“Bu Ida
cemburu enggak dengan penggemar ...? Pastilah pak Cah banyak penggemar...”
Begitu
beberapa kali pertanyaan terlontar untukku. Yah dengan hobi suamiku update
status dan kisah-kisah romantisme berkeluarga, pastilah membuat banyak orang
termehek-mehek.
Hmm cemburu?
Ya pernah sih. Tapi kalau sekarang enggak lagi. Kenapa enggak?
Itu proses
yang panjang. Proses kami menemukan chemistry
dalam pola hubungan kami. Sekarang yang ada adalah saling percaya. Saya
percaya bahwa suamiku orang yang lurus dan setia. Mencintaiku dengan sepenuh
hati dan itu sudah dibuktikan dengan bukunya Bahagiakan Diri Dengan Satu Istri. Buku yang jadi favorit ibu-ibu.
Yah
sekalipun terkadang yang namanya penggemar itu ngelunjak juga. Gimana enggak ngelunjak,
mereka SMS dengan bahasa yang sok akrab. Curhat-curhat masalah yang enggak
penting, bahkan terang-terang mengajak kencan.
Keterlaluan
ya.
Loh kok saya
tahu?
Iya dong,
kan suamiku enggak pernah keberatan untuk saya buka-buka hpnya. Lihat SMS, WA,
Line. twitter, fb atau emailnya. Semua saya tahu pasword dan akunnya. Kalau toh saya enggak buka-buka, beliau kadang
menunjukkan sendiri pesan-pesan keterlaluan itu pada saya.
Ada juga
ibu-ibu atau embak-embak yang mau konsul, maunya dengan suamiku. Tidak mau
denganku haha...Kalau udah keterlaluan, suamiku tetep saja melempar ke saya.
Yang mau konsul ini kalau beritikad baik, pasti tetap mau, yang enggak
berarti...tafsirkan sendiri.
Trus
bagaimana resep untuk bisa saling tercaya dan menemukan chemistry?
Saya bagi
deh, barangkali ada manfaatnya.
1. Pastikan anda berdua selalu
memperbaiki keimanan dan ketaqwaan dengan melakukan pembinaan diri. Pergi
pengajian, atau punya kelompok pengajian. Ngaji ini adalah bagian penting untuk
saling menjaga dan menemukan komunitas yang baik. Ngaji juga bagian dari selalu
mengingatkan pada visi ke syurga.
2. Memiliki kesepakatan dan kesepahaman
untuk saling terbuka. Tak ada yang ditutupi dalam pergaulan kita. Pasangan kita
boleh dan wajib tahu teman-teman kita. Demikian pula sebaliknya. Itu mengurangi
peluang salah faham dan ketergelinciran. Demikian pula terbuka untuk saling
tahu interaksi melalui dumay. Gak perlu sembunyikan tuh gadget, atau
repot-repot menghapus chatingan.
3. Sama-sama sadar untuk menjaga
interaksi dan saling dukung. Menjaga diri dengan etika interaksi yang Islami
dengan orang lain yang bukan mahram. Jika ada perempuan mendekat curhat pada
suami, suami harus mengalihkan ke istri dan sebaliknya. Jangan mumpung yang
mendekat dan yang curhat cantik, maka diurus sendiri oleh sang suami. Bisa bahahahahaya deh. Atau sebaliknya pada
si istri. Tentang etika interaksi ini ada di sini.
4. Sering mengobrol antara suami istri
untuk lebih mengenal karakter, saling memahami harapan dan membangun mimpi
bersama. Sehingga berjalan seiring tanpa ketimpangan atau jurang. Jadikan
pasangan teman diskusi yang asyik. Jangan sampai orang lain lebih mengasyikkan
bagi pasangan kita.
5. Jika ada sandungan, saling berterus
terang dan menghadapi dalam fihak yang sama. Perlu ketulusan dan kejujuran
menghadapi fihak ketiga agar tidak menyulut masalah dalam keluarga.
6. Saat hadir rasa cemburu, cemburulah
dengan elegan. Jika anda perempuan, cemburulah dengan cantik. Wah seperti apa sih?
Yang anggunlah, jangan norak yang merendahkan diri sendiri. Tak perlu kita
melabrak, mengumpat, berkata kotor, kalap dll. Tetap tenang, instrospeksi,
perbaiki diri, dan bersikap yang mulia.
7. Selalu doakan pasangan anda agar
istiqomah dan selalu dalam petunjuk Allah. Jauh dari godaan baik jin maupun
manusia.
Ah tujuh
saja ya. Anda boleh menambahkannya sendiri.
Tahun
kemarin suamiku meluncurkan buku yang berjudul Wonderful Husband. Tentu saja
penggemarnya makin banyak dari kalangan ibu-ibu. Biar saja, toh rejekinya
mengalir ke saya juga. Alhamdulillah.
Btw tanggal 14
November, hanya satu hari berselang setelah kabar musibah rampok itu, kami
mendapat kabar gembira. Suamiku terpilih menjadi people choice dalam ajang keren Kompasianival 2014.
Alhamdulillah lagi.
Selamat buat
suamiku, lelaki baik hati pendamping hidupku. Setidaknya dari ajang ini saya
jadi yakin, penggemarnya bukan hanya dari kalangan ibu-ibu.
Hehe.
wah beruntung ibu ida ya , tips nya sangat bermanfaat bu.
ReplyDeleteMakasih kunjungannya lapak Mudan.
Deleteartikel yang menarik dan cocok buat publik figur neh,,,... biar pasangan tidak jealous...
ReplyDeleteharus saling menjaga demi keutuhan cinta ya
Deletewah keren bu ustadzah saya habis kena sindrom beginian alhamdulillah sama Allah di sasarin ke blognya bu ustadzah mksih ya bu mantap...
ReplyDeletewaah banyak penggemar nih mas
DeleteSelamat ya mak, atas terpilihnya suami dalam ajang Kompasianival 2014 :)
ReplyDeletemakasih mak kania. Berkat doa dan dukungan semua teman.
DeleteMak Ida .... ikutan GA saya yuk. DLnya besok tapi bisa postingan yang sudah pernah dibuat, tinggal diset tanggalnya
ReplyDeletehttp://www.mugniar.com/2014/10/giveaway-istri-yang-baik.html
Tulisan mak Ida banyak yang memenuhi tema GA saya :)
Oya selamat atas terpilihnya Bapak di ajang Kompasianival. Moga sukses :)
okee in sya Allah
Deleteternyata udah telat mak hiks
DeleteSubhanalloh..Bu Ida,tips yang bermanfaat tentunya buat para istri.Dulu saya tahu Pak Cah & Bu Ida juga dari guru ngaji saya.Alhamdulillah beberapa buku ibu sudah saya "lahap".. he he.. btw "Buku Bahagia dengan satu istri" belum punya .Maklum jauh dirantau...
ReplyDeleteSalam ukhwah buat ibu sekeluarga ^_^
Salam kembali pak Agus. senang jumpa di dumay
DeleteAduuh.. maaf Bu Ida.Kami bukan dari Dumay...malah belum pernah jumpa Bu ida dan pak Cah...biasanya yang nulis diblog, saya (istri pak Gustiandi) .
DeleteSejak "dikenalkan" oleh guru ngaji saya dengan buku-buku bu Ida & pak Cah,alhamdulillah semakin tercerahkan dengan ilmu dan tulisan didalamnya.
Alhamdulillah sampai sekarang kami sdg merantau di negeri Kompeni ^_^
Congrat pak Cahyadi, rejeki juga untuk mak ida. ahhh ciumm deh buat emak ini yang selalu bikin ademm,, mak nyess gituh ^_^ .. soalnya barusan tadi pagi saya cerita ke suami, kalau saya mimpiin suami yg sedang digoda ama cewek lain. Alhamdulillah masih mimpi, tapi jadi peringatan buat saya. Soalnya kan banyak mahasiswa yg bimbingan dg suamih hihihi... ya introspeksi diri dan selalu percaya bahwa suami selalu lurus dalam hal beginian, doakan ya mak semoga keluarga kami selalu dalam lindungan ALLAH SWT :)
ReplyDeletesama-sama mak...makasih udah sayang aku hehe
DeleteMb Ida, saya salah satu penggemar tulisannya Ust. Cah juga.
ReplyDeletePenggemar tulisan Mb Ida juga kok :)
hehe...banyak nih penggemar rahasia
Delete