Bunda,
tiba-tiba saja kita tersentak oleh kasus pelecehan seksual yang dialami oleh
seorang siswa TK di sebuah Sekolah Internasional. Miris dan geram mendengar bagaimana
siswa yang baru berusia 5 tahun ini menderita akibat serangan pelecehan itu.
Sebenarnya
gimana sih, cara melindungi anak-anak dari predator pedophilia yang bahkan mungkin ada di
sekitar kita. Predator yang mungkin justru orang-orang yang seharusnya
memberikan perlindungan?
Kita tidak
cukup hanya mengeluh, mengutuk atau mengisolasi anak-anak agar tidak bergaul
dengan lingkungan. Tidak mungkin bukan?
Anak kita
butuh belajar bersosialisasi dan mereka juga harus belajar tangguh menghadapi
hidup.
Pertanyaannya
adalah: sudahkan kita membekali mereka dengan pengetahuan yang memadai sejalan
dengan usia dan perkembangan mereka?
Sebagai
orang tua, kadang mengalir saja kemana
arus hidup ini membawa perkembangan anak-anak kita. Berbaik sangka bahwa
segala sesuatu akan berjalan baik-baik saja sebagaimana seharusnya. Hingga
lengah untuk mempersiapkan kejadian buruk yang tak terduga.
Yaah seperti
yang dialami adik kita di atas dan mungkin juga dialami anak-anak lain yang tak diekspos oleh media.
Pendidikan
seksual sejak dini, adalah salah satu cara preventif agar anak punya patokan. Punya
pemahaman kapan saat harus berkata tidak
untuk sesuatu yang tidak senonoh. Karena tak selamanya kita ada di samping anak.
Mereka juga memiliki kehidupan yang harus mereka perjuangkan sejak sekarang.
Tentang pendidikan
seksual untuk anak usia 0-7 tahun, pernah saya tulis di sini.
Adapun untuk
usia 7-14 tahun, bisa disimak di sini.
Saya
mengulas bagaimana orang tua menerapkan mulai dari kehidupan keluarga. Mencontohkan
aplikasinya dan mendialogkan pemahamannya. Untuk memudahkan telah saya kupas sesuai
terminal usia 7-10 tahun dan 10-14 tahun.
Target akhir masa ini adalah:
1.
Anak memahami
hakikat baligh
2.
Anak memahami dan
melaksanakan kewajiban syar’i seperti bersuci, sholat, zakat, puasa,
menundukkan pandangan dan menutup aurat.
3.
Anak memahami dan
mempraktekkan adab-adab Islami dalam pergaulan.
Revo dan Bintang sohibnya |
Semoga kita dimudahkan membersamai
anak selama masa remaja di dunia modern ini. Sesekali mintalah ijin untuk
meneliti isi hp, BB, laptop atau tablet milik anak kita. Sebagai bagian dari
tanggung jawab orang tua.
Saya ulas juga tentang bagaimana jawaban
dan sikap kita saat anak bertanya tentang kasus perkosaan.
Nice post mak..anak mmg harus diberi pemahaman dini soal "bisa berkata tidak" untuk hal hal yg menjurus ke tindakan tdk senonoh. Pr utk kita ortu.
ReplyDeleteSalam kenal ^^
http://bandarkrupux.blogspot.com/2014/04/b-blogs-i-am-blogger-menulis-itu.html?m=0
salam kenal Irene Widya. senang telah dikunjungi.
DeletePhedopilia itu knp ya mak? maksudnya kok bisa kena phedopilia.. ngeri juga ya jaman skrg aneh2 aja kelakuan orang :)
ReplyDeletewaah mungkin perlu penelitian lebih lanjut ya, mengapa mereka menyasar anak-anak....
DeleteThanks sharingnya Mak ida, aku juga nih anak makin gede bawaannya jadi makin galau >,<
ReplyDeletebetul mbak rahmi, kita berbuat yang terbaik semampu kita ya.
Deletesemoga anak2 kita selalu dilindungi Allah SWT. Aamiin
ReplyDeleteamiin...itu harapan kita semua mak
DeleteThanks for sharing, Mak :) Aku jadi belajar lagi
ReplyDeletesama-sama mak...kita selalu belajar
DeleteIya Bu, kadang bingung jelasinnya ke anak2..nice sharing Bu..
ReplyDeleteokee setiap anak unik dan kita harus menyesuaikan ya....
Deleteterima kasih ya mbak ida untuk sharingnya, semoga sebagai orang tua lebih perhatian lagi supaya anak-anak terhindar dari hal yang demikian
ReplyDeleteamiin makasih kunjungannya mama Cal-Vin
Deletepedopil sekarang pinter2 mak.. ngerii
ReplyDeleteiya anehnya kok sepertinya makin banyak saja ya
Deletena'udzubillah. smoga tdk menimpa anak-anak kita. amin...
ReplyDeleteamiin. makasih kunjungannya muhsin
Deletememang harus di tanam sejak dini ya mak :)
ReplyDeletebetul banget, mak. biasanya orang tua nyadar kalau sudah ada kasusu. semoga anak-anak kita baik-baik saja ya mak.
DeleteThanks for sharing Mak. This is just my to cents, mungkin tontonan yang nggak baik, internet dengan konten negatif, bacaan yang kontennya negatif juga membuat kasus pedofil sepertinya meningkat ya. Seolah2 seperti ini, yang tadinya tidak tahu apa it pedofil, lalu karena banyak konsumsi konten negatif termasuk yang berbau pedofil, akhirnya timbul pikiran2 buruk tidak hanya terhadap lawan jenis yang sama2 dewasa, tapi melihat anak2 pun jadi mikir yang tidak2. Saat diri tak ada benteng lagi, kesempatan ada, akhirnya tergoda bisikan syetan :(
ReplyDeleteiya mak...persoalannya memang rumit ya...
Delete