kadang saya juga melakukan. Karena sempatnya menghapus sms atau menjawab beberapa pertanyaan konsultasi justu saat menunggu.
Jadi menunggu, bagi saya kadang justu menyenangkan. Banyak tulisan yang terlahir saat menunggu. Banyak ide yang bisa tertuang saat menunggu. Banyak sms dsb yang terjawab sàat menunggu.
Yaah namun baik juga tidak sering-sering menunggu.
Sering saya perhatian orang yang menghabiskan waktu menunggu dengan sibuk berhp ria. Kadang saya juga melakukan. Karena sempatnya menghapus sms atau menjawab beberapa pertanyaan konsultasi justu saat menunggu.
Jadi menunggu, bagi saya kadang justu menyenangkan. Banyak tulisan yang terlahir saat menunggu. Banyak ide yang bisa tertuang saat menunggu. Banyak sms dsb yang terjawab sàat menunggu.
Yaah namun baik juga tidak sering-sering menunggu.
Kadang saya juga merasa aneh. Saat mendaftar dapat no kecil. Eh kirain begitu datang esoknya akan didahulukan. Ternyata tidak. Petugas tetap memanggil sesuai nomer antrian.
Hmmm gak apa-apa juga. Melihat teman antrian yang rata-rata nenek-nenek dan kakek-kakek yang memakai kursi roda, atau jalan saja harus dituntun. Maka tak apa bagiku duduk manis. Mengetik dan berbagi cerita dengan sesama pasien.
Apa yang anda lakukan saat mengantri?
Suatu hari
menjelang Ramadhan tahun 2013.
Alhamdulillah
kini sudah putus hubungan dengan antrian dokter tersebut.
Betul sekali. Kesabaran itu perlu, kapan saja da di mana saja.
ReplyDeleteJuga rasa syukur prlu selalu diucapkan atas karunia Allah yang tak terhingga.
Salam hangat dari Surabaya
inggih pakdhe.Semoga bisa seperti pakdhe menjadi orang yang pintar bersyukur
DeleteDulu, saya harus mengantri berjam-jam tuk konsultasi dengan dokter kandungan. Poli nya dekat dengan poli paru, poli penyakit dalam, poli anak. Hikmahnya, saya banyak bersyukur pada Alloh karena tidak di berikan ujian sakit seperti pasien-pasien yang mau berobat. Saya doakan juga mereka supaya lekas sembuh. Banyak hikmah yang bisa di ambil ;)
ReplyDeletejadi tambah bersyukur ya
DeleteIyaaak, ketika mengantri itulah, jadi ngerti berapa tingkat kesabaran kitaaa..hehheee, aku ngantri ke dokter Obgyn bawanya makanan bu Idaa
ReplyDeleteenak dong sambil nyamil
DeleteAllhamdulillah gak pernah sampai anri berjam-jam. Biasanya kami datang sesuai nomor urut
ReplyDeletesipp itu manajemennya bagus
Deletekalo lagi mengantri, biasanya paling suka saya perhatiin orang.
ReplyDeleteentah perhatiin dalam bidang fashionnya, dalam bidang hubungan orang itu dengan orang dekatnya, tingkah lakunya... atau apapun juga.
perhatiin orang dari jauh tanpa sepengathuannya, kadang bisa membuat kita berpikir lho....
berpikir dan berintropeksi
pengamat sosial nih...
Delete