“Pernahkah engkau menonton konten porno
anakku?”
Ehm apakah orang tua punya nyali untuk
bertanya yang demikian pada anak remajanya?
Semalam saya tanyakan ini pada
kerumunan 4 anakku yang menginjak remaja. Malam minggu mereka rame-rame main
game pokemon di ruang tengah.
“Ya pernah lah Mi, kalau di film-film
barat kan ada konten pornonya...” si Sulung yang menjawab. Adiknya pada diam.
“Iya, Umi khawatir dengan TV cable
kita. Barusan Umi nonton, ternyata banyak sekali konten porno, jadinya
nontonnya cepet...dicepetin sih...”
“Lha Umi nontonnya film romantik, ya
terang saja...kita kan kalau nonton film perang, film action, kriminal,
spionase...film hantu....bedalah mi....” ini kata di nomer 3 yang mau lulus
SMA.
“Aku saja cuma nonton family guy...kan cuma kartun...” kata si
kakak lagi.
“Walaupun kartun, itu banyak konten
joroknya kan. Trus, kalau kalian lihat ada konten porno, diapain?”
“Kan biasanya kita cepetin...” jawab di
kakak lagi.
Begitulah percakapanku. Anak-anak telah
diberi filter, mereka mengerti yang seharusnya tidak mereka tonton, tapi sisi
lain sebagai orang tua, ada keterbatasan. Suguhan informasi, film, bacaan
mengandung konten porno ada di mana-mana.
Jaman dulu saat hanya ada TVRI, fungsi sensor
lumayan berjalan. Sekarang stasiun TV berjibun, adegan pelukan, ciuman dan
prolog lain seperti sudah menjadi kewajaran.
Dengan era internet dan TV cable, tak
ada lagi regulasi yang berdaya menjadi badan sensor. Ratusan cannel dari luar
leluasa dikonsumsi.
Jadi di manakah filter itu akan kita
letakkan kalau tidak bermula dari keluarga?
Mendampingi pemuda/remaja dewasa ini
tidak mudah. Terlalu banyak polutan yang meracuni dari udara informasi.
Kesibukan anak dan orang tua menjadikan minimnya waktu komunikasi secara
langsung.
Ini adalah tantangan tersendiri bagi
orang tua zaman modern untuk bisa sukses mengawal awal masa baligh dengan
selamat. Bagaimana pendidikan seksual pada awal masa baligh ini?
Selengkapnya bisa ditengok disini.Klik.
Untuk pendidkan seksual usia 0-7 tahun
di sini.
Untuk pendidkan seksual usia 7-14 tahun
di sini.
Untuk perkembangan masa batita di sini.
emang ngeri ya mak..
ReplyDeleteberita di tv aja banyak yang mengandung diksi yang nggak seharusnya dikenal anak
betul mak, disanalah fungsi pendampingan
DeleteBener banget mak... Semakin modern zaman ternyata orang tua harus benar - benar mengontrol, memfilter apa yang di konsumsi anak - anak.
ReplyDeleteMenurut saya. Mulai dari keluargalah semua pengenalan itu dimulai.
Salam kenal mak keep Blogging
salama kenal, makasih udah mampir.
Delete